21.Rapuh

15.6K 385 0
                                    

Part 21
Tidak perlu jadi apa-apa, cukup jadi sandaran ketika aku sedang rapuh-rapuhnya. Maka kamu tidak akan pernah aku lupakan.
=========================

"Lo jangan nangis ya," ucap Jian sambil mengelus-elus punggung Alexa.

"Gue sedih Yan, gue gagal pertahanin hubungan gue hiks," ucap Alexa yang masih memeluk Jian.

"Ini bukan salah lo Xa, ini udah takdir tuhan." jelas Jian, lalu melepaskan pelukannya.

"Takdir? Dosa apa yang udah gue lakuin Yan, kenapa tuhan ngehukum gue kaya gini," ucap Alexa yang masih menatap Jian nanar.

"Tuhan bukan ngehukum lo Xa. Tapi tuhan mau tau, sampe mana lo bertahan saat lo sedang diuji." jelas Jian lalu mengajak Alexa untuk duduk di sofa depan kamar Alexa.

"Tapi gue ga bisa kaya gini Yan, lo tau kan kak Raihan itu Cinta pertama gue," ujar Alexa lalu bersender di bahu Jian.

"Lo pasti bisa Xa, gue yakin lo pasti bisa," ucap Jian sambil mengelus kepala Alexa.

"Makasih Yan, lo selalu ada buat gue. Lo pendengar yang baik Yan," ujar Alexa.

Jian menarik nafas panjang, "Iya Xa, gue janji bakal selalu ada buat lo."

"Gue laper," ucap Alexa lalu memegangi perutnya.

"Makanya makan dong, sok kuat deh jadi human," gerutu Jian.

"Iss rese ya lo ini Yan!" bentak Alexa lalu berdiri.

Jian menatap Alexa yang masih menata rambutnya, "Mau mana lo?" tanya Jian.

"Makan," ujar Alexa singkat.

"Mandi sana, makan diluar bareng gue," ucap Jian.

Alexa menoleh kearah Jian,"Lo serius?"

"Yoi," ujar Jian. "Gue tunggu dibawah ya."

Alexa hanya mengacungkan jempolnya, tanda ia setuju.

Setelah bebarapa menit Alexa turun menuju ruang tamu, untuk menemui Jian yang sedang berbincang dengan Mala.

"Yuk," ucap Alexa yang berdiri didepan Jian dan Mala.

"Sayang, hati-hati ya," ucap Mala menghampiri Alexa.

"Iya mah," ucap Alexa lalu mencium pipi Mala.

Jian bangkit dari duduk, dan berpamitan pada Mala, "Yaudah tante, Jian sama Alexa mau keluar dulu."

"Iya Yan, jangan pulang larut malam ya." pinta Mala.

"Siap tantee," ucap Jian lalu bersalaman dengan Mala.

Jian dan Alexa sedang berada diperjalan, tidak ada tujuan. Jika Jian bertanya pada Alexa mau kemana, Alexa hanya menjawab 'terserah'.

Jian punya ide untuk mengajak Alexa pergi ke suatu tempat, yang dimana Alexa bisa merasa lebih tenang.

"Yan," panggil Alexa.

"Apaan?" tanya Jian yang masih mengemudi mobil sport miliknya.

"Lo mau ngajak gue kemana? Awas aja lo nakalin gue, gue jitak palak lo,"celetuk Alexa sambil tengak tengok kebingungan.

"Pedean amat si lo," ucap Jian.

Alexa melirik sinis pada Jian.

"Biasa aja kali, gue juga kaga mau culik lo," ucap Jian. "Nyulik lo itu rugi, makan nya aja banyak."

"Rese sih lo yan!" seru Alexa lalu melengos.

"Haha ciee udah bisa galak, gue demen nih yang kek beginian," ujar Jian.

"Lo kan emang demen ama gue." celetuk Alexa.

"Pede," ucap Jian lalu memberhentikan mobilnya didepan sebuah cafe.

"Elah makan disini doang?" tanya Alexa lalu menatap cafe dari dalam mobil.

"Terus, mau lo dimana? Ditanya mau kemana jawabnya terserah, memang gue mbah dukun apa, yang bisa ngerti isi hati lo," ujar Jian lalu keluar dari mobil.

"Lo bukan mbah dukun aja, udah tau isi hati gue," ucap Alexa lalu keluar menyusul Jian.

Jian dan Alexa makan dengan menu pilihan dari Jian. Seperti biasa, jika Jian bertanya maka jawaban Alexa hanyalah 'terserah' menyebalkan bukan?

Tapi Jian tetap bersabar menghadapi gadis yang sedang patah hati ini.

Jian menatap Alexa yang masih menyantap makanan yang ada didepan nya.

Alexa sadar jika ia sedang di perhatikan oleh Jian, "Ngapain lo liatin gue!"

"Gapapa kok, makan yang banyak ya," ujar Jian sambil mengelus punggung tangan Alexa.

"Gausah lo suruh juga bakal gue makan, soalnya laper banget gue," ucap Alexa yang tidak memalingkan matanya dari makanan.

"Nah gitu dong," ujar Jian. "Besok kepengadilan gue temenin."

Alexa hanya mengangguk tanda setuju.

Terimakasih sudah membaca😊
Jangan lupa vote dan komen guys❤

JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang