Chapter 16

41 8 0
                                    

*Conflict*

Ya... pria itu adalah Kihyun, ia melihat Minhyuk dan Sara keluar dari tempat makan sambil bercanda layaknya sepasang kekasih. Hatinya benar-benar panas, sehingga tiket yang ia genggam menjadi lecek karena Kihyun meremas tiket itu dan melemparnya ke tong sampah "Haruskah aku adukan pada Changkyun? Berani sekali dia mendekati seorang perempuan yang sedang aku dekati saat ini, apa dia mencoba untuk berpaling dari Yaegi karena ia terlalu sibuk dengan latihan teaternya itu? Oh astaga, benar-benar tidak bisa di percaya" Dumel Kihyun dan kemudian pergi secepatnya. Niatnya untuk mengajak Sara menonton teater bersama batal karena Kihyun sudah terlalu kesal melihat hal tersebut.

Setelah menemani Minhyuk membeli sebuah boneka. Mereka berdiri di depan batas rumah antara mereka berdua "Tapi... bukankah Yaegi tidak menyukai boneka yang imut?" Tanya Sara yang berada di depan Minhyuk dan menatap boneka yang berada di dalam tas

"Benar, ini bukan untuknya" Ucap Minhyuk yang tersenyum sedari tadi

"Lantas... apakah itu untuk adik mu?"

Minhyuk  tertawa kecil mendengarnya "Adik ku laki-laki, mana mungkin dia akan menerima ini"

"Ah... begitu. Aku fikir itu untuk Yaegi atau adik mu"

"Kamu tidak akan bertanya ini untuk siapa?"

"Kamu ingin aku bertanya seperti itu?"

"Tentu saja"

"Kalau begitu... untuk siapa boneka itu?" Tanya Sara sambil menunjuk boneka tersebut Minhyuk  mengeluarkan boneka tersebut dan mendekatkan boneka itu ke wajah Sara dan membuat Sara bingung, perlahan Minhyuk mencium boneka tersebut dengan lembut "Apa yang kamu lakukan?" Tanya Sara lagi

"Mencium boneka ini, ini menandakan kalau aku tulus. Boneka ini untuk mu" Jawab Minhyuk

"Untuk ku? Bagaimana dengan Yaegi? Dia itu pacar mu, tidak mungkin kamu melupakannya"

"Ah... Yaegi? Aku memberikannya hadiah yang lebih bagus dari mu"

"Syurkurlah kalau begitu. Aku tidak mau hubungan mu dengan Yaegi putus begitu saja"

"Masuklah, ini sudah malam dan kamu pasti lelah. Maaf aku terlalu lama untuk memilih, karena semua boneka di toko itu terlihat sangat cocok untuk mu. Good night" Ucap Minhyuk yang benar-benar terlihat bahagia

"Terima kasih atas bonekanya. Selamat malam juga"

Sara masuk ke dalam rumahnya, sedangkan Minhyuk menunggu apakah Sara benar-benar masuk ke dalam rumahnya. Sedangkan Sara menghilangkan senyum di bibirnya, ia merasa takut kalau ia akan menghancurkan hubungan sahabatnya dengan pacarnya. Sara kembali membuka gerbang rumahnya dan melihat keluar ternyata Minhyuk sudah masuk ke dalam rumah.

Sekarang Sara duduk di dapur dengan buku-buku dan laptop di depannya, otaknya memikirkan hal yang ia bicarakan dengan Minhyuk tadi siang 'Aku, Kihyun, Changkyun, dan juga Jooheon sudah bersahabat sejak kecil. Dan juga ada tiga orang lagi yaitu Wonho,Hyungwon, dan Shownu hyung. Dan juga Yaegi, kami sudah bersahabat sejak kecil. Kami tidak berdelapan tapi bersembilan, namun... salah satu dari kami pergi begitu saja' Perkataan itulah yang terngiang-ngiang di kepalanya sehingga ia tidak fokus pada tugasnya itu

"Shownu dan Hyungwon? Aku tidak pernah mendengar nama itu, tunggu... Hyungwon... apa dia pria tiang listrik itu? lalu siapa Shownu? Dimana aku pernah mendengar nama itu?" Gumam Sara kemudian menggigit bibirnya, terkadang ia juga menggigit jari telunjuknya "Dan kenapa hanya Kihyun,Minhyuk,dan Changkyun-oppa yang tinggal bersama? Apa sisanya tinggal bersama? Seperti menjadi tim atau geng? Aku sering melihat Jooheon-oppa selalu bersama Changkyun-oppa tapi kenapa Jooheon-oppa tidak tinggal bersama?"

Disaat Sara memikirkan hal tersebut, handphonenya bergetar, terlihat sebuah nama dilayar handphonenya 'Ibu' Tentu saja Sara mengangkat telepon tersebut

'Yeoboseyo?' Ucap Sara

'Bagaimana kabar mu sayang? Sebentar lagi libur semester kan?' Tanya sang ibu yang langsung pada point

'Ya.. aku baik, dua bulan lagi aku libur semester. Dan aku akan menghadapi ujian, jadi aku sedang belajar saat ini'

'Aigoo... bagus sekali nak... jangan sampai nilai mu turun oke? Jangan lupa untuk pulang saat libur semester, ada yang ingin ayah dan ibu bicarakan'

'Tapi.. apa itu? kalau itu masalah pindah, aku tidak mau'

'Tentu saja ini bukan soal pindah. Pokoknya pulang saja oke?. Selamat malam, ibu mau istirahat. Byee'

Tuut tuut tuut

Sara membuang nafasnya berat saat telephone di matikan begitu saja, "Okee ini waktunya untuk tidur, aku bisa mengerjakan ini besok" Ucap Sara pada dirinya sendiri sambil membereskan buku-buku tersebut dan juga laptopnya.

*Conflict*

Kedua sejoli ini berjalan menuju rumahnya masing-masing tetapi mereka berada di satu jalur "Apa kamu bermaksud untuk menemui Sara?" Tanya Changkyun yang mulai merasa kesal pada Jooheon

"Aku hanya ingin memeriksanya, dia tidak pernah menghubungi ku. Apa dia melupakan ku?" Jawab Jooheon dengan santai

"Bagaimana dia mau menghubungi mu kalau hyung tidak menghubungi nya terlebih dahulu" Ucap Changkyun yang kemudian melebarkan matanya dan menutup mulutnya

"Terima kasih atas idenya. Aku akan menghubunginya besok, dan kemudian mengajaknya sarapan bersama"

Changkyun menyesal telah mengatakan hal tersebut pada Jooheon, ia menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Dengar hyung, aku hanya salah bicara, jadi abaikan saja, Oke? Good night! Langsung pulang dan jangan mengunjungi rumah Sara, aku yakin dia sedang istirahat" Ucap Changkyun kemudian masuk ke dalam rumahnya

Sedangkan Jooheon tersenyum puas melihat tingkah laku Changkyun yang begitu lucu, Jooheon memandangi rumah Sara yang tidak terlalu besar itu, "Kapan kita akan bertemu? Aku merindukan mu" Ucap Jooheon kemudian pergi menuju rumahnya

*Conflict*

Pagi tiba. Sara terlihat sangat sibuk pagi ini. Di mulai dengan membersihkan rumahnya, untungnya halaman belakangnya cukup luas untuk menjemur kasur. Sara membersihkan semuanya dari depan halaman hingga belakang. Tentu saja ia tidak melupakan tugasnya, masih ada waktu tiga jam lagi untuk berangkat kuliah. Sambil mengerjakan tugas, ia mendengarkan lagu-lagu yang menurutnya enak di dengar. Hingga musik tersebut terhenti, Sara baru melihat handphonenya dan 'My Heony' menelpon dirinya. Sara terlihat sangat ragu, apakah ia harus mengangkat telpon tersebut atau tidak. Mau tidak mau, Sara mengangkat telpon tersebut

'Yeoboseyo?' Ucap Sara yang membuka percakapan

'Aku fikir kamu masih tertidur,ini sudah jam sepuluh, dan hari ini aku mendapatkan Shift siang. Bagaimana kalau kamu membukakan pintu rumah mu? Aku di luar dan membawakan mu makanan'

Tentu saja Sara terkejut, ia menjauhkan handphonenya dari kupingnya dan menatap layar handphonenya 'Ah... aku benar-benar minta maaf tapi rumah ku benar-benar berantakan. Aku sedang membereskannya'

'Kalau kamu sedang membereskannya kenapa kamu cepat sekali mengangkat telpon ku?'

Sara menepuk jidad nya dan mengatakan bahwa dirinya bodoh 'Itu karena aku sedang berada di dekat handphone ku'

'Bohong, cepat buka, atau aku akan merusakan pintu mu'

'Ya! Jangan! Baiklah akan ku bukakan, tunggu sebentar'

Tuut

Sara mematikan telepon tersebut dan merapikan buku yang ada di hadapannya kemudian merapihkan baju yang ia pakai. "Apa lagi sekarang?" Tanya Sara pada dirinya di kaca dan berjalan menuju pintu

*Conflict*

Hehehe Juhon emang ya rese. Lagi laper kayak nya dia tuh.
Jangan lupa vote nya⭐⭐

[COMPLETE] Conflict [Monsta X Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang