*Conflict*
Setelah pekerjaan Kihyun selesai. Kihyun berencana untuk mengunjungi kamar dimana Sara di rawat. Ia melihat sang ibu sedang duduk di samping Sara yang berbaring lemah. Kihyun melangkahkan kakinya perlahan menuju sang ibu.
"Apa Sara sudah sadar?" tanya Kihyun pada sang ibu
Jawabannya hanya sebuah gelengan kepala dari sang ibu, "Saya sudah mendengar semuanya dari dokter. Saya harap Sara bisa sembuh dengan depat"
"Apa kamu pacarnya?" tanya sang ibu. Kihyun terkejut ketika sang ibu berkata seperti itu
"Bukan.. tapi saya temannya"
"Teman? Tapi Sara dari fakultas hukum. Kenapa bisa berteman dengan seorang dokter? Apa diam-diam Sara sering ke rumah sakit untuk berkonsultasi?"
Tangan Kihyun melambai, "Tidak bukan seperti itu. Kami hanya bertemu di kampus dan mulai mengobrol satu sama lain"
"Oh.. begitu, saya kira Sara sering ke rumah sakit untuk berkonsultasi. Saat kecil ia pernah kecelakaan dan membuat dirinya kehilangan ingatan. Terima kasih sudah mau berteman dengan anak saya. Saya kira dia tidak akan mendapatkan teman karena ia terlalu fokus pada dirinya sendiri" Cerita sang ibu
Kehilangan ingatan? Saat kecil? Apakah benar yang Minhyuk katakan saat Kihyun sedang berlibur kemarin?.
Seseorang membuka pintu ruangan dan membuat keduanya menoleh ke arah pintu, "Ah.. Kihyun-aah, ada teman mu di depan" Ucap teman Kihyun yang juga memakai jas dokter
"Bisa tolong bawa dia ke ruangan ku?" jawab Kihyun
Temannya menganggukkan kepalanya dan pergi. Kihyun kembali melihat Sara yang masih terpejam, "Kalau begitu saya permisi. Saya akan kesini lagi nanti, selamat Sore" Ucap Kihyun. Ia bahkan membungkukan badannya dan pergi.
*Conflict*
Kihyun masuk ke ruangannya dan terlihat Yaegi yang telah menunggunya sedari tadi. Kihyun melepaskan semua beban pada tubuhnya ketika ia duduk di bangkunya dengan wajah yang murung.
"Ada apa dengan wajah mu?" tanya Yaegi
"Kamu belum mendengar kabar?" Kihyun bertanya balik.
Yaegi mengangkat sebelah alisnya, "Sara kecelakaan" Lanjut Kihyun
Mata Yaegi membulat. Ia terkejut nama sahabatnya itu disebutkan oleh Kihyun, "jangan bercanda!" Teriak Yaegi. Tangannya memukul meja yang ada didepannya
"Aku serius. Kamu ingin bertemu dengannya?"
Amarah Yaegi sangat mudah dikendalikan. Ia kembali duduk dan menatap mata Kihyun, "Bagaimana kalau bersama yang lain? Aku akan telepon mereka untuk segera datang"
Yaegi segera keluar dari ruangan Kihyun. Ia menyingkirkan rambut panjangnya itu yang membuatnya tidak nyaman. Bahkan Yaegi melupakan apa yang ingin ia bahas dengan Kihyun pada saat itu.
Setengah jam berlalu. Minhyuk, Jooheon dan Changkyun pun sampai di ruangan Kihyun. Jooheon berjalan paling depan. Ia membuka pintu ruangan Kihyun dengan ekspresi dinginnya. "Dimana Sara?" tanya Jooheon
"Tapi kalian tidak boleh berisik, hanya itu. Oke?" Ucap Kihyun dan memimpin mereka menuju kamar Sara
Minhyuk berjalan di belakang bersama Yaegi, ia merangkul Yaegi yang sedang menangis, sembari berjalan. Hingga mereka tiba di depan kamar Sara. Kihyun memberhentikan mereka dan masuk lebih dulu untuk memberitahu pada sang ibu jika temannya yang lain datang.
Tentu saja sang ibu mengizinkan temannya itu untuk menemui Sara yang sedari tadi tak kunjung sadar. Yaegi yang melihat Sara dengan mata bengkaknya itu, langsung berjalan cepat menuju salah satu sisi Sara.
Yaegi terus menyebut-nyebut nama Sara, berharap Sara segera bangun dari tidurnya, tangannya juga menggenggam tangan Sara dengan kuat. Mereka yang hadir menundukkan kepalanya, bahkan Jooheon berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata.
Minhyuk melangkahkan kakinya dan memeluk Yaegi yang pipinya kini sudah sangat basah. "Sudahlah, kita hanya harus berdoa kepada tuhan" ucap Minhyuk yang menenangkan Yaegi
"Apa kalian semua dari fakultas kedokteran juga?" Tanya ibu Sara yang mulai penasaran
"Tidak, hanya saya dan Minhyuk dari fakultas kedokteran. Jooheon dan Changkyun dari fakultas Teknik Informatika" Ucap Kihyun yang menjelaskan secara detail
"Syukurlah kalau Sara memiliki banyak teman yang tampan seperti kalian. Bagaimana dengan yang perempuan?"
Yaegi yang merasa dirinya di bicarakan segera melepaskan pelukan Minhyuk. Ia membungkukan badannya, "Saya Yaegi, adik dari Changkyun dan saya teman satu fakultas dengan Sara"
Sang ibu langsung berjalan mendekati Yaegi dan memegang kedua tangannya, "Terima kasih sudah mau berteman dengan Sara. Apakah kamu tau kalau Sara selalu pergi ke rumah sakit? Atau membahas tentang penyakit yang ia alami?" Tanya sang ibu yang terlihat panik
Yaegi terkejut, "Maksud ibu? Sara memiliki penyakit?"
"Ya.. dia ada masalah dengan kepalanya sejak kecil"
Yaegi terdiam sementara. Sedangkan yang lain saling bertatapan "Ku rasa tidak pernah. Sara tidak pernah membahas apapun tentang penyakit. Ia selalu terlihat ceria"
Sang ibu pun bernafas lega, tangannya mengelus dadanya, "Syukurlah kalau begitu"
Jooheon yang sedari tadi hanya berdiam diri. Mulai berjalan ke sisi lain Sara. Dengan lembut Jooheon menyentuh tangan Sara, "Cepatlah sadar. Aku akan mengajak mu jalan dengan ku, hanya berdua" Ucap Jooheon pelan
Jooheon berdiri dan menghadap ke arah sang ibu, "Kalau begitu kami permisi. Ini sudah juga sudah malam. Maaf kami tidak membawa apa-apa karena tadi terburu-buru. Kalau ibu butuh bantuan, kami semua siap membantu" Lanjut Jooheon dengan sangat sopan
"Ah.. iya benar, kalau begitu kami permisi. Kami akan menjenguknya lagi besok. Selamat malam" Sambung Minhyuk
Yaegi menatap Sara dan berjalan meninggalkan Sara bersama ibunya diruangan itu. Tidak lupa Changkyun yang membungkukan badannya pada sang ibu.
Ceklek
Pintu tertutup. Mereka tidak langsung bubar, tapi berkumpul di depan kamar tersebut. "Apa maksud ibunya?" tanya Changkyun
"Itu yang ingin ku bahas saat ini. Ayo kita bicarakan diruangan ku" Ucap Kihyun
Semuanya beranjak dari tempat itu. Tapi langkah Kihyun terhenti ketika ia melihat seseorang yang ia kenal berjalan mendekati kamar Sara.
*Conflict*
jangan lupa vote nya and see you in next chapter👋🏻👋🏻
![](https://img.wattpad.com/cover/152326387-288-k470525.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Conflict [Monsta X Fanfiction]
FanfictionSeorang perempuan yang masih berkuliah tersebut, memiliki masalah tertentu dengan ke-tujuh pria itu. Perpecahan sahabat yang dilakukan seseorang hingga saat ini. Perdebatan antara dia dan dia untuk mendapatkan perempuan itu. Rasa iri dengan perlaku...