*Conflict*
Sara merenggangkan tubuhnya setelah dosen keluar dari ruang kelas. "Apa kamu sudah bertemu dengan Kihyun-oppa lagi? Aku belum bertemu dengannya. Ada yang ingin aku bicarakan padanya" ucap Yaegi. Tangan kanannya menopang kepalanya di atas meja sambil menatap Sara yang fokus merapikan buku-bukunya
"Aku sudah bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. Mungkin dia akan ada waktu istirahat saat malam hari. Coba saja kesana malam ini" Usul Sara. Kini ia sudah siap untuk pulang ke rumah dan kembali bekerja
"Enak sekali. Aku masih harus mengurus organisasi ku untuk para junior tahun depan" Ucap Yaegi. Nada bicara Yaegi menjadi rendah kemudian melemaskan dirinya seolah-olah tidak memiliki tulang.
Sara menepuk pundak Yaegi kemudian mengepalkan sebelah tangannya, "Semangat! Oke? Sampai jumpa besok!"
Yaegi tersenyum kecil setelah Sara menyemangati dirinya dan pergi.
Kini Sara melihat pria tinggi di depan. Sara ingat saat ia masih tidak menyukai sikap Hyungwon dulu yang selalu bersikap memaksa padanya. Itu membuatnya jengkel setiap bertemu Hyungwon tapi Sara yakin bahwa Hyungwon telah berubah.
Dengan senang hati Sara datang menghampiri Hyungwon. Sebelumnya ia menghapus wajah cerianya itu. "Kamu menunggu siapa?" Tanya Sara ketika Hyungwon telah melihat dirinya di samping
"Menunggu mu. Aku ingin makan siang bersama mu sekarang" Ucap Hyungwon yang terdengar serius. Kedua tangannya dilipat di depan dada
"Bersama Wonho-oppa?"
"Tidak, hanya kita berdua. Ayo!"
Setelah melihat Sara bersama Shownu kemarin membuat Hyungwon tidak ingin Sara bersama Shownu lagi dan juga setelah melihatnya bersama Kihyun beberapa minggu yang lalu.
Sara menatap Hyungwon heran bukan hanya sikapnya yang aneh tapi Hyungwon membawa mobilnya seperti sedang tergesa-gesa. Pikiran Hyungwon hanya ada emosi karena ia terus memikirkan kejadian kemarin sore.
Sudah beberapa kali Sara memanggil nama Hyungwon tapi Hyungwon tetap tidak sadar, hingga terdengar suara tabrakan yang sangat kencang. Mobil Hyungwon itu hancur dan berasap di bagian depan mobil.
Orang-orang di sekitar segera mengeluarkan Hyungwon dan Sara dan menjauh dari mobil sebelum mobil itu meledak. Beberapa menit kemudian ambulan yang di telpon datang.
*Conflict*
Kihyun dan Seniornya itu sedang berjalan menuju rumah sakit setelah makan siang bersama. Namun mereka di kejutkan oleh siren ambulan yang berbunyi dari kejauhan. Mereka berhenti di pintu dan melihat siapa korban kecelekaan yang di bawa.
Kihyun terkejut ketika ia melihat Hyungwon yang terluka parah di bagian lehernya dan penuh darah di bagian kepala. Ia teringat pada kecelakaan di masa lalu, apakah di ambulan kedua ini seseorang yang ada di pikirannya?
Yap... dugaan Kihyun benar.
Mata Kihyun mengeluarkan air mata tanpa disadari, ia mengikuti para suster yang membawa Sara ke UGD. Tidak seperti Hyungwon tapi sepertinya Sara tidak terlalu parah. Bahkan Kihyun tidak sadar kalau ia menjatuhkan kopi yang dibawanya.
"Sara-ssi!" Panggil Kihyun. Ia berusaha untuk menyadarkan Sara.
"Apa anda dokter bedah umum?" Tanya salah satu suster
"Tidak, bukan saya tapi wanita ini teman saya" jawab Kihyun di depan ruang UGD
"Kalau begitu anda di anggap sebagai rekan pasien. Anda harus menunggu diluar" Ucap sang suster dan pergi memanggil dokter
Kihyun menggigit jarinya itu dan melihat Sara yang dilakukan bedah kecil pada sang dokter. Meski Kihyun sering melihat kejadian seperti itu tapi kali ini Kihyun tidak bisa menahannya. Ia merasa sangat cemas, bagaimana bisa Sara seperti ini dan lebih tepatnya bersama Hyungwon.
Apakah masa lalu itu terulang kembali? Apa itu artinya Sara akan pergi sama seperti teman kecilnya dulu dan tidak pernah kembali lagi?.
Sang dokter yang menangani Sara keluar, Kihyun yang duduk di lantai itu langsung berdiri dan berbicara pada dokter. Namun sang dokter tidak akan bicara padanya lebih dulu, orang tuanya lah yang harus lebih dulu tau.
Baru saja Kihyun memutarkan tubuhnya untuk kembali ke ruangan. Terdengar suara sang ibu dan ayah dari kejauhan dan memanggil-manggil nama Sara.
"Sara! Astaga! Ayah! Sara Yah!" Suara ibu itu terdengar panik dan serat
Kihyun berbalik dan ia seperti pernah melihat kedua orang tua itu, tapi... dimana?
"Dokter! Gimana anak saya dok! Dia tidak apa-apa 'kan?" Tanya sang ibu yang kini memegang kedua lengan Kihyun dengan air mata yang telah membasahi kedua pipinya
"Saya bukan dokter yang menanganinya tapi saya akan mengantarkan kalian" Ucap Kihyun yang berada di belakang kedua orang tua Sara. Ia menahan air matanya di depan ibu Sara dan berjalan ke ruangan dokter yang mengurusnya
Setelah mengantar orang tua tersebut, Kihyun kembali ke ruangan dimana para dokter lain juga berkumpul. Kihyun duduk dengan seenaknya. Seniornya yang tadi bersama Kihyun datang menghampirinya dan menepuk pundaknya, "Bukankah dia perempuan yang datang kesini saat hari penerimaan mu?" tanya nya yang duduk di atas meja
Kihyun mengangguk pelan seolah ia tidak punya tenaga untuk membuka mulutnya. "Apa dia sahabat mu? Atau pacar mu?. Kalau itu pacar, kamu pasti tidak akan datang kesini untuk beristirahat, tapi tetap disampingnya bersama kedua orang tuanya" Lanjut senior
"Aku sudah menganggapnya sebagai adik. Yang membuat ku seperti ini bukan Sara, tapi masa lalu yang sama seperti ini"
"Seperti deja vu? Semua terulang kembali?"
Kihyun melirik seniornya yang memutuskan pembicaraannya, "Benar. Tapi deja vu tidak akan diingat secara detail. Seolah ini memang sudah direncanakan"
Senior itu menepuk pundak Kihyun dan mengelusnya, "Bersabarlah. Ah... apa dokter nya sudah memberitahu mu tentang perempuan itu?"
Kihyun hanya menggelengkan kepalanya, "Kalau begitu aku akan minta dia untuk memperjelaskannya pada mu. Ayo kita temui dia sekarang"
*Conflict*
J
angan lupa vote nya dan sampai jumpa besok👋🏻👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Conflict [Monsta X Fanfiction]
FanfictionSeorang perempuan yang masih berkuliah tersebut, memiliki masalah tertentu dengan ke-tujuh pria itu. Perpecahan sahabat yang dilakukan seseorang hingga saat ini. Perdebatan antara dia dan dia untuk mendapatkan perempuan itu. Rasa iri dengan perlaku...