Chapter 66

7 3 0
                                    

*Conflict*

Waktu terus berjalan hingga Sara benar-benar pulih. Sekitar 2 minggu Sara dirawat oleh orang tuanya dan sekarang ia kembali ke rumahnya dan beraktifitas seperti biasa.

Usai jam kuliah selesai Sara duduk di perpustakaan dan mengerjakan tugas yang baru saja di berikan oleh sang dosen.

Hampir 2 jam Sara fokus pada laptopnya. Ia merenggangkan tubuhnya, meski tugasnya belum selesai. Sara menghembuskan nafas perlahan dan melihat ke sekeliling.

Ia teringat kejadian yang membuat ia berteman dengan Wonho. Bibir nya tersenyum kecil saat kejadian itu terputar ulang di kepalanya. "Kemana Wonho-oppa? dia tidak pernah menjenguk ku" gumam Sara

Ia terdiam sebentar dan mematikan laptopnya. Entah apa yang ada di pikirkannya mungkin ini adalah hal yang aneh tapi tidak bagi Sara.

Sampai akhirnya ia berdiri di depan butik yang tidak lagi asing baginya. Dengan sekantong buah di tangannya Sara masuk dan melihat beberapa karyawan yang sibuk pada tugasnya.

"Selamat sore. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu karyawan

"Apa Hyungwon atau Wonho ada?" Tanya Sara. Matanya berkeliling mencari sesosok orang yang ia cari

"Ah... Hyungwon-nim? Dia sedang keluar negeri untuk beberapa saat bersama Wonho-nim"

Sara terdiam. "Apa yang mereka lakukan?"

"Mereka sedang melakukan beberapa tugas"

"Apa anda tau kapan mereka akan kembali?"

Mata karyawan itu bergetar. "Tidak ada yang tau soal itu"

"Ya sudah kalau begitu. Ini untuk mu dan yang lain, tolong sampaikan pada mereka kalau aku menunggu kepulangan mereka. Dan... ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan"

Sara menyerahkan kantung plastik itu dan ia pergi meninggalkan butik tersebut. Entah kemana ia sekarang akan berjalan. Hanya mengikuti langkah kakinya saja.

*Conflict*

Di kejauhan Minhyuk melihat Sara yang berjalan dengan tatapan yang kosong. Ia berlari dan menghentikan langkah Sara.

"Sara?" Panggil Minhyuk

Perempuan yang memiliki nama tersebut mengangkat kepalanya dan melihat wajah Minhyuk yang tersenyum begitu manis.

"Sepertinya kamu ada masalah"

Sara tersenyum kecil. "Ya.. hanya masalah kecil. Apa kamu baru pulang?"

"Ya... kamu benar. Oh iya, Yaegi bilang kalian akan ada ujian semester satu minggu lagi. Apa itu benar?"

"Yaegi selalu benar. Bagaimana kalau kita mengobrol sambil berjalan"

Minhyuk menganggukkan kepalanya. "Bukankah seharusnya kamu masih beristirahat? Kamu baru saja pulih seharusnya tidak boleh terlalu banyak pikiran"

"Tanpa memikirkan ujian saja aku sudah punya banyak pemikiran di kepala ku"

Minhyuk menoleh dan melihat Sara yang tingginya hanya sepundaknya. "Pikiran apa?"

"Itu seperti mimpi yang nyata atau... mungkin hanya mimpi seseorang dan aku datang melihatnya. Aku terus bertanya-tanya hal itu"

"Memangnya apa yang kamu mimpikan?"

"Aku bermimpi, aku bertemu dengan seseorang yang menyambut ku dengan hangat, ia bahkan menggenggam erat tangan ku dan selalu ada disamping ku. Dia bagaikan kakak kandung ku kemudian ia membawa ku ke sebuah taman dan memperkenalkan ku pada teman-temannya. Ada satu anak lelaki yang tersenyum lebar begitu aku memperkenalkan diri, ia berjalan mendekati ku dan mengajak ku untuk bersalaman. Hanya itu" cerita Sara

Minhyuk terdiam sejenak. Sepertinya mimpi yang Sara ceritakan, adalah sebuah kenyataan. "ada berapa anak yang kamu lihat?" tanya Minhyuk untuk memastikan

"Mungkin sekitar enam,tujuh, atau delapan orang. Ah! Ada satu anak perempuan berambut seperti anak lelaki"

Lagi-lagi Minhyuk terdiam, ia membayangkan apa yang di ceritakan oleh Sara. "Apa kamu yakin?"

Sara menganggukkan kepala dan tersenyum. "Anak kecil itu terlihat sangat lucu dan tampan. Seandainya mereka benar-benar ada pasti saat mereka dewasa jauh lebih tampan bagaikan pangeran yang ada di dongeng anak-anak" ucap Sara

*Conflict*

Kaki Minhyuk bergetar. Menandakan bahwa dirinya begitu tergesa. Menunggu kepulangan Kihyun, Changkyun dan Jooheon. Gigi nya terus menggigit-gigit jarinya.

"Apa yang ingin kamu bicarakan" tanya Kihyun ketika ia melihat Minhyuk

"Bisa kita tunggu Changkyun dan Jooheon?" jawab Minhyuk

"Baiklah. Aku akan mandi sebentar"

"Tidak perlu. Aku dan Changkyun sudah disini. Ceritakan apa yang terjadi" Sahut Jooheon yang sudah berada di ambang pintu

Minhyuk menceritakan apa yang Sara ceritakan padanya. Mereka bertiga duduk dengan tenang dan mendengarkannya dengan serius dan tatapan yang melihat Minhyuk terus berbicara

"Sepertinya itu memori yang hilang" Ucap Kihyun setelah Minhyuk selesai berbicara

Jooheon mengerutkan keningnya. "Memori yang hilang?"

"Terkadang mimpi juga seperti memori yang hilang. Ahjumma bilang pada ku kalau dulu Sara pernah kehilangan ingatannya tapi beliau tidak memberi tahu pada ku apakah ingatannya sudah kembali atau belum. Kalau belum, itu berarti yang ia mimpikan saat ini adalah sebuah memorinya yang hilang" ucap Kihyun dengan serius

"Bagaimana bisa ingatan yang hilang datang kembali?" tanya Jooheon

"Karena benturan keras di kepalanya untuk yang kedua kalinya? Atau mungkin seseorang yang ada di sekitarnya, atau mungkin juga sebuah benda yang membuat ia berpikir keras untuk mendapatkan kembali memori yang hilang. Aku tau karena aku sempat bertanya pada dokter yang melakukan operasi pada Sara"

Minhyuk menyenderkan tubuhnya. "Itu masuk akal" ucapnya

"Lalu, kalau ingatan yang hilang itu kembali lagi, apakah Sara akan memaafkan kita semua?" tanya Changkyun

Jooheon menoleh dan menatap tajam Changkyun. "Kita? Hyungwon yang melakukan kesalahan, kenapa jadi kita?"

"Apa kamu juga tidak merasa bersalah hyung? Seandainya kita bisa menahan dia sekali lagi, maka ia tidak akan seperti itu"

Perdebatan di mulai kembali. "Hei... dengar... Itu semua salah Hyungwon. Kita tidak ikut campur, intinya semua salah Hyungwon! Mengerti!" bentak Jooheon. Ia mengambil tasnya dan langsung pergi tanpa berkata apapun lagi.

Mereka bertiga hanya melihat Jooheon yang pergi. "Lalu... jika benar Sara adalah Sunra. Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita harus menjauhinya diam-diam agar ia tidak marah kepada kita?" ucap Minhyuk

"Hei! Apa yang kamu maksud? Itu jauh lebih kejam. Setidaknya kita harus meminta maaf padanya terlebih dahulu. Dan pergi"

Ruangan menjadi hening. Kihyun tidak dapat memikirkan hal lain lagi. "Yah... sudahlah, itu juga belum pasti. Setidaknya setiap orang memiliki kesamaan memori dalam hidupnya" Lanjut Kihyun dan masuk kedalam kamarnya

*Conflict*

Hwaaaa sedikit lagi Puzzle nya selesaiiiiiiii. Kira kira Sara bakal ingat kembali tentang apa yang sebenarnya terjadi, ngga ya? Heheheee

Selanjutnya di next chapter!

Jangan lupa juga untuk vote!

See you!

[COMPLETE] Conflict [Monsta X Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang