Chapter 67

7 3 0
                                    

*Conflict*

Masa-masa ujian telah selesai. Bahkan Sara telah melanjutkan ke semester 5 di tahun yang akan mendatang. Saat ini adalah hari dimana ia mulai berlibur.

Bukan hanya Sara tapi juga berlaku bagi semua para mahasiswa.

Ia menarik koper ungu miliknya dan menunggu taksi yang telah ia pesan. Seorang pria datang dan berdiri di samping Sara.

Siapa lagi kalau bukan Kihyun. Dia bahkan ikut meliburkan diri karena ia telah menyelasaikan tugasnya di rumah sakit.

"Kemana kamu akan pergi?" Tanya Kihyun. Ia memulai pembicaraan kepada Sara yang masih fokus pada Handphone-nya

"Aku akan kembali ke rumah orang tua ku selama liburan dan juga ada yang ingin mereka bicarakan pada ku. Ah iya, mungkin aku akan kembali ke Kanada dalam beberapa minggu. Apa mau ku belikan oleh-oleh?" Mata Sara kini beralih kepada kedua mata Kihyun yang tiba-tiba membesar. "Ada apa dengan mata mu? Kamu terlihat terkejut" lanjut Sara

"Kanada? Apa maksud mu kembali ke Kanada?". Nada suara Kihyun berubah seketika. Keningnya kini telah menampakkan kerutan.

"Maksud ku? Aku lahir di Kanada dan dibesarkan di sana setelah itu aku ikut ayah ku untuk belajar di Indonesia. Setelah itu aku ke sini karena Korea adalah tempat ibu ku dilahirkan" Sara menceritakan apa yang terjadi

Tak lama taksi yang dipesan pun datang dan berhenti tepat di depan Sara. "Aku pergi dulu ya. Bisa jaga rumah ku selama aku berlibur?" tanya Sara. Namun Kihyun sama sekali tidak bergeming, jarinya juga tidak bergerak.

"Oppa?" panggil Sara. Tangannya melambai-lambai di depan wajah Kihyun hingga ia tersadar. "Kenapa melamun?"

"Ah.. itu.. hati-hati di jalan ya? Kalau ada apa-apa kamu bisa menghubungi ku" jawab Kihyun dengan gugup. Ia tidak tau harus menjawab apa

Sara menganggukkan kepalanya. Sang supir taksi membantu Sara menaruh koper-nya ke dalam bagasi dan juga membukakan pintu untuk Sara.

"Sampai jumpa! Jangan terlalu lelah dalam bekerja dan jangan lupakan istirahat siang mu" ucap Sara sebelum ia masuk kedalam taksi.

Sebelum taksi-nya jauh, Sara membuka jendela dan mengeluarkan kepalanya. Ia melihat wajah Kihyun dengan senyuman meski bukan senyuman yang sebenarnya Sara ingin lihat.

*Conflict*

Sebuah senyuman yang terpaksakan. Tidak. Tapi dipaksakan agar yang pergi tidak mengkhawatirkan untuk mereka yang akan ditinggal.

Kihyun melihat rumah Sara dari luar. Ia tersenyum kecil, mengingat semua kejadian yang pernah ia lakukan dengan Sara.

Dan sekarang hanya ada satu kata yang ada di kepalanya. Kanada. Ini seperti puzzle yang masih belum sempurna. Masih banyak potongan-potongan yang hilang secara acak dan membuat-nya bingung. Dan ia masih membutuhkan beberapa potongan yang hilang untuk melihatnya dengan jelas.

"Kenapa kamu disini?" Tanya Minhyuk yang membuat Kihyun terkejut

"Hanya melihat rumah Sara" jawabnya. Matanya juga masih melihat ke rumah Sara

Minhyuk ikut melihat rumah Sara. "Apa Sara ada di dalam?". Minhyuk berjalan mendekati bel rumahnya. Namun Kihyun menahan tangan Minhyuk lebih cepat

"Dia sedang pergi berlibur. Kenapa kita juga tidak ikut berlibur?"

*Conflict*

Langit yang luas itu kini berwarna orange. Sara yang berdiri sendiri di depan sebuah rumah melihat awan tersebut. Di pikirannya, apa yang ia lakukan disini?.

Lalu, seorang anak laki-laki datang menghampirinya dan tersenyum. "Apa kamu baru pindah?" tanya nya

Sara terdiam. Ia terkejut ketika seorang anak kecil memanggil dirinya 'Kamu' layaknya teman sebaya.

"Kenapa kamu diluar? Dimana orang tua mu?" tanya nya lagi

Sara melihat sekitar. Hanya ada mereka berdua. Tapi ia masih tidak menjawab pertanyaan anak lelaki itu

"Apa mungkin orang tua mu pergi sebentar? Kalau begitu ayo ikut aku, aku akan mengenalkan mu kepada teman-teman ku"

Anak laki-laki itu menggenggam tangan Sara dan menariknya. Membawanya ke sebuah taman, dimana anak-anak lainnya sedang bermain. "Jadi siapa nama mu?" tanya salah satu dari mereka

"A.. aku.. Sara." Jawab Sara dengan gugup. Entah apa yang sebenarnya terjadi

"Ah.. nama yang bagus, Sunra. Aku berharap kita bisa berteman dengan baik sampai kapan pun" ucap yang lainnya.

*Conflict*

Sebuah belaian tangan begitu terasa di kening Sara. Belaian yang halus dan membuat seseorang ingin kembali tidur. Namun, rasa penasaran pada Sara membuatnya terbangun.

Sesosok ibu tersenyum di hadapannya. "Euhh... Ibu" panggil Sara dengan suara seraknya

"Tidur saja lagi. Ibu hanya ingin melihat anak Ibu beristirahat. Ibu sangat senang bisa melahirkan kamu. Karena kamu bisa tumbuh dengan baik" Ucap sang Ibu dengan lembut

Sara menghela nafasnya perlahan. Ia terdiam sejenak memikirkan mimpinya tadi. "Aku lapar" ucap Sara. Ia berusaha untuk mengalihkan pemikirannya terhadap mimpi yang aneh

"Apa yang ingin kamu makan? Ibu akan menyiapkannya"

"Hmm... terserah Ibu saja. Aku akan memakan semua masakan Ibu"

Sang Ibu tersenyum. Ia berdiri dan berjalan ke arah pintu, "Apa ayah belum pulang?" tanya Sara yang membuat Ibu berhenti.

"Ayah pulang!!! Sara!!! Ayah membelikan mu makanan! Turunlah! Ayo kita makan bersama!" Teriak sang Ayah.

Sara tersenyum mendengar teriakan tersebut. Sikap Ayah -nya memang tidak pernah berubah sejak dirinya masih kecil. Selalu memanggil dirinya ketika telah pulang bekerja. Mau Sara sedang tidur ataupun tidak.

Meski dirinya masih mengantuk. Sara tetap tersenyum kepada Ayah -nya dan duduk manis di hadapan Ayah -nya.

Sang Ayah memberikan makanan yang ia belikan pada Sara. Ia berkata bahwa makanan itu kesukaannya sejak kecil. Tentu Sara memakannya dengan senang hati.

"Oh iya, Ibu bilang ada yang mau dibicarakan saat libur semester. Apa itu?" tanya Sara dengan makanan di mulutnya

Sang Ibu menoleh dan menatap sang Ayah. "Soal itu kita bicarakan besok pagi saja. Ini sudah malam kamu harus makan dan tidur" ucap sang Ibu.

"Ibu sendiri yang bilang kalau abis makan tidak boleh tidur. Tapi kenapa malah menyuruh ku tidur setelah makan?"

"Oh iya... Ibu lupa. Ya udah terserah kamu mau ngapain abis makan tapi yang penting kamu harus istirahat ya?"

Sara hanya menganggukkan kepalanya. Mereka akhirnya membahas soal kuliah Sara selama ini. Dan pengalamannya berpindah rumah sendiri.

*Conflict*

Ngga mungkin liburan cuma liburan biasa, pasti ada sesuatu nya nih...

kira-kira apa nih sesuatu yang di maksud? 

See you next time dan jangan lupa vote nya! 

[COMPLETE] Conflict [Monsta X Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang