Chapter 5

56 14 0
                                    

*Conflict*

Jooheon, pria mata sipit itu berjalan dengan seorang anak perempuan yang menggemaskan. Namun langkahnya berhenti di depan rumah dengan nomor 28. Ia melihat rumah itu dari luar dan tersenyum, tangannya mengambil sebuah handphone dari kantong jaketnya. Di tekannya sebuah nama 'Sarang' dari layar handphone miliknya. Namun tidak ada jawaban dari panggilan tersebut.

"Oppa ayo! Nanti aku bisa ketinggalan bis" Ucap anak perempuan dengan nametag yang bertuliskan Lee Jooyeon

"Baiklah. Ayo kita berangkat" Jooheon melanjutkan langkahnya dan meninggalkan rumah tersebut.

*Conflict*

Drrtt Drrtt

Entah sudah berapa kali handphone tersebut bergetar, namun pemiliknya tidak kunjung bangun dari tidurnya yang nyenyak. Hingga alarm miliknya berhasil membangunkan Sara.

"Jam berapa ini?" Tanya Sara dengan mata yang masih terpejam, 7.02 A.M. Sara memang tidak mempunyai jam kuliah di pagi hari, tapi ia harus tetap bangun pagi karena baginya itu menyehatkan. Ia bersender di tembok dan melihat sekeliling, tidak tau apa yang harus di lakukannya.

Kruyuk....

Terdengar suara dari perut Sara. Dia begitu lelah karena harus membereskan rumah barunya ini, bahkan tugas kuliahnya belum sempat ia sentuh sedikit. Sara berjalan ke dapur dan terlihat sebuah kantong di meja dapur ia teringat bahwa semalam Changkyun membelikan makanan. Tanpa ragu, Sara memanaskan makanan tersebut dan memakannya dengan perlahan, "Enak juga" Ucap Sara yang sedang mengunyah.

Setelah perutnya penuh. Sara kembali masuk ke dalam kamarnya dan mengerjakan tugas dari sang dosen. Tapi sekali lagi, handphonenya bergetar

'Halo?'

'Kenapa tidak di angkat dari tadi? Kamu masih tidur?' Omel seseorang dari sebrang sana

'Aku baru saja sarapan. Ada apa bu?'

'Kirimkan alamat rumah mu. Akan ibu kirimkan sekarang'

'Iya baiklah'

Tuut tuut

Panggilan dimatikan oleh sang ibu. Sara berjalan ke depan rumahnya untuk melihat alamat rumahnya. Namun alamat rumahnya tidak tertulis di atas pintu rumahnya. Mau tidak mau, Sara pergi keluar untuk mencari alamat rumahnya.

'Ya aku baru saja akan berangkat'

'.....'

'Iya iya aku tau. Sudah dulu oke?, bye'

Dalam satu waktu, Sara dan Changkyun melangkahkan kedua kakinya keluar rumah secara bersamaan. Changkyun melihat Sara yang terlihat seperti sedang kebingungan, dengan sebuah senyuman manis, Changkyun berjalan mendekati Sara yang sedang mencari sesuatu.

"Ada yang bisa ku bantu?" Tanya Changkyun yang membuat Sara terkejut

"Selamat pagi oppa, aku sedang mencari alamat rumah ku. Alamatnya tidak tertulis di atas pintu ataupun di depan gerbangnya"

"Apa tidak ada di sertifikat rumahnya?"

"Eh? oh iya, aku baru ingat. Terima kasih oppa" Sara memutar balikkan badannya dan baru saja melangkahkan kakinya, Changkyun memegang lengan Sara dan menghentikannya

"Kenapa harus masuk lagi? Sini handphone mu, biar ku tulis alamatnya, lagi pula kita satu alamat, hanya berbeda nomor rumah"

"Ah iya, benar. Kenapa aku tidak berfikir itu saja tadi?" Ucap Sara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Sini handphonenya"

Sara menyerahkan handphonenya pada Changkyun dan mulai mengetikkan alamat rumah tersebut. "Ini" Ucap Changkyun

"Terima kasih oppa"

"Ya sama-sama. Apa kamu sudah sarapan?"

"Iya, aku baru saja selesai. Terima kasih atas makanannya yang semalam"

Changkyun hanya tersenyum manis melihat Sara yang terlihat begitu senang pagi ini. Changkyun merasa bahwa dirinya sedang melihat bidadari di depan matanya sampai ia melupakan kalau sekarang waktunya untuk bekerja.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita makan malam bersama malam ini? Aku selesai jam kuliah sekitar jam delapan malam"

"Apa oppa kuliah dari sepagi ini hingga malam hari?"

"Tidak, aku dapat jam kuliah sore nanti"

"Kalau begitu, oppa mau kemana?"

"Aku? Bekerja"

Sara merasa ada sesuatu yang aneh, ia melihat jam di handphonenya "Apa tidak telat berangkat jam segini?"

"Memang sekarang jam berapa?"

Sara menyalakan handphonenya dan menunjukkan layar handphonenya pada Changkyun "Oh ya tuhan! Aku akan telat! Kita bicara lagi nanti oke? Akan ku hubungi nanti. Sampai jumpa" Ucap Changkyun yang tergesa-gesa dan berlari menuju halte, namun tampaknya Changkyun melupakan sesuatu dan kembali pada Sara

"Apa ada yang ketinggalan?" Tanya Sara

"Iya, aku melupakan sesuatu"

"Apa itu?"

Changkyun menangkup kedua pipi Sara dan mencium kening Sara dengan lembut "Sampai nanti" Ucap nya sambil tersenyum dan berlari menuju halte bus.

Sedangkan Sara hanya terpaku oleh kelakuan Changkyun, ia menciumnya tiba-tiba dan pergi begitu saja. Sara menyentuh dadanya dan jantungnya berdetak sangat kencang. Dan Sara merasa ini seperi Deja vu lagi.

*Conflict*

Matahari sudah naik begitu tinggi. Orang-orang sudah mulai sibuk bekerja, kota Seoul sudah di penuhi oleh warga negaranya. Sara berjalan sambil membaca buku pelajarannya itu, teringat di otaknya bahwa dia harus menghafal sebuah peraturan atau undang-undang. Dia menghafal sambil berjalan menuju kampus, meski masih 2 jam lagi, tapi Sara ingin menghafal undang-undang tersebut di perpusatakaan sambil mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.

Saat Sara sedang sibuk menghafal, seseorang menabraknya dari belakang dan membuat buku yang ia pegang terjatuh. "Eh? Maaf maaf, saya gak sengaja" Ucap pria tersebut

"Berhati-hatilah" Ucap Sara kemudian mengambil bukunya itu, namun Sara terkejut melihat pria yang ada di hadapannya ini "Bukankah kamu yang kemarin datang ke kelas ku dan Yaegi?" Tanya Sara

"Benar, saya Lee Minhyuk. Aku pacarnya"

"Pacar? Tapi Yaegi tidak bilang apa-apa"

Minhyuk tersenyum "Dia memang seperti itu, tidak ingin membahas soal cinta. Makanya terkadang aku terlihat seperti seorang kakak yang manis atau adik yang manja di hadapan Yaegi saat di luar. Sebenarnya aku adalah pria yang kuat" Ucap Minhyuk dengan kepercayaan dirinya

"Kamu bukan hanya kuat, tapi juga lucu"

Minhyuk tersipu ketika Sara berkata seperti itu.

"Apa kamu mau ke kampus?"

"Iya tentu saja. Aku mau mengerjakan tugas ku di perpustakaan"

"Aku juga mau ke perpus, bagaimana kalau kita bareng?"

Sara menerima tawaran Minhyuk dan berjalan bersama.

Di perjalanan mereka banyak mengobrol. Membahas ini dan itu. Di mulai dari nama, fakultas mereka dan ya... apapun itu hingga mereka sampai di kampus.

*Conflict*

Masih ada kah yang menunggu cerita ini? Maaf ya lama gak update 😊 Terima kasih buat yang baca dan juga vote 😊 Love you 2.500.

500 nya diskon 😂😂😂

[COMPLETE] Conflict [Monsta X Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang