*Conflict*
Perlahan jari besar Shownu melepaskan dasi yang ia pakai sambil melihat pakaian yang tadi siang ia pakai untuk acara wisudanya. Ia mengingat moment tadi, seandainya ia mengajak Sara, pasti ia akan jauh lebih bahagia dari sekarang. Kemudian Shownu duduk dipinggir kasur dan mengambil sebuah bingkai foto dimeja kecilnya itu. Ia terus memandanginya dan tersenyum indah, hingga ia tidak sadar bahwa ibunya sudah berada disampingnya.
"Kamu merindukan dia?" tanya sang ibu dan membuat Shownu terkejut
"Sejak kapan ibu ada disini?" tanya Shownu sambil menaruh kembali bingkai foto tersebut
"Kamu saja tidak sadar, ibu baru saja disini. Jangan mengalihkan pembicaraan, apa kamu merindukannya?" tanya sang ibu, lagi.
Shownu menganggukkan kepalanya, Sang ibu mengelus punggung Shownu yang besar itu dengan halus. "Sebentar lagi kamu akan bertemu dengannya, tunggu sampai waktunya ya?"
"Tapi bagaimana jika aku sudah menemukan yang lain?"
"Lho? Kenapa begitu? Apa anak ibu tidak sabaran dan ingin cepat-cepat menikah?"
Tidak disangka ternyata sang ibu malah berkata seperti itu dan membuat Shownu sedikit kesal "Bukan begitu bu... maksud ku-" belum usai bicara, sang ibu menaruh jari telunjuknya dibibir Shownu
"Kamu tidak boleh beralih, ayah kamu sudah setuju kalau kamu bersamanya. Sana mandi dan beristirahatlah, selamat atas kelulusan mu ya. Selamat malam sayang ku" Ucap sang ibu dan kemudian mengecup kening Shownu dan meninggalkan Shownu dikamar untuk beristirahat
Shownu bahkan terus memikirkan anak perempuan yang ada difoto tersebut, entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan foto tersebut.
*Conflict*
Sambil duduk ditaman kampus, Sara men-scroll handphonenya itu, begitu banyak lowongan kerja diluar sana. Tapi sayangnya, pendidikan minimalnya adalah S1. Sara terlihat begitu murung, meskipun ada yang sesuai dengan dirinya, tapi tempat tersebut terlalu jauh baginya untuk bekerja. Tangan kirinya kini menompang kepalanya kemudian tangan kanannya menaruh kasar handphone tersebut. Sepertinya ini bukan waktu yang cocok baginya untuk bekerja. Ia terdiam terus memikirkan, 'apakah ada kaffe yang menerima seseorang sebagai pekerja part-time disekitar sini?'.
Hingga ia tidak menyadari seorang pria bertubuh besar duduk disampingnya, pria itun menyodorkan segelas kopi hangat dan menempelkannya pada tangan Sara yang memainkan handphonenya.
Sara tersadar dan melihat Wonho yang tersenyum padanya "Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Wonho kemudian menyeruput minumnya
Sara tidak langsung menjawabnya, ia terdiam sejenak, apakah ia harus memberitahu ini kepada seseorang yang tidak terlalu dekat dengannya? Tapi ia pernah menolong Wonho melakukan suatu hal, itu artinya ia harus bersikap baik pada Wonho meskipun ia tidak begitu dekat dengannya.
"Aku sedang mencari pekerjaan. Tapi aku tidak tau harus bekerja dimana" Ucap Sara dengan wajah termenung
"Pekerjaan? Apa kamu ingin part-time atau tetap?" Tanya Wonho lagi yang mulai penasaran
"Aku ingin part-time, karena setelah aku lulus aku akan mencari pekerjaan yang sesuai dengan gelar sarjana ku" Tangan Sara tidak diam ketika ia berbicara pada Wonho dan mengatakan yang sebenarnya pada Wonho tanpa sedikit keraguan
"Kalau begitu, aku punya lowongan kerja untuk mu" Tangan Wonho mengambil dompetnya dan memberikan sebuah kartu nama untuk Sara "Siapa tau bisa membantu mu, hubungi aku kalau kamu mau bekerja ditempat ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Conflict [Monsta X Fanfiction]
FanfictionSeorang perempuan yang masih berkuliah tersebut, memiliki masalah tertentu dengan ke-tujuh pria itu. Perpecahan sahabat yang dilakukan seseorang hingga saat ini. Perdebatan antara dia dan dia untuk mendapatkan perempuan itu. Rasa iri dengan perlaku...