Hargai kerja keras author dengan cara memberikan vote and comment
Terimakasih
.
.
.
.
.
Oke kali ini agak hmm mengandung unsur unsur uhh ahh sedikit jadi, yang belum cukup umur bisa di skip aja :) klo gak mau skip juga gak pp. Because dosa tanggung sendiri okeh? Okok06.15 AM
Cahaya matahari mulai masuk, menembus celah-celah gorden kamar jungkook. Jungkook mulai membuka matanya perlahan.
Perih yang tadi malam ia rasakan sudah mulai hilang. Jungkook dengan perlahan meregangkan badannya.
Tapi tunggu!
Jungkook membuka matanya lebar saat di rasanya sebuah tangan melingkar dipinggangnya.Jungkook menatap wajah gadis yang sedang tertidur pulas didepannya dengan senyuman tipis. Ia baru ingat bahwa tadi malam rose lah yang membantunya. Jungkook yakin, setelah ini rose akan bertanya tentang dirinya.
Rose membuka matanya perlahan, matanya tertuju pada jungkook yang sedang memperhatikannya saat ini.
'Deg!'
Ditambah keadaan jungkook yang sedang bertelanjang dada.
"Oh? Kau sudah bangun?" Rose menjauhkan badannya.
Jungkook mengangguk. "Terimakasih untuk tadi malam"
"Ya?" Jujur saja perkataan jungkook terdengar ambigu ditelinga rose. "Ya, sama-sama"
Sahut rose.Cukup lama mereka berdua diam, dengan posisi berbaring masih sama. Akhirnya rose memberanikan diri bertanya. "Apa lukamu masih sakit?" Rose memegang perban pada lengan atas jungkook, sesekali memperhatikan ukiran tatto ditangan jungkook.
"Sudah lumayan membaik" sahut jungkook lembut.
Rose mengangguk tangannya masih mengelus-ngelus perban pada tangan jungkook.
Jungkook menahan tangan rose. Membuat rose tersentak kaget. "Hanya sebentar" ucap jungkook, lalu menarik rose agar mendekat padanya. Membiarkan tangan rose melingkar dipinggangnya membuat jarak diantara mereka berdua semakin menipis.
Hingga dahi mereka saling bersentuhan. Sekarang yang terdengar hanya deru nafas keduanya.
'Sret'
Dengan cepat jungkook mengubah posisinya menjadi diatas rose, dengan satu tangan menahan tubuhnya.
Rose menatap wajah jungkook dengan sayu, seperti terhipnotis rose mengalungkan kedua tangannya pada leher jungkook. Menekan tengkuk pria itu agar mendekat ke arahnya.
"Kau masih sakit.." ucap rose pelan."kau adalah obatku..." sahut jungkook. "Aku bisa menahannya".
Jungkook memajukan wajahnya dan...
'Cup'
Sebuah ciuman mendarat di bibir cherry milik rose. Bukan hanya sebuah ciuman tapi lama-kelamaan berubah menjadi sebuah lumatan dan saling menuntut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE END [ THE END! ]
Fanfiction[ROSEKOOK] -------- "Saat aku berada di sana, terkunci dan tidak bisa berbuat apa-apa, aku membuat sebuah perjanjian dengan Tuhan. Bahwa aku tidak akan menyia-nyiakan setiap detik, setiap menit waktuku bersamamu. Aku tidak akan meminta apapun lagi...