[18+] bagi yang puasa jangan dibaca ya bagian ++ nya. Atau mau tunggu waktu buka bacanya? .gg--------
Jungkook bangun dari tidurnya saat suara ribut dari dapur membangunkannya.
Dengan gontai jungkook berjalan ke arah dapur.
"Rose?" Panggil jungkook pelan.
Wanita itu menoleh kearah jungkook. "Kau sudah bangun?" Tanyanya.
Seketika jungkook sadar. "Oh, maaf.." katanya lagi.
"Tidak apa-apa" sahut juhyun sembari tersenyum. "Makanlah, kemaren aku tidak tega membangunkanmu, jadi makanannya aku saja yang makan" jelasnya. "Tidurmu sangat lama, pasti rasanya nyaman kan?" .
Jungkook mengangguk lalu duduk. "Eum... lumayan" sahut jungkook.
Jujur saja, perasaan jungkook tidak nyaman sekarang. Bagaimana tidak? Jungkook baru saja memanggil juhyun dengan nama Rose.
Jungkook memijat keningnya. Ia mimpi sesuatu tadi malam, sesuatu tentang dirinya.
Dan itu membuat jungkook sangat takut sekarang.
"Kau yakin baik-baik saja?" Tanya juhyun lagi saat melihat jungkook seperti kesakitan.
Jungkook mengangguk lalu menyantap sarapan yang dibuatkan juhyun untuknya.
Juhyun kembali tersenyum. "Aku mandi dulu.." ucap juhyun kemudian berlalu pergi dari sana.
.
.
.'Syurrr'
Tubuh juhyun sudah basah kuyup sekarang, wanita itu mencoba meredam tangisannya dengan menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Tetangga itu, Rose. Pasti mereka sangat dekat sampai-sampai jungkook salah memanggil namaku" batin juhyun.
Juhyun kembali memutar kran shower agar airnya bertambah deras.
Juhyun terduduk dilantai, memeluk kedua lututnya, kemudian menatap jari-jari kakinya yang sudah mulai pucat.
Yang ia inginkan untuk sekarang adalah, Jungkook hanya untuk dirinya.
Walaupun hanya untuk sekarang.
Dia tahu, seharusnya dia tidak bermain dengan sebuah perasaan.
Tapi, jungkook. Pria itu sangat spesial untuknya, perasaannya sudah terikat dengan pria itu.
"Aku tidak mau melepaskannya lagi..." gumam juhyun sembari terus menangis sejadi-jadinya.
.
.
.Jungkook sudah selesai dengan sarapannya, tapi juhyun tidak kunjung kembali dan suara air masih terdengar mengalir keras dari shower.
"Sial!" Ucap jungkook.
Dengan cepat pria itu berlari kearah kamar juhyun, mengetuk pintu kamar mandinya. Tapi tidak ada sahutan.
Jungkook terus menyalahi dirinya sendiri. "Ini pasti karena tadi" gerutu jungkook.
Juhyun pasti terluka mendengar ucapannya tadi pagi saat bangun. Begitulah isi pikiran jungkook.
'Tok....Tok....Tok!!'
"Juhyun~ah! Kim Juhyun!" Panggil jungkook dengan panik. Jungkook mencoba mendobrak pintu beberapa kali.
Hingga yang ketiga kalinya.
'Bruk!'
Pintu terbuka, jungkook menahan sakit pada bahunya. Karena yang ia khawatirkan sekarang adalah juhyun.
"Juhyun~ah!" Dengan sigap jungkook mematikan shower lalu menutup tubuh telanjang juhyun dengan handuk, kemudian memeluknya. "Apa yang kau lakukan!" Dapat jungkook rasakan tubuh juhyun sekarang sangat bergetar, wanita itu kedinginan. Juhyun sengaja mematikan kran air hangat tadi.
"Aku tidak sanggup begini..." ucap juhyun bergetar.
Jungkook menggeleng. "Maafkan aku, maafkan aku, aku... aku... " ucap jungkook terbata-bata.
Juhyun menempelkan jari telunjuknya pada bibir jungkook, mengisyaratkan agar pria itu diam. "Aku tahu, Rose. Wanita itu..." ucap juhyun pelan. "Kau menyukainya kan? Kau tidak salah, perasaanmu tidak salah.. aku menghilang dan kau pasti akan terbiasa akhirnya..." jelas juhyun. "Aku hanya... tidak sanggup, melepaskanmu" lanjut juhyun.
Jungkook menatap mata juhyun dengan khawatir. "Kalau begitu jangan lepaskan aku." Ucap jungkook yang langsung mencumbu bibir juhyun, menyalurkan kehangatan pada wanita itu.
"Kita sudah lama, tidak melakukan ini..." bisik jungkook.
Begitulah, sebuah kegiatan yang mereka lakukan, saling mendesah, saling memuaskan satu sama lain.
Walaupun beberapa kali jungkook mendesahkan nama 'rose'.
Membuat juhyun sadar, bahwa jungkook sudah pernah melakukannya dengan rose.
"Tidak perduli dengan hal itu, aku akan tetap merebut jungkook ku kembali" - Juhyun
----------
Jaehyun beberapa kali melirik kearah jam tangannya, rasanya gelisah.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi dan kelas sudah di mulai. Tapi, Rose belum juga datang.
Rasanya jaehyun ingin sekali menghubungi rose. Tapi, mengingat kejadian kemarin membuat jaehyun merasa canggung.
Bukannya jijik, jaehyun hanya tidak ingin menghancurkan apa yang sudah rose jaga.
Walaupun sebenarnya, itu sudah diambil oleh Jungkook.
"Kau di mana?" - jaehyun.
Pria ini benar-benar khawatir. Ia takut rose akan menjauhinya karena telah lancang mencium rose.
"Sial!" Gumam jaehyun.
----------
Masih dengan orang yang sama, penyebab dari semuanya.
Koo Junhoe.
Pria itu hanya duduk dibalik meja kerjanya sembari menghitung hasil dari penjualan senjata ilegal miliknya.
'Tok....Tok....Tok...!'
"Masuk" ucap june.
'Klek'
June tersenyum lebar saat melihat sosok wanita 'miliknya' muncul.
"Bagaimana hari ini?" Tanya june. Wanita itu hanya menghela nafasnya.
June yang paham langsung berdiri dan menarik wanita itu agar duduk di atas mejanya. Membuka kaki wanita itu, membuatnya mengangkang. Membiarkan june masuk diantara pahanya.
"Kau harus puaskan aku lagi..."
#TBC
Buat yang nanya partnya rose mana, sabar ya.
Author sengaja buat rose di part ini gak ada 😲😲
Pokoknya tunggu aja kelanjutannya yaaa ❤❤❤
Jangan lupa Vote and Comment guyss 🌟🌟🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
THE END [ THE END! ]
Fanfiction[ROSEKOOK] -------- "Saat aku berada di sana, terkunci dan tidak bisa berbuat apa-apa, aku membuat sebuah perjanjian dengan Tuhan. Bahwa aku tidak akan menyia-nyiakan setiap detik, setiap menit waktuku bersamamu. Aku tidak akan meminta apapun lagi...