Hargai kerja keras author dengan cara memberikan Voting dan Komentar
.
.
.
.
-----------
"Jadi itu bukan anakku?" Tanya jungkook datar.
Dengan paniknya eunha menggentikan kegiatan memasaknya dan menghampiri jungkook. "Apa yang kau katakan? Ini jelas anakmu.." bohong eunha.
"Kau pikir aku tidak dengar?" Tanya jungkook sembari menatap tajam ke arah eunha.
Eunha yang mulai takutpun menangis."jungkook~ah! Jangan tinggalkan aku!" Tangis eunha tiba-tiba pecah. Dan kali ini rasa kasihan jungkook sudah hilang, padahal jungkook sudah mulai menerima kembali Eunha, tapi apa yang ia dengar tadi menyadarkannya dari semua kebohongan ini.
"Pergi dari rumahku dan jangan pernah kembali!" Bentak jungkook.
Dan eunha? Tangisnya semakin menjadi-jadi. "Bagaimana dengan anak ini!?" Tanyanya. "Bagaimana aku harus membesarkannya tanpa seorang ayah?" Jelas eunha.
Jungkook menatap tajam kearah eunha. "Itu urusanmu, mintalah pertanggung jawaban dari pria itu, dan pergilah dari sini!" Ucap jungkook tegas. "Aku tidak ingin melihatmu lagi.."
Setelah itu? Bagaimana dengan eunha? Wanita itu tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti perkataan Jungkook. Jika tidak, Jungkook membencinya. Walaupun jika sebenarnya Jungkook sungguh membenci dirinya.
.
.
.Setelah kepergian eunha, Jungkook hanya berduduk di ruang kerja sembari menatap pantulan dirinya pada cermin.
Lalu sesekali melirik ponselnya yang menampilkan kontak Rosé.
"Aish!" Decak jungkook. Ingin rasanya jungkook menghubungi rosè sekarang atau berlari ke rumah rosé untuk menjelaskan yang sebenarnya. Tapi, rasa takut jungkook lebih besar.
Ia takut rosé akan menolaknya, atas semua yang ia lakukan selama ini.
"Apa yang harus kulakukan.." gumam jungkook resah.
'Byurrrr'
Suara hujan yang turun begitu saja tiba-tiba. Membuat suasana hati jungkook mulai terpuruk.
"Jika tidak kulakukan sekarang....
.....maka semuanya akan tetap seperti ini....
Tidak apa jika aku tidak bisa kembali dengannya, yang aku inginkan hanya meluruskan jalan ini....."
Seketika itu juga jungkook bangkit dari kursinya, berlari keluar menuju rumah rosé, menerobos hujan yang sangat lebat.
'Tok....tok...tok...'
Jungkook mengetuk pintu rumah rosé lumayan keras, karena suara hujan yang juga kencang.
"Rosé? Kau di rumah?" Panggil jungkook dengan suara keras.
Tapi nihil, tidak ada sahutan, bahkan lampu teras rosé masih padam. Pertanda tidak ada orang di rumah.
"Mungkin dia masih di kampusnya.." gumam jungkook yang langsung kembali ke rumahnya untuk mengambil kunci mobil sekaligus berganti pakaiannya yang sudah basah.
.
.
.
.
.Hari sudah gelap, jungkook sudah mencari rosé ke kampusnya dan menanyakan temannya. Bahkan jungkook sempat meminta alamat jaehyun pada salah satu teman dekat rosé, tapi tetap saja jungkook tidak menemukan rosé, bahkan jaehyun tidak keluar rumah dan menemui jungkook tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE END [ THE END! ]
Fanfiction[ROSEKOOK] -------- "Saat aku berada di sana, terkunci dan tidak bisa berbuat apa-apa, aku membuat sebuah perjanjian dengan Tuhan. Bahwa aku tidak akan menyia-nyiakan setiap detik, setiap menit waktuku bersamamu. Aku tidak akan meminta apapun lagi...