09. lembaran baru

3.5K 478 16
                                    

JANGAN LUPA UNTUK MEMBERIKAN VOTE AND COMMENT GUYS.
.
.
.
.
.

Jam yang melingkar pada tangan jungkook sudah menunjukan pukul 10 malam.

Namun pria itu masih menatapi pantulan cahaya pada air dengan tatapan kosong.

Jungkook memegang jasnya erat. Hari yang sangat berat bagi jungkook. "Sekarang aku harus memulainya dari awal, membuka lembaran baru tanpa 'mereka' ".

Semuanya......

Dari awal.........

------

Dengan gelisah rose membalikkan tubuhnya di kasur, semua kejadian itu masih terekam jernih dipikirannya.

"Aaaaaa!! Apa-apaan ini" gerutu rose.

"Brummmm"

Dengan secepat kilat, rose bangkit dari kasur, menarik sedikit tirai jendela. Melihat jungkook.

Jungkook yang baru saja tiba, dengan jasnya yang masih ia pegang. "Dari mana dia...." rose mengerutkan dahinya. "Apa perduliku..". Masih dengan posisi yang sama, rose memperhatikan jungkook yang tampak gontai berjalan masuk ke dalam rumahnya.

Bersamaan dengan itu, rose menutup tirai jendelanya dan kembali naik ke atas kasur. Semua yang dilakukan jungkook membuat rose sangat penasaran.

"Ada apa denganku!!!?" Ucap rose lalu menarik selimut, menutupi dirinya.

Apa yang jungkook lakukan dan kemana jungkook pergi membuat rose sangat penasaran. Akankah pria itu kembali pulang setelah pergi. Mengingat pekerjaan jungkook yang sangat berbahaya membuat rose ikut khawatir.

'Ting...tong...ting...'

Rose membuka selimut lalu beranjak keluar dari kamar. "Siapa lagi yang bertamu jam segini?" Gumamnya.

.
.

Rose mengerutkan alisnya saat melihat jungkook yang berdiri di depan pintu, dari jendela depan, mengintipnya.

'

Klek'

Tanpa rasa takut rose membuka pintu. "Ada perlu apa?"

Jungkook mendongakkan kepalanya, menatap rose dengan mata sendu. Rose tau pasti jungkook baru saja menangis.

"Kau kenapa?" Rose menatap jungkook khawatir. Tanpa aba-aba ross menarik jungkook ke dalam pelukannya.

Tangisan jungkook pecah, sebuah tangisan yang tidak bisa ia bendung lagi. Jungkook membalas pelukan rose, memeluk wanita itu erat. "Mengapa semua orang meninggalkanku..".

"Aku tidak akan meninggalkanmu.." sahut rose spontan. Entah apa yang membuat pria yang berada dipelukannya ini menangis. Yang hanya ingin rose lakukan adalah menenangkannya, menemaninya.

"Jangan pergi..."

"Tidak akan"


----------

Cahaya matahari masuk melewati celah-celah tirai kamar rose. Membuat rose membuka matanya sedikit demi sedikit.

Hingga....

THE END [ THE END! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang