32. Bersama

2.4K 369 13
                                    

Hargai kerja keras author dengan cara memberikan Voting dan Komentar 💕
.
.
.
.
.

-------




"Satu...dua...tiga...empat..."




"Oksigen!"



"Satu...dua...tiga..empat.."



"Lagi..."




Sebuah mobil ambulance melaju dan di ikuti beberapa mobil polisi untuk menjaga.



Dan di dalamnya beberapa orang tim medis sedang berusaha untuk mempertahankan hidup seseorang, dengan melakukan CPR untuk pertolongan pertama.



Hingga mobil ambulance tersebut berhenti tepat di depan pintu ruang IGD.


'Sret'




Dengan cekatan beberapa perawat yang sebelumnya sudah menerima telpon darurat membuka pintu ambulance dan menurunkan ranjang tersebut lalu membawanya segera ke ruang operasi.


"Ruang Operasi! Segera!"


-----------




'

Sret'




Rosé menginjak remnya saat sudah sampai di lokasi, terlihat di depan rosé terdapat garis polisi dan banyak wartawan sedang meliput.

Dengan tergesa-gesa rosé berlari keluar dari mobil, menghampiri beberapa orang dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Permisi.." ucap rosé hati-hati. "Apa yang terjadi di sini?" Tanya rosè pada seorang wanita tua.

"Oh! Apa yang kau lakukan di sini anak muda? Aku hanya lewat saja. Di sini terlalu berbahaya, sebaiknya kau pulang" ucap orang tua itu, lalu berjalan meninggalkan rosé.

"Nenek.." rosé menahan tangan wanita tersebut. "Apa sesuatu yang mengerikan terjadi di sini?" Tanya rosé ragu.

Nenek tersebut menghela nafasnya. "Dari yang ku dengar, dari beberapa saksi..." ucap nenek itu dengan nada pelan. "Terjadi baku tembak dan ada korban meninggal.."

Rosé membulatkan matanya. "M-meninggal?" Tanya rosé memastikan, perasaannya semakin kacau sekarang.

"Itu benar! Ada dua korban jiwa katanya, satu meninggal di tempat karena terkena sebuah misil, dan yang satu sedang di larikan ke rumah sakit, dia sekarang... tampaknya masih muda.." jelas nenek tersebut.

"Nenek melihatnya? Bagaimana wajahnya?" Tanya rosé buru-buru.

Nenek tersebut berfikir sejenak. "Rambutnya berwarna hitam, dan ada tatto di bagian lehernya.."




'Deg!'




"Tidak mungkin!" Ucap rosé pelan. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri. "Kalau begitu, terimakasih nenek!" Rosé berlari ke arah mobilnya.




Lalu...




Tiba-tiba..




Menghentikan langkahnya, saat tiga orang pria berjalan melewatinya, dengan pakaian lengkap, senjata yang menggantung di badannya dan...




THE END [ THE END! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang