Meet You |14

3.3K 275 2
                                    

Rere menggulung asal rambutnya yang masih kemerahan hasil make over tante Yosi bulan lalu. Rere terlalu malas mengubah warna rambutnya ke warna aslinya. Tanganya dengan cekatan memasukan daging sapi kedalam penggilingan daging untuk dijadikan bakso.

Sejak semalam, Ia dan Dewa menginap di rumah mertuanya. Arisan Mama Dewa akan di mulai nanti sore selepas ashar. Jadi sejak selesai sholat subuh Rere sibuk di dapur membantu Mama mertuanya. Ia bahkan hanya sempat gosok gigi dan cuci muka.

Untung cakep.

"Cantik banget sih, Re. Padahal lagi giling daging." ucap Dewa sambil mendaratkan kecupan di pipi Rere dengan tiba-tiba, membuat wanita cantik itu terkesiap.

Rere memejamkan mata. Menetralkan nafasnya yang sedikit tersenggal. Dia benar-benar serius saat menggiling daging dan perlakuan Dewa jelas membuatnya terkejut.

Kedua mata Dewa melebar. Ia merutuki kebodohanya karna membuat Rere terkejut. Lagi. Segera tanganya meraih gelas dan menuang air putih ke dalam gelas dan mengulurkanya pada Rere yang masih memejamkan mata.

"Minum dulu sayang. Maaf." bisik Dewa lembut. Rere membuka mata dan menerima gelas yang diulurkan Dewa dengan tangan gemetar. Ia memaksa menelan beberapa tegukan air.

"Better?" Rere mengangguk pelan. Dia tersenyum kecil untuk menenangkan Dewa.

"Kenapa, Wa?" tanya Mama Dewa yang melihat keanehan Anak dan Istrinya.

"Nggak papa Ma. Rere kayaknya lupa minum air jadi sedikit pusing tadi." jawab Rere kalem. Dewa kembali mengatupkan bibirnya.

"Biasa Ma. Bang Dewa itu suka lebay sama Kak Rere. Modus aja itu sih. Dasar gatel." cibir Vanya yang sibuk membantu mengupas buah untuk salad. Dewa mendelik mendengar ejekan adiknya.

"Istirahat dulu sana Re. Kamu juga belum sarapan kan tadi."

"Iya, Ma. Rere sarapan dulu ya."

*****

"Lagi?" tanya Dewa yang masih memegang sendok. Dewa memaksa untuk menemani Rere sarapan dan menyuapinya.

"Udah ah, kenyang." jawab Rere setelah menelan air putih.

Dewa menurut. Ia menghabiskan sisa nasi goreng yang penuh dengan sayur yang Rere makan. Meletakan piring kosongnya ke meja kecil yang ada di samping ayunan.

"Kamu istirahat aja ya? Nanti Aku deh yang bilang sama Mama kamu lagi nggak enak badan."

"Jangan. Aku nggak papa kok. Dewa lain kali hati-hati ya. Jangan kaya gini lagi. Aku lagi bantuin Mama juga kan." pinta Rere halus.

Alih-alih menjawab ucapan Rere, Dewa menarik tubuh mungil Rere ke dalam pelukanya. Mencium puncak kepala Rere dalam. "I'am glad to be your husband."

Rere tersenyum mendengarnya. Dia menatap wajah Dewa yang belum cukur dengan senyum lebar. "Nanti cukur ya? Aku bantu." ucap Rere sambil berdiri. Meraih piring dan gelas kotorannya.

Dia kembali menunduk untuk mencium dahi Dewa. "Me too. My hubby."

******

Vanya menghabiskan gelas ke duanya. Dia sangat menyukai es melon serut yang dibuatkan Rere dari sisa melon yang tidak di sajikan untuk tamu arisan Mama Dewa. Dia tersenyum melihat Rere yang juga tersenyum kepadanya. "Enak banget, Kak. Segeeerr banget rasanya."

Meet You (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang