"Dewa ingin ambil S2 dulu sebelum menggantikan Ayah."
Ayah Rere menyandarkan tubuhnya pada kursi kebesaran miliknya. Menatap lekat sosok menantu yang akhir-akhir ini menjadi samsak hidup karena mengacaukan hidup putrinya sekaligus menjadi sumber bahagianya.
"Dewa tahu Mega Buana bukan PT, dan Ayah bisa menunjuk siapa pun untuk menggantikan posisi Ayah. Tapi, setidaknya Dewa ingin menjadi penerus yang bisa membanggakan untuk Ayah." Suara Dewa lebih mantap saat Rere mengusap tangan Dewa yang ada dalam genggaman Rere.
Ayah Rere mengendik bahu pelan. "Kenapa tidak langsung belajar pada Ayah?"
"Yah.. It's a big deals. Dewa sudah berusaha untuk menjadi penerus Ayah meski belum tentu hal yang disukai Dewa. Jadi Rere harap Ayah juga mau memberi Dewa kesempatan untuk menerima semua ini."
Dengusan nyaring keluar dari mulut Ayah Rere. Kedua tanganya terangkat ke atas. "Apa Ayah punya pilihan sekarang?"
"Of course big no, daddy." seru Rere geli melihat tingkah Ayahnya.
"Ayah pegang kalimatmu."
*****
Bulir keringat menghiasi pelipis Rere. Nafasnya masih memburu dengan wajah kemerahan. Tangan Dewa mengusap wajah cantik Rere dengan lembut. Menyingkirkan rambut yang menempel pada dahi dan pelipis Rere."Did I hurt you?"
"Nope. Everything good."
Dewa menarik Rere kedalam pelukanya. Menempelkan tubuh mereka yang dipenuhi keringat. Berbagi kehangatan dibalik selimut yang mereka gunakan.
"Cepat hadir ya, baby." bisik Dewa sambil mengecup kulit perut Rere.
Melihat perlakuan Dewa membuat kedua mata Rere memanas. Dadanya terasa penuh oleh desakan rasa haru dan bahagia. Tanganya terangkat mengusap kepala Dewa yang masih tenggelam diperutnya. Mengecupnya berulang kali.
"Yes Ayah." balas Rere.
Mendengar getaran pada suara Rere, Dewa beranjak dari atas perut datar Rere. Kembali menarik tubuh Rere kedalam pelukanya. "Kamu nggak risi kan Re sama keringat Aku." goda Dewa.
Kekehan pelan Rere terdengar. Wanita itu mengeratkan belitan lenganya pada tubuh Dewa. Mengecup pelan diceruk leher Dewa. Menghirup aroma citrus yang bercampur dengan aroma maskulin keringat Dewa.
"Aku akan paksa Kamu buat mandiin Aku besok pagi." balas Rere.
Kali ini bukan hanya kekehan yang keluar dari bibir Dewa yang sedikit membengkak. Tapi tawa lebar mendapati Rere membalas godaanya.
"Kamu semakin seksi kalo cerewet." Dewa menggulingkan tubuh Rere. "Dan semakin berani bales godaanku." wajah Dewa mendekat pada ceruk leher Rere. Mulai menggigit kulit leher putih Rere.
"Bilang aja mau nambah."
"Itu kamu paham." Dewa tersenyum disela kulumanya. "Biar baby cepet jadi."
*****
Asap dari daging yang sedang Dewa bakar bersama Vanya mulai mengepul saat pesta barbekyu yang di adakan Dewa dan Rere di mulai dan penuh dengan keluarga yang diundang. Diego tampak anteng menyantap aneka dessert bersama Bunda. Ayah Rere asyik ngobrol dengan Papa sementara Mama Dewa masih sibuk memotong buah bersama Rere.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You (TAMAT)
Fiksi UmumMarried By Accident. Alasan mengapa Rere dan Dewa menikah. Bukan, mereka bukanlah remaja yang 'apes' karna pergaulan bebas di kota metropolitan. Mereka menikah memang setelah 'Accident' yang sebenarnya. Rere yang notabene perempuan intovert yang m...