Meet You |19

3.2K 262 13
                                    

"What's wrong, baby?"

Rere melirik tante Yosi yang masih setia menunggunya bercerita. Seperti 10 tahun terakhir. Lebih tepatnya setelah perceraian kedua orangtuanya.

"Tante pernah merasa ada sesuatu yang Rere sembunyikan?" tanya Rere.

Bukanya menjawab, tante Yosi malah tertawa mendengar ucapan Rere. "Pernah, sering. Like now."

Rere menggigit kuku yang baru saja selesai di cat. "Maksud Rere, bagaimana tante menyikapinya."

"Emm.. " tante Yosi menyandarkan punggungnya pelan. Menatap Rere seakan berfikir. "Kenali siapa kamu, dan tante akan menggalinya ketika kamu siap. Karna kasus kamu memang kamu yang nggak pernah siap, so.. tante hanya berpesan untuk tidak membebankan pikiran Rere. Karna tante tau kamu bakalan drop setelahnya."

"Cara lainya?"

"Bisa kita langsung ke on point yang sebenarnya aja? Tante jadi lebih pas kasi solusinya." tante Yosi menggigit pipi bagian dalamnya untuk menahan tawa yang sudah ada diujung lidahnya.

"Rere merasa ada yang belum Dewa ceritakan, dan Rere nggak tau gimana mau bilang buat memuaskan rasa penasaran Rere." tante Yosi masih diam dan menunggu penjelasan Rere. "Rere takut tante, kalau hal ini buat Dewa nggak nyaman dan.. "

"Dan?" kejar tante Yosi saat Rere terlalu lama menjeda kalimatnya.

"...dan Rere takut nggak siap buat mendengar dan menerima penjelasan Dewa." ucap Rere dengan suara lirih.

Helaan nafas tante Yosi membuat Rere semakin gugup. Ia sangat membenci sikap kikuk yang tak beralasan ini. Ia bahkan bisa sangat santai dan manja saat dengan Ayahnya.

"Kamu cinta sama Dewa?"

"Maksud tante?"

"Kalau tante menangkap arti ucapan Rere, menurut tante alasan Rere yang terakhir yang membuat Rere nggak berani."

"Karna Rere takut?"

"Exactly."

Tante Yosi menautkan kedua tanganya. "Begini Re, cobalah untuk memberanikan diri mengambil resiko yang lebih besar untuk mengontrol rasa takutmu. Kalau kamu cinta sama Dewa, kasih Dia kepercayaan kamu dan bicarakan berdua."

"Tante memang belum menikah, karna tante belum ingin, bukan karna kecewa dengan kegagalan kakak tante. Dan perceraian orangtuamu bukan berarti akan terjadi pada Rere juga. Setiap manusia memiliki garis takdirnya sendiri."

"Now, you marry not mean nasib Rere akan sama dengan Bunda Rere. Just enjoy it and let it flow. Cobalah ambil resiko itu, Re."

*****

"Totalnya lima juta empat ratus lima puluh ribu, Bu." Rere tersenyum dan mengularkan kartu debit pemberian Dewa diawal pernikahan mereka yang jarang Rere gunakan.

Tadi usai menemani perawatan tubuh di klinik kecantikan langganan tante Yosi dan Bunda juga dirinya. Rere memutuskan untuk mampir ke mall untuk membeli beberapa kemeja untuk Dewa. Ia berniat meng-update closet milik Dewa yang hanya seperempat ruang dari walk in closet mereka.

"Terimakasih." ucap Rere menerima tas belanjaanya beserta kartu debitnya.

Sebelum kembali menuju parkiran mobilnya, Rere menyempatkan diri untuk mampir di sebuah stand untuk membeli segelas thai tea.

Pandangan Rere meneliti deretan toko yang ada di lantai yang menjual aneka makanan dan minuman. Sebelum sepasang mata miliknya menemukan sosok yang sangat Ia kenal. Dewa. Dan suaminya tak sendirian.

Meet You (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang