Meet You |22

3.5K 273 6
                                    

"Kami.... pernah tidur bersama."

Sekejap Dewa terkejut saat melihat Rere berlari menuju kamar mandi. Ia mengejar dengan raut penuh kekhawatiran. Rere menunduk di depan wastafel dan memuntahkan makanan yang baru saja ditelan.

"Re, are you okay?" Dewa memijat tengkuk Rere lembut. Tapi Rere langsung menepisnya pelan dan menggeleng.

"Biarkan saya sendiri."

Dan Dewa merasakan pukulan keras di dadanya. Rere kembali memanggil dirinya dengan sebutan 'Saya'. Seakan menandakan mereka kembali asing, sama seperti 22 bulan yang lalu.

"Re.." bisik Dewa. Kembali berusaha meraih tangan Rere.

"Tolong, biarkan Saya sendiri." pinta Rere dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

Dewa mengerjap, berusaha menyadarkan diri. Dia memejamkan mata erat dan kembali menatap Rere dengan senyum kekalahan. "Aku akan tunggu kamu di kamar." ucapnya lirih.

Saat sampai di pintu kamar mandi, Dewa kembali menoleh. "Kalau kamu butuh bantuan, panggil Aku ya." serunya lembut sebelum keluar.

Tubuh Rere meluruh. Dia menenggelamkan kepalanya di atas lutut. Tangisnya pecah. Dadanya mulai terasa sesak saat ucapan Dewa kembali terngiang. Ia tak pernah menyangka akan jawaban Dewa yang seperti ini. Dia hanya terlalu berbaik sangka.

Dan saat ini, Ia hanya butuh waktu untuk menerima segalanya.

*****

Suara ketuka pintu di susul suara Bunda memanggil nama Rere bersahutan. Rasa khawatir menguasai perasaanya saat mendapati wajah kaku Dewa yang mengatakan Rere mengunci diri di kamar mandi dan Ia pamit karna ada sesuatu yang perlu di selesaikan.

"Re, sayang. Buka pintunya, jangan bikin Bunda cemas sayang." panggilnya lagi. Tanganya masih setia mengetuk pelan pintu kamar mandi.

"Rere mana, Mel?" suara panik Ayah Rere menghentikan ketukan Bunda.

"Hampir lima belas menit Rere nggak nyahut. Dia di dalam sana." ucap Bunda menjelaskan.

Ayah Rere menghela nafas sebelum maju dan mengetuk pintu. "Rere ini Ayah. Keluar sayang, Ayah sama Bunda khawatir."

Terdengar suara kran yang memancurkan air dari dalam kamar mandi. Satu menit kemudian, kran itu di matikan dan terdengar langkah pelan menuju pintu. Bunyi klik dua kali di ikuti derit pintu menampilkan sosok Rere yang sangat kacau. Bunda langsung mendekat dan memapah Rere dengan lembut.

"Kamu kenapa Re? Mana Dewa?" tanya Ayah Rere.

Rere memejamkan mata erat. Ia berusaha menelan rasa mual yang kembali naik saat nama Dewa di sebut.

"Dewa tadi pamit keluar."

"Selarut ini? Di saat istrinya sedang sakit? Gila aja."

"Mas.." Tegur Bunda Rere sengit. Ayah Rere mendengus keras.

"Ayah yakin ini pasti gara-gara Dewa kan Re? Mata kamu sembab, jelas kamu habis menangis. Ayah akan cari Dewa." tanpa menghiraukan seruan mantan istrinya, Ayah Rere berjalan cepat keluar.

"Re, What's wrong?" tanya Bunda setelah menyerah memanggil mantan suaminya.

Tatapan Rere bertemu dengan sepasang mata Bunda yang menatapnya khawatir. Dia membuka mulutnya, namun gagal mengeluarkan kata. Alih-alih penjelasan, air mata Rere kembali turun.

Meet You (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang