lima

3.5K 119 2
                                    

"Sialan". Umpat Liana sambil menggelengkan kepala menatap langit didepannya. Ketika ingatannya sesekali kembali ke momen-momen buruk itu.

"Siapa?". Tanya seseorang yang sudah Liana hafal betul suaranya.

"Ngapain kesini?". Tanya Liana tanpa menoleh kemudian membuang puntung rokok ditangannya.

"Lagi? ". Tanya Reynal lagi, yang sedikit tahu sisi lain kehidupan Liana.

"Sama Viona?". Tanya Liana mengalihkan topik. Kemudian berlalu dari balkon menuju kamar mandi meninggalkannya seorang diri dibalkon.

"Iya. Gue bantuin dia pindahin barang-barangnya". Jawab Reynal kemudian menyusul Liana ke kamar mandi.

"Keluar Rey" suruh Liana.

"Lo nggak papa kan?". Tanya Reynal sambil menahan pintu.

"Baik kaya biasa" jawab Reynal.

"Bohong"

"Terus lo maunya gue gimana, hm?" Tanya Liana sambil menatap Reynal.

"Nggak usah kemana-mana. Ini rumah lo"

"Mama yang nyuruh gue pergi dari rumah ini, ini rumah Mama, gue bukan siapa-siapa disini". Balas Liana yang memilih umtuk sadar diri. Dirumah ini hubungan darah pun tidak akan diakui, kalau sudah berhadapan dengan Mama.

Reynal menundukkan kepalanya penuh penyesalan.

"Maafin gue"

"Nggak ada yang salah disini" jawab Liana, dia tidak ingin Reynal terus-terusan menyalahkan diri sendiri untuk hal yang tidak dia lakukan.

"Tetep kuat ya Liana"

"Berat banget kata-kata lo" ujar Liana.

"Makan bareng?". Ajak Reynal mencoba mengalihkan.

"Duluan aja"

"Lo sakit" Ujar Reynal mengingatkan.

"Terus gue harus apa?" Tanya Liana yang memilih mengacuhkan sakitnya.

"Seenggaknya pikirin gimana reaksi Opa kalo tau cucu kesayangannya sakit lagi"

"Kalo nggak ada yang ngasih tau, Opa bakalan baik-baik aja kan?" Tanya Liana.

Reynal tersenyum kikuk kearah Liana. "Lo udah tau?". Tanya Reynal memastikan, yang kemudian dijawab Liana dengan anggukkan.

"Bisa aja kan tante Ann, Bi Yasmin, Viona, Papa sama Mama atau siapapun itu kan?". Tanya Reynal lagi sambil mengikuti Liana dari belakang.

"Mama Mustahil. Bi Yasmin nggak mungkin. Viona apalagi. Om sama tante diluar negeri jadi nggak mungkin juga dan setahu gue". Liana menjeda kalimatnya.

"Cuman lo doang yang bisa". Disusul seringaian mengejek Liana.

"Jangan lakuin itu lagi, oke". Peringat Liana.

"Kapan masuk kuliah?". Tanya Viona yang tiba-tiba masuk ke kamar Liana.

"Jadi lo juga pindah kuliah?". Tanya Reynal yang kelewat kesal dengan kelicikan adiknya itu.

DRAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang