delapan belas

1.2K 75 41
                                    

Mobil Ann terparkir rapi dihalaman mension Franciss setelah mendapat Panggilan dari Anton-asisten Papanya. Belum sempat menutup pintu mobil, satu mobil kembali masuk terparkir kemudian keluar Andreas dan Reinha.

"Papa nelpon kamu juga?" tanya Andreas pada adiknya Ann.

"Iya" jawab Annanta singkat.

Ketiganya kemudian berjalan memasuki mension Franciss dengan buru-buru.

"Papa udah lama nunggunya?" tanya Annanta basa basi setelah menyalami Papanya.

"Tujuan Papa mengumpulkan kalian disini adalah menyangkut pembagian kepemilikan saham Papa karna Papa ingin pensiun. Dan untuk kepemilikan Papa akan memberikannya pada Pada Andreas 40% dan Kamu Ann 40% dan Liana 20%" terang Franciss dengan tenang.

"Kalo itu keputusan Papa, kita setuju dan akan ngedukung" ujar Andreas yang diangguki Reinha istrinya.

"Aku nggak Setuju. Kenapa nggak Kasih ke Reynal aja Pa? Liana terlalu muda dan nggak pantes juga dia pegang saham sebanyak itu diumur yang masih muda" tolak Ann dengan wajah kesal.

"Itu keputusan Papa Ann, dia anak kamu dan seharusnya kamu senang dia bisa membantu kamu kalau ada kendala kedepannya" jelas Andreas pada Ann berharap agar adiknya itu bisa mengerti.

"Nggak kak, saya nggak terima, harus dibagi sama Vio dan Rey juga biar adil" tegas Ann tidak terima.

"Reynal punya beberapa perusahaan Andreas dan Reinha, belum lagi saham dari kakeknya, Viona bisa jalanin semua bisnis Fashion ibunya. Liana nggak kamu kasih apapun Ann. Jangan egois, cukup benci Papanya, Liana nggak bersalah disini" jelas Franciss tidak habis pikir dengan sikap putrinya yang cukup kelewatan.

"Jangan bawa-bawa dia Papa" ujar Annanta setelah Papa Liana disebut-sebut.

"Telpon Liana sekarang" perintah Franciss pada Anton.

"Pokoknya saya nggak akan terima kalo dia sampe nerima semuanya, dia cuman anak angkat Pah kita semua tahu itu, jangan gegabah" jelas Annanta mengingatkan Franciss.

"Annanta!!! Beraninya kamu--" ucapan Franciss berhenti sesaat sebelum akhirnya terjatuh lemas sambil memegang dadanya.

"Papa..."

"Pa..."

"Nona diminta untuk mendatangi Mension Tuan Franciss sekarang Nona..."

Mobil Liana memasuki Mension Opanya setelah mendapat kabar dari Natally. Liana senang bukan main mengingat opanya sangat jarang bertemu dengannya karna jadwal Opa yang sibuk.

Baru sempat memarkirkan mobilnya, Liana disuguhkan dengan kehadiran 3 Mobil Alphard Hitam yang keluar dari Mension.

"Nona??" Sapa Maid di mension Opa dengan cemas.

"Opa dimana? itu mobil Opa kan?"

"Tuan Franciss baru saja dibawa ke Rumah Sakit Nona"

"Gimana bisa?? Kalau gitu saya pergi" pamit Liana dengan raut panik yang tidak bisa ditutupi.

Liana langsung berlari menuju mobilnya kemudian mulai menjalankan mobilnya menuju Rumah sakit milik opanya.

DRAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang