Sudah 1 bulan Liana berada dirumah Anala dan Bi Yasmin, ini adalah kehangatan dalam keluarga yang paling Liana inginkan. Selama tinggal dirumah ini Bi Yasmin selalu memperlakukan Liana seperti Anala, dan Anala yang memperlakukan Liana seperti kakak, Liana bebas di kamar manapun walaupun dia sudah disediakan kamar sendiri di lantai 1 berseberangan dengan kamar Anala dan Auranala sedangkan Bi Yasmin berada di lantai 2, rumah ini cukup besar untuk ditinggali 2 orang, Rion memberikan rumah ini kepada Anala agar Anala bisa dengan nyaman membesarkan Auranala dibantu Bi Yasmin sampai Rion menyelesaikan pendidikannya, dan dari komunikasi mereka sehari-hari Liana tahu Rion benar-benar mencintai Anala dengan tulus, semua yang dia lakukan selama ini jelas agar Anala baik-baik saja.
Setelah menyelesaian suapan terakhirnya dan meneguk sampai habis susu yang dia buat, Liana kini menaruh piring dan gelasnya ke wastafel dan sesudah itu dia mengambil tasnya dan inhaler di meja riasnya dan kemudian berjalan keluar sambil berpamitan dengan Anala dan Auranala, setelah itu dengan Bi Yasmin yang masih sibuk dengan bunga-bunga.
"Hati-hati ya Nona" ujar Bi Yasmin setelah Liana mencium tangannya.
"Iya Bi" balas Liana dengan senyuman.
Liana segera berjalan menuju pagar dan mulai berjalan santai menuju halte bus yang tidak jauh dari kompleks perumahan ini, butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai. Saat hendak bernyebrang sebuah mobil tiba-tiba muncul dari arah depan dan nyaris menyerempetnya, namun Liana yang melihat itu langsung buru-buru menghindar.
"Astaga, lo nggakpapa???" ujar si pengemudi mobil yang turun dengan tergesa-gesa.
Liana yang syok dengan kejadian yang begitu cepat, langsung mendongak kearah lawan bicaranya.
"Eng--gakpapa"
"Liana?" Potong si pengemudi saat Liana mulai menatapnya.
"Kak Arsen?"
"Gue minta maaf ya Liana, gue buru-buru ke Cafe tadi, maafin gue ya"
"Ehh enggak papa kak, tenang aja saya baik-baik aja" jawab Liana
"Lo mau kemana Lia?"
"Ini mau ke kampus kak"
"Yaudah Lia, gue anterin lo ya sebagai tanda perminta maafan gue"
"Eng--"
"Pleaseee Lia" ujar Arsen dengan nada memohon.
Liana akhirnya menyetujui dan masuk ke mobil Arsen. Setelah tiba di kampus Liana yang hendak turun dari mobil langsung dicekal oleh Arsen.
"Nomor lo udah nggak aktif?" Tanya Arsen saat Liana menatapnya.
"Hp saya hilang kak"
"Oh gitu ya, yaudah hati-hati ya"
"Iya kak, makasih ya kak"
"Iya Lia"
Setelah mobil Arsen meninggalkan parkiran Liana kini berjalan menuju rektorat untuk mengurus surat cutinya dari jam 11 hingga jam 2 siang. Selesai dari rektorat Liana berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya. Kali ini tidak ada Hesly dan Laura karna mereka sedang sibuk magang, jadinya kampus lebih terasa sepi untuk Liana.
🥀
Liana yang dari tadi asik dengan makanannya tidak tahu kalau pergerakannya dari awal datang sampai saat tiba dikantin selalu dipantau Alaksa dari jauh, perempuan ini benar-benar muncul tiba-tiba setelah hilang selama 1 bulan. Alaksa juga tidak bisa melacak keberadaannya karna hpnya ada pada Viona.
Setelah melihat Liana yang sudah selesai dengan makanannya dan kini berjalan keluar dari kantin Alaksa langsung mengejarnya dan saat berada didekat parkiran Alaksa langsung menarik tangannya hingga menghadap sepenuhnya kearah Alaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAGA
General Fiction"Kalau kamu yang menjadi penyebab luka itu, paling tidak kamu harus menjadi obatnya atau mengobatinya" DRAGA yang artinya Obat.