enam belas

2.3K 98 5
                                    

"Ayo" ajak Rion ketika sampai di butik milik teman Mamanya.


Mendengar itu Liana kemudian keluar dari mobil dan berjalan berdampingan bersama Rion yang kini mulai sibuk dengan ponselnya.

"Lia?" panggil Rion bersamaan dengan masuknya notifikasi pesan ke ponselnya.

"..."

"Gue tinggal bentar ya, gapapa" tanya Rion.

"Terserah lo aja"

"Kalo ada apa apa hubungin gue aja" ujar Rion kemudian dengan raut cemas yang berusaha keras dia tutupi tapi gagal.

Dengan gerakan cepat Rion kemudian berlari kearah mobilnya kemudian dengan cepat melajukan mobilnya meninggalkan parkiran.

Setelah hampir 1 jam berada di butik tersebut dengan mengamati gaun biru navy yang akan dikenakannya nanti malam, hingga beberapa saat kemudian Natally tiba-tiba sudah berada dihadapannya dengan senyum tulus yang senantiasa terpatri diwajahnya.

"Selamat siang nona" sapa Natally.

"Langsung aja"

"Madam ingin bertemu, mari nona". Jelas Natally kemudian menuntun jalan.

Mendengar itu Liana kemudian bangkit dari duduknya dan mulai berjalan mengikuti Natally.

"Jangan buat kesalahan apapun nanti malam" ujar Annanta ketika Liana berdiri dihadapannya.

Mendengar itu Liana hanya mengangguk sebentar sebagai jawaban atas perintah mutlak Mamanya.

"Kamu bisa pergi sekarang" ujar Annanta.

Tidak menggubris perintah sang Mama barusan Liana lebih memilih untuk tetap diam ditempatnya.

"Apalagi sekarang?!!" Tanya Annanta dengan kesal.

"..."

"Saya benar-benar sedang tidak ingin mengotori tangan saya Liana"

"Gimana kalo Liana sama Papa?" Tanya Liana tiba-tiba.

Mendengar itu Mamanya justru tertawa pelan kemudian menatap remeh kearah Liana.

"Jangan bodoh, saya tahu betul apa yang akan dia lakukan jika bertemu dengan kamu Liana" sahut Annanta.

"Asalkan nggak lihat tatapan jijik dari Mama, Liana siap untuk hal apapun" balas Liana.

"Saya ragu untuk itu" balas Annanta sambil tertawa.

Ya hanya itu, tanpa adanya perbincangan ataupun pelukan hangat. Liana banyak berharap agar hubungannya dengan sang Mama bisa mulai membaik namun yang Liana dapati adalah sebaliknya keduanya malah menjadi semakin asing.








🥀








Waktu menunjukkan pukul 8 malam ketika para undangan sudah mulai memadati ballroom mewah itu.

Liana yang tampak anggun dan elegan dengan gaun biru navy miliknya memilih menatap datar kearah Viona yang kini sedang diperkenalkan Mamanya kepada kedua orangtua Rion.

DRAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang