Reynal masih merasa bersalah pada Liana karna meninggalkannya di Pesta itu. Papanya menelfonnya malam itu karna memintanya untuk menggantikan Papanya ke Itali. Dan sejak malam itu ponselnya di pegang oleh ssisten Papanya, dan jelas dia tidak bisa menghubungi Liana karna kesibukkannya seminggu ini.
Ketika Reynal sampai di Indonesia hal pertama yang dilakukannya adalah menuju apartemen milik Liana menanyakan berita pertunangan yang semalam disampaikan ayahnya.
"Liana tunangan seminggu yang lalu, papa udah coba hubungin kamu tapi-"
"Sama siapa?" tanya Reynal dengan wajah tidak semangat yang benar saja sepupu kesayangannya bertunangan dan dia jadi satu-satunya yang tidak tahu apapun disini.
"Sama Orion El B---"
"Orion teman SMP Reynal pah"
Beberapa saat mengetuk pintu apartemen Liana dengan tidak sabaran, Liana akhirnya membuka pintu apartemen dengan perlahan.
"Rey?" panggil Liana kaget kemudian langsung mempersilahkan sepupunya itu untuk masuk.
"Kenapa harus sama dia?" tanya Reynal langsung setelah pintu apartemen ditutup secara perlahan oleh Liana.
"Lo udah tahu?"
"Iya Papa udah ceritain, jadi gimana bisa sampe tunangan?" tanya Reynal ketika Liana sudah berdiri dihadapannya.
"Nggak gimana-gimana"
"Sejak kapan lo kenal sama dia Lia?" tanya Reynal dengan wajah yang kecewa.
"Ga ada urusannya sama lo" ujar Liana tenang namun mampu menampar Reynal kembali pada kenyataan.
"Jangan sama dia Lia"
"Udah Rey, berhenti khawatirin gue" ujar Liana pada Reynal, tidak ada gunanya Reynal membicarakan hal itu sekarang.
"Ga bisa gitu Lia, tante Ann udah kelewatan" balas Reynal tidak terima.
"Yaudah, mau gimana lagi, hm?" tanya Liana.
"Lo bilang nggak kenal sama dia Lia, dan gue benar-benar bersyukur banget soal itu, tapi ini apa?" Tanya Reynal.
"Kenapa malah berakhir jadi tunangan gini. Dia brengsek Liana dan lo tahu itu"
"Ini cuman bisnis Rey"
"Dan berakhir dengan jadi pendamping lo?? Gitu kan maksud lo" ujar Reynal kesal, dia benar-benar tidak habis pikir dengan Liana sekarang.
"Atau lo mau gue spill satu-satu brengseknya dia yang lo nggak tahu?" Tanya Reynal lagi.
Tok tok tok
"Bentar" ujar Liana tenang ketika mendengar ketukan pintu apartemennya.
"Ga perlu, lo jawab aja dulu" ujar Reynal serius, sambil menahan tangan Liana.
"Apaan sih Rey, minggir dulu"
"Gue bilang gak usah Lia!!"
"Kenapa jadi kekanak-kanakan kaya gini sih? Terakhir kali juga lo ninggalin gue di tempat itu Rey, dan lo nggak jelasin apa-apa, sampai hari ini" Ujar Liana yang juga kelewat kesal kemudian mendorong pelan Reynal agar menyingkir dari pintu apartemennya.
"Rion" panggil Liana dengan raut kaget.
"Hai, gimana keadaan lo?" tanya Rion khawatir pasalnya semalam dia mendapati Liana demam tinggi.
"Gue--" ucapan Liana langsung terhenti ketika Reynal menggeser tubuhnya dan langsung menonjok Rion.
Buggh
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAGA
General Fiction"Kalau kamu yang menjadi penyebab luka itu, paling tidak kamu harus menjadi obatnya atau mengobatinya" DRAGA yang artinya Obat.