dua puluh dua

2.5K 135 28
                                    

Alaksa membawa Liana ke apartemennya kemudian menelfon dokter Elika.

Dokter Elika mulai memeriksa Liana. Beberapa saat yang lalu setelah mempersilahkan Dokter Elika masuk, Alaksa pamit sebentar karna mendapat telfon dari mamanya.

"Dok saya titip Liana"

"Dia siapanya kamu?" Tanya Dokter Elika sambil menaruh barang-barangnya di meja samping tempat tidur Liana.

"Teman saya Dok"

"Yakin?" Tanya Dokter Elika lagi. Mendengar itu Alaksa hanya mengangguk sebentar lalu undur diri.

Dokter Elika jelas melihat ada sesuatu diantara keduanya. Tidak mungkin Alaksa repot-repot menghubunginya kalau Liana hanya dia anggap sebagai teman. Ini sudah kedua kalinya Dokter Elika datang karna dihubungi Alaksa.

Dokter Elika memilih duduk di sofa sampai Liana bangun seperti yang diminta Alaksa. Saat waktu menunjukkan pukul 2 siang Liana akhirnya bangun dari pingsannya.

Dokter Elika kemudian mendekatinya dan menyuruh kembali beristirahat.

"Liana"

"Iya Dok"

"Saya mau bicara tentang keadaan kamu" ujar Dokter Elika.

"Gimana Dok?"

"Saya boleh nanya?"

"Boleh Dok"

"Hubungan kamu sama Alaksa apa?"

"Eh--enggak ada Dok, dia cuman senior saya di kampus Dok"

"Jadi dia bukan pacar kamu?"

"Bu-bukan Dok"

"Maaf sebelumnya ya kamu udah nikah atau punya pacar?"

"Saya belum nikah Dok, tapi udah tunangan" wah berarti bukan Alaksa seperti tebakan Dokter Elika.

"Oh kalo gitu selamat ya Liana, kamu udah hamil 3 bulan" Jelas Dokter Elika dengan lega setelah tahu Liana sudah bertunangan.

Deg.
Deg.
Deg.

Liana tidak salah dengar kan.

"Liana?" Panggil Dokter Elika saat Liana tidak merespon apa-apa.

"Kamu gapapa kan? Atau masih pusing?"

"Enggak Dok, saya kaget aja karna dikasih secepat ini" Jawab Liana sambil tersebut dengan lemas. Kerongkongannya benar-benar tercekat. Dengan susah payah dia berusaha setenang mungkin menghadapi situasi ini.

"Kamu sama tunangan kamu baik-baik aja kan?"

"Baik-baik aja Dok, saya bisa minta bantuan nggak Dok?" Tanya Liana pada Dokter Elika.

"Bisa Liana"

"Dok jangan kasih tahu Alaksa ya, rahasiain dari dia, biar saya aja nanti yang kasih tahu"

"Iya Liana. Itu semua keputusan kamu Liana, tapi saya perlu berbicara dengan wali kamu ya" Dokter Elika menatap Liana sebentar.

DRAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang