Setelah mata kuliah terakhir selesai Liana langsung bergegas menuju parkiran namun saat tiba disana Liana menemukan keempat ban mobilnya kempes semuanya.
Sial. Kenapa bisa apes gini sih. Gerutu Liana dalam hatinya. Karna sebentar lagi akan turun hujan.
Tanpa membuang waktu lagi Liana kemudian mengambil ponselnya didalam tas. Namun saat ponselnya sudah berada digenggamannya, seseorang lebih dulu mengambil alih ponselnya dan menaruhnya disaku hoodie yang kini dikenakannya.
"Pulang bareng gue". Putus lelaki tersebut dengan santainya.
"Apalagi sih sekarang?". Tanya Liana malas.
"Sebentar lagi hujan"
"Bahkan gue lebih milih kehujanan dari pada harus semobil sama lo Rion". Sahut Liana mulai kesal kemudian berbalik hendak memasuki mobilnya.
"Batu banget kalo dibilangin". Ujar Rion saat melihat Liana hendak membuka pintu mobilnya.
Lalu tanpa diduga Rion langsung menggendong Liana seperti karung beras kemudian membawanya menuju mobilnya.
"Brengsek!!!! Turunin gue, lo udah gila ya?!!!" Ujar Liana sambil memukul punggung Rion.
"Belum, ini bahkan masih normal buat gue". Jawab Rion tenang kemudian menempatkan Liana dikursi samping kemudi kemudian menguncinya dari luar.
"Buka pintunya brengsek!!!"
Rion mengabaikannya dan memilih memasuki mobilnya lalu menjalankannya.
Setengah jam kemudian mobil yang dikemudikan Rion berhenti diparkiran apartemen yang jelas bukan apartemen miliknya.
"Jangan aneh-aneh Ri. Gue cuman pengen pulang sekarang". Ujar Liana dengan kesal.
"Sebentar doang"
Liana menghembuskan napasnya dengan wajah kesal, sebelum akhirnya mengalah dengan sangat terpaksa.
"Berapa lama?" Tanya Liana yang tidak ingin membuang-buang waktu.
"Sampe gue mastiin lo pulang dalam keadaan kenyang". Ujar Rion pelan kemudian mengambil sebatang rokok dari dalam pack yang disimpannya didalam hoodie miliknya lalu menyulutnya.
"Ayo"
Liana keluar dari mobil dan mengikuti Rion memasuki lobby apartemen.
"Mana ponsel gue?". Tanya Liana sambil mengulurkan tangannya.
Rion menoleh sebentar pada Liana kemudian menghembuskan asap rokoknya.
"Nanti"
"Sekarang!!" Jawab Liana.
"Kali ini gue pastiin lo pulang bareng gue dalam keadaan baik-baik aja". Ujar Rion sambil mengambil tangan Liana yang hendak meluruh disisi tubuhnya.
"Lepas Rion". Ujar Liana yang sudah benar-benar malas berdebat dengannya.
"Lo bakal butuhin ini". Balas Rion sambil melihat genggamannya kemudian menuntun Liana berjalan memasuki lobby apartemen mewah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAGA
General Fiction"Kalau kamu yang menjadi penyebab luka itu, paling tidak kamu harus menjadi obatnya atau mengobatinya" DRAGA yang artinya Obat.