sembilan

2.7K 100 0
                                    

Reynal dan Liana memutuskan untuk pergi ke Restoran didekat supermarket tersebut. Setelah itu Reynal kemudian memesan makanan untuk mereka. Reynal juga baru ingat akan suatu hal yang ingin disampaikannya pada Liana.

"Lia?" Panggil Reynal saat tiba dihadapan Liana.

"Kenapa?". Tanya Liana tanpa menoleh.

"Mau nggak nanti temenin gue ke pesta ulang tahunnya temen gue?"

"Males" jawan Liana.

"Harus ada pasangannya"

"Sama pacar lo aja" suruh Liana.

Reynal menghembuskan napasnya pelan sebelum akhirnya menyahuti ucapan Liana.

"Kan udah putus"

"Lo nggak pernah sesusah ini untuk nyari pasangan ke pesta Rey"

Drrt drrt

"Siapa?". Tanya Reynal penasaran.

"Nomor baru"

"Angkat aja". Ujar Reynal.

"Halo--"

"Lagi dimana?". Tanya si penelpon tanpa basa-basi.

Mendengar suara si penelpon Liana langsung buru-buru mematikan panggilan tersebut.

Sial. Darimana Rion mendapatkan nomornya.

Sepertinya kali ini dia benar-benar akan berurusan lagi dengan lelaki brengsek itu. Persetan dengannya karena untuk beberapa jam kedepan Liana sedang tidak ingin diganggu olehnya.

"Kenapa dimatiin?". Tanya Reynal heran, namun berbeda dengan Liana yang hanya mengedikkan bahunya tidak peduli.








🥀









Setelah 1 hari absen dari kuliahnya, hari ini Liana memutuskan untuk kembali ke kampus. Langkahnya terhenti sebentar didepan lift saat ponsel yang dipegangnya lagi-lagi berdenting tanda panggilan masuk.

Liana menghembuskan napasnya kasar, benar-benar kesal dengan lelaki sialan yang sejak semalam tidak henti-hentinya menelfon.

Liana memilih untuk mengabaikannya seperti biasa, kemudian melanjutkan langkahnya untuk memasuki lift.

Ketika lift terbuka hal pertama yang dilihatnya adalah sosok lelaki yang kini sedang dihindarinya, lengkap dengan kaos hitam polos serta kemeja digenggamannya dan earphone yang terpasang ditelinganya.

"Kenapa nggak diangkat?". Tanya Rion langsung.

Sejujurnya Liana lumayan kaget saat melihat Rion berdiri dihadapannya dengan ekspresi yang tidak terbaca, namun Liana memilih mengabaikannya dan melangkahkan kakinya melewati Rion begitu saja.

Dengan spontan Rion langsung menyentak tangan Liana, yang langsung membuat Liana menghadap sepenuhnya kearahnya.

"Gue lagi ngomong sama lo!!"

"Langsung aja" ujar Liana yang malas basa-basi.

"Sialan. Gue dari kemarin uring-uringan nyari keberadaan lo, dan gini doang respon lo?". Tanya Rion emosi.

DRAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang