"Lo anterin gue pulang ya" ujar Alaksa setelah mobil mereka mulai melaju meninggalkan Cafe itu.
Liana otomatis menoleh dan menatap Alaksa sebentar.
"Alaksa" Panggil Liana dengan pelan, ini adalah hal terbodoh yang pernah dia minta seumur hidupnya.
"Lo bisa nggak nginep aja?" Tanya Liana pelan. Alaksa langsung menoleh kearah Liana sebentar dengan wajah yang sedikit kaget.
Sepertinya gara-gara Ice Cream tadi membuat pikiran anak ini menjadi lain. Pikir Alaksa. Bukannya Liana benci padanya? Kenapa sekarang malah memintanya untuk menginap di apartemennya.
"Lo boleh nertawain gue" ujar Liana sambil menghembuskan napas pelan.
"Tapi gue takut pulang sendirian di jam segini" lanjut Liana dengan suara pelan sambil menunjukkan waktu yang tertera di ponselnya yang kini berada di angka 00.07.
"Oh" balas Alaksa setelah mendengar penjelasan Liana.
"Lo boleh deh minta apa aja sebagai gantinya" ujar Liana setelah menimbang-nimbang.
"Kecuali yang aneh-aneh ya!!" lanjut Liana dengan nada penuh peringatan setelah melihat senyum tipis Alaksa yang kini pura-pura berpikir keras.
"Lo mikirnya apaan?" Tanya Alaksa sambil menahan senyumnya pada Liana.
"Eng--Enggak kok" jawab Liana dengan sedikit terbata-bata.
Mendengar jawaban Liana yang terbata-bata, Alaksa otomatis langsung tertawa. Yang benar saja perempuan ini, bisa-bisanya di otak kecilnya ini dia memikirkan Alaksa akan meminta hal yang aneh-aneh.
Tentu saja Alaksa, lo emang manusia yang paling wajar untuk dicurigai untuk meminta hal yang aneh-aneh. Pikir Alaksa dalam hati.
"Lo temenin gue nonton bola sebentar, gimana?" Tanya Alaksa setelah memikirkan hal apa yang bisa dia minta pada perempuan itu, yang kemudian langsung disetujui Liana tanpa berpikir dua kali.
Setelah tiba di apartemen, Liana langsung mengambil bantal guling dan selimutnya untuk ditaruh di sofa yang diduduki Alaksa.
Keduanya kini mulai menonton pertandingan yang baru saja dimulai hingga pukul 3 subuh, kemudian lanjut menonton film horor pilihan Liana di Netflix, dengan Liana yang selama film berjalan selalu menutup wajahnya dengan bantal dan sesekali mengintip.
"Liana-Liana bisa-bisanya cewek penakut kaya lo tetep ngotot nonton film horor" Ujar Alaksa sambil tertawa sebentar saat melihat Liana dalam posisi bersembunyi dan berteriak saat ada adegan yang membuatnya kaget.
"Enggak ya" bantah Liana sambil memasang wajah kesal, dan hal itu tentunya langsung membuat Alaksa mengganggunya sepanjang film.
Dan saat film selesai Liana seperti biasa sudah lebih dulu terlelap tidur. Alaksa kemudian mematikan TV tersebut, lalu mengangkat tubuh Liana ke kamar dan memutuskan untuk pulang di jam setengah 5 subuh. Rion bisa saja mengembalikan mobilnya besok pagi, dan bisa gawat kalau dia masih ada disini.
Alaksa kemudian menutup pintu kamar Liana dan mengambil kunci mobil Liana. Tidak lupa dia meninggalkan pesan untuk Liana yang berisi izin membawa mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAGA
General Fiction"Kalau kamu yang menjadi penyebab luka itu, paling tidak kamu harus menjadi obatnya atau mengobatinya" DRAGA yang artinya Obat.