Laura menatap Liana sebentar kemudian memasukkan potongan apel ke mulut Liana.
"Udah ya Lau, gue kenyang" Ujar Liana sambil mengunyah potongan apel terakhir yang bisa perutnya terima.
"Lo nggak sadar berat badan lo yang nggak naik-naik?" Tanya Laura pada Liana.
"Ini udah agak berisi gue rasa" Jawab Liana yang kini memilih merebahkan badannya di ranjang Laura.
"Habis ini kita makan ya. Mba Gita kayanya udah siapin makanan"
"Makasih ya Lau, udah peduliin gue selama disini"
"Its okey Liana. Gue malah seneng karna ada yang temenin gue lagi dirumah, dan bisa gue bawelin" Balas Laura dengan tulus.
"Lo tetep ke kampus?" Tanya Laura memastikan.
"Iya Lau. Lo juga ikut kelas jam 2 kan?"
"Nggak, tapi gue bakalan nemenin lo"
"Oh yaudah" Jawab Liana.
Setelah makan siang dan mengambil koper Liana, keduanya kini berangkat menuju kampus. Dia sudah bilang ke Laura kalau hari ini dia harus kembali ke apartemennya.
Dan walaupun Laura bersikeras menahannya Liana tetap merayunya untuk pulang karna hari ini Rion akan tiba di Jakarta. Tadi malam Rion menelfonnya dan memintanya untuk menjemputnya di Bandara.
Liana tidak bertanya alasannya tiba-tiba pulang. Yang penting dia tidak membuat kepalanya pusing saja sudah membuat Liana bersyukur.
Liana berjalan berdampingan dengan Laura menuju kelas. Tanpa disadari sedari tadi Alaksa menatap mereka dari koridor lantai 2. Kemudian berjalan kearah mereka.
Liana yang sibuk mengobrol dengan Laura tiba-tiba memundurkan langkahnya saat Alaksa hampir menabrakkan lengannya.
"Maaf--" Ucapan Liana langsung terhenti ketika tatapannya beradu dengan tatapan dingin Alaksa.
Kulit Alaksa terlihat lebih pucat dari biasanya, tatapannya memang terkesan dingin namun sayu, dia memakai kemeja berwarna hitam dengan jam rolex yang melingkar disalah satu tangannya.
Alaksa jelas sengaja menabrak Liana. Jalan di koridor lumayan lebar, sehingga sangat tidak mungkin untuk bertabrakan kecuali memang disengaja.
Alaksa kemudian memilih memutuskan pandangannya dan berjalan menjauh tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Liana dan Laura yang bingung dengan sikap Alaksa memilih melanjutkan langkahnya menuju kelas. Liana mengikuti kelas sampai jam 4 sore dengan pikiran yang tetap tertuju pada Alaksa. Sedangkan Laura memilih duduk dikantin sambil menunggu kelas Liana selesai.
Liana terus berpikir kenapa Alaksa baru muncul setelah 2 minggu menghilang. Liana bahkan tidak pernah bertemu dengan Alaksa di kampus. Dia sudah hampir 2 minggu menginap di rumah Laura, sehingga dia tidak mungkin menemuinya di apartemen.
Setelah Laura menghantarnya ke apartemen, Liana buru-buru mengambil kunci mobilnya dan mengemudikkannya menuju bandara. Rion sudah menelfon dari setengah jam yang lalu. Sehingga dia berusaha secepat mungkin untuk sampai disana sebelum lelaki itu mengomelinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAGA
General Fiction"Kalau kamu yang menjadi penyebab luka itu, paling tidak kamu harus menjadi obatnya atau mengobatinya" DRAGA yang artinya Obat.