❝Dia sangat pintar menyembunyikan perasaannya, wajar jika orang yang ia sukai selalu tak mengerti dan mengetahui isi hatinya. Tidak salah bukan jika aku menerka nerka saat ini?❞
•••
Dua hari tak ke butik membuat Taeyong harus bekerja ekstra hari ini. Ia ingin menyalahkan lambungnya yang sangat perih namun faktanya, dirinya sendirilah penyebab organ itu tidak sehat seperti sekarang.
"Pagi, Taeyong Hyung," Minho tersenyum lebar, "Kau sudah sehat?"
Taeyong yang baru saja keluar dari rumah menatap malas pada sang adik yang berdiri disamping sedan hitam milik Jaehyun. "Tentu aku sudah sehat," ia melirik ke dalam mobil. "Dimana pria aneh itu? Kenapa kalian belum berangkat ke kampus?" tanyanya.
Minho menggeleng lemah, "Hyung, dia suamimu. Tak seharusnya kau menyebut Jaehyun Hyung seperti itu."
"Ya, ya, ya, baiklah..." Taeyong mendengus, "Kau sudah dekat dengan Jaehyun rupanya," katanya lalu berdecih pelan.
Taeyong berdeham, "L-lalu dimana dia?"
"Di belakangmu, Hyung." Minho menjawab santai.
Sontak Taeyong melebarkan mata, berbalik dan mendapati sang suami memang berdiri di belakangnya. Ia menghela nafas pelan, ingatannya kembali pada dua hari yang lalu. Dimana Jaehyun hanya diam saat ia bertanya tentang bagaimana pria itu bisa tahu banyak tentangnya.
Padahal, seingatnya Jaehyun tak pernah memerdulikannya saat masih SMA dulu. Bahkan untuk menatap matanya saja, ia bisa menghitung jari berapa kali pria itu meliriknya, pikir Taeyong.
"Aku akan mengantarmu ke butik," Jaehyun berucap pelan.
Taeyong menganga tak percaya, terkekeh pelan lalu kembali memasang tampang datarnya, "Tidak perlu! Aku bisa berangkat sendiri dengan mobilku," balasnya dengan nada ketus.
"Tapi Taeyongㅡ"
"Diam!"
Minho yang berdiri di belakang Taeyong hampir terjungkal ke belakang. Beruntung, mobil Jaehyun menahan tubuhnya hingga ia tak tersungkur di atas tanah. Matanya melebar sempurna sedangkan tangannya sudah mengusap pelan dada bidangnya, "Astaga galak sekali," cicitnya.
"Aku bisa mendengarmu, Lee Minho!"
Taeyong menoleh ke belakang, memberikan tatapan tajam pada sang adik sebelum berjalan ke arah garasi. Meninggalkan dua orang yang tengah menghela napas pasrah karena amukannya di pagi hari.
"Jaehyun Hyung, kau baik-baik saja?" Minho menghampiri sang kakak ipar.
Pria berlesung pipi di hadapan Minho tersenyum lembut, mengangguk pelan lalu mengusap surai hitam pria yang lebih muda darinya. "Aku baik-baik saja, tapi Hyungmu..."
"Antar aku ke butik sekarang!"
Minho terlonjak saat Taeyong tiba-tiba kembali dan menghampirinya juga Jaehyun. Refleks ia memeluk lengan sang kakak ipar sambil melebarkan mata. Terlalu kaget karena si pria mungil berteriak lalu masuk kedalam mobil sedan di belakangnya.
"Hyung, ada apa dengannya?" Minho berbisik sambil menatap Taeyong heran dari luar mobil.
Jaehyun tersenyum tipis lalu bergumam, "Hyungmu hanyaㅡ"
"Yak! Kenapa kalian berdua masih berdiri disana?! Cepat jalankan mobilnya atau aku yang membawanya dan meninggalkan kalian!"
Taeyong berteriak dari dalam mobil, hanya kepalanya yang ia condongkan keluar hingga dua orang di depan sedan itu bisa melihat wajah penuh amarahnya. Minho menatap kaget kearah Taeyong di dalam mobil dan semakin mempererat pelukannya pada lengan Jaehyun. Sedangkan pria yang mendapat perlakuan itu hanya mengulum senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fanfiction❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...