❝Dia sosok yang lembut dan penyayang❞
•••
Melenguh pelan, pria mungil berbalut selimut tebal yang masih meringkuk di atas ranjang lantas mengerjapkan mata. Cahaya sang surya menembus celah tirai jendela hingga mengganggu ketentraman mimpi indahnya semalam. Menguap, Taeyong kemudian menatap sisi kosong di sampingnya. Mengalihkan pandangan ke jam dinding yang telah menunjuk angka tujuh.
Ia menggerakkan tubuhnya perlahan, mencoba berbaring terlentang karena merasa kurang nyaman dengan posisinya sekarang. Namun, belum sempat punggungnya bertemu dengan permukaan kasur, Taeyong mendesis kesakitan. Nyeri pada lubang analnya membuat ia melebarkan mata seketika.
Ia membekap mulutnya sendiri dengan satu tangan lalu bergumam, "Semalam bukan mimpi."
Refleks, Taeyong menunduk. Mengangkat sedikit selimutnya dan mendapati seluruh tubuhnya masih polos tanpa sehelai benang. Ia memekik kegirangan, menutupi wajahnya dengan selimut lalu menggerakkan badannya seperti cacing kepanasan. Bahkan, Taeyong seolah telah melupakan rasa perih pada bagian bawah tubunya.
"Akh!"
Aktivitas Taeyong terhenti saat sadar jika saat ini ia terjatuh dari ranjang. Mendesis pelan, pria mungil itu pun mengusap bokongnya. "Ah, sakit sekali." ia merengek, duduk di atas lantai sambil menutupi tubuh polosnya dengan selimut.
"Taeyong?!"
Mendengar suara sang suami, Taeyong buru-buru ingin bangkit dari posisinya. Sayangnya gagal. Ia hanya bisa mendesah pasrah lalu mendongak pada Jaehyun yang telah menghampirinya. "Aku terjatuh dari tempat tidur."
Taeyong memanyunkan bibir, merentangkan kedua tangannya kearah sang suami. "Bantu aku berdiri." ia berkata dengan sedikit rengekan.
Tersenyum tipis, Jaehyun berjongkok di samping sang istri. Membuka balutan selimut pada tubuh polos Taeyong sebelum menggendong pria mungil itu brydal. "Y-ya, kau mau membawaku kemana?" Taeyong bertanya malu-malu, suaminya berjalan melewati tempat tidur.
Jangan lupakan tubuh polosnya yang membuat kedua pipinya memerah seperti Cherry.
"Badanmu lengket," Jaehyun berkata diikuti senyuman lembut. "Kau harus mandi." sambungnya sebelum membuka pintu kamar mandi. Sedikit kesusahan karena sang istri masih dalam gendongannya.
Wajah Taeyong semakin bersemu, ia mengulum bibir agar sang suami tak melihat senyum lebarnya. Berdeham pelan, pria mungil itu pun berusaha terlihat tenang, "Semua ini juga karenamu, Jung."
"Maaf."
Jaehyun terkekeh sebelum menurunkan Taeyong dari gendongannya. "Kau bisa berdiri?" tanyanya masih menahan tubuh sang istri.
Mengangguk pelan, Taeyong bergumam. "Hm," ia mengusap bahu sang suami "Lepaskan, aku baik-baik saja."
"B-Biar kubantu," Jaehyun menuntun sang istri ke arah bathub yang telah terisi dengan air hangat serta sabun cair favorite Taeyong. "Pelan-pelan." katanya sembari membantu pria mungil itu duduk di sana.
Mengusap tengkuk, Jaehyun berjongkok di samping bathub. Taeyong yang duduk menyamping menoleh dan menatapnya heran, "Kenapa kau masih di sini?" tanya si pria mungil sebelum mengindari kontak mata sang suami.
Apa Jaehyun akan meminta ronde tambahan pagi ini? Pikirnya.
"Maafkan aku," pria tinggi itu mengusap surai istrinya, "Kau kesakitan karenaku." Ia kemudian mengecup pipi Taeyong hingga si empu kembali menatapnya.
Tersenyum lembut, Taeyong membalas kecupan sang suami di pipi. "Hey, sudah menjadi tugasku melayanimu," ia terkekeh, "Kau... Sudah mandi?" tanyanya malu-malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fiksi Penggemar❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...