25 회

26.8K 3.6K 221
                                    

Setia serta menghargai hubungan yang jujur dan tulus meskipun ia kurang ekspresif

•••

"Jam berapa kau akan ke bandara?"

Jaehyun yang mengunyah roti dengan selai strawberry pemberian sang istri menelannya pelan. Meraih segelas kopi di hadapannya dan meneguknya sebelum memusatkan atensi pada si mungil yang tengah sibuk nengolesi roti lagiㅡkatanya untuk Minho nanti.

"Jam 12 siang, aku akan menjemputmu sore nanti di butik."

"Hm, baiklah." Taeyong menoleh, sedikit tersentak ketika netranya bertemu dengan milik sang suami.

Ia benar-benar belum terbiasa dengan tatapan memuja Jaehyun. Seperti saat ini, pria itu memasang senyum tipis sembari mengamati wajahnya yang mungkin telah memerah seperti cherry.

Apa berhadapan dengan pria introvert memang seperti ini?

Tanpa berkata -ata sekalipun, Jaehyun sudah berhasil membuat jantungnya bergemuruh. Bahkan rasa cemburu yang ia rasakan semalam karena ucapan Nyonya Jung menguap di udara bersama atmosfer yang seolah penuh akan ribuan bunga di sekelilingnya.

Jujur saja, pagi ini Taeyong ingin marah dan bertindak layaknya seorang istri yang ingin dimanja oleh suaminya. Tapi sebelum hal itu terjadi, Jaehyun justru telah mengambil start lebih awal.

Taeyong berdeham cukup keras, "Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanyanya dengan nada kesal sebelum menghindari tatapan sang suami.

"Kau cantik dengan lipbalm itu," Jaehyun meraih dagu si mungil, Menariknya pelan hingga sang empu kembali menoleh ke arahnya dengan tatapan malu. "Tapi jangan setebal ini."

"Apa?!"

Taeyong meradang, kilatan dari matanya menunjukkan jika saat ini ia jelas tengah tersinggung atas ucapan sang suami. Namun, sebelum mengeluarkan omelan tambahan, ibu jari Jaehyun lebih dulu mengusap bibirnya. Ia semakin menatap pria itu tak percaya.

Apa dia kira berdandan seperti ini semudah menghapus lipbalm? Tidak! Taeyong bahkan merias diri di depan cermin selama satu jam.

Untuk apa? Simple,

Ia hanya ingin terlihat luar biasa di mata sang suami dan tak ingin jika pria itu melirik orang lain nantinyaㅡtepatnya Hyojung. Lalu sekarang? Dengan santainya Jaehyun protes karena lipbalm yang ia gunakan. Ia menjadi serba salah sekarang.

Jaehyun yang pendiam memang menyebalkan, namun jika terlalu blak-blakan seperti sekarang, Taeyong khawatir kesehatan jantungnya akan memburuk.

"Jangan berdandan seperti ini lagi," Jaehyun masih mengusap bibir sang istri. Matanya terpusat pada anggota tubuh bertekstur kenyal itu hingga tak sadar jika saat ini Taeyong tengah mengepalkan tangan dan mengambil ancang-ancang untuk memulai omelannya.

Pria mungil itu menepis kasar tangan sang suami, "Kenapa? Memangnya kenapa jika aku berdandan? Kau malu memiliki istri seorang pria tapi memakai lipbalm hah?!"

Jaehyun menghela napas pelan, menangkup pipi kanan Taeyong namun istrinya itu lagi-lagi menepis kasar tangannya. "Sayang, dengarkan aku dulu," gumamnya lirih saat si mungil beranjak dari kursi dan berjalan kesal menuju dapur.

Ia pun mengikuti langkah kaki sang istri, dan berhenti tepat di depan kulkas, dimana Taeyong tengah mengambil yoghurt kesukaannya. "Taeyong-ah..."

"Apa lagi?!" Pria dengan setelan casual itu mendelik tajam kearah sang suami. "Kau ingin memprotes ku lagi?"

Menggeleng pelan, Jaehyun menarik pinggang istrinya. Tubuh keduanya berhimpitan hingga tak ada lagi jarak yang memisahkan. Pria tinggi dengan kemeja cokelat dan celana kain itu mengambil yoghurt dalam kemasan botol dari tangan Taeyong, meletakkannya di atas meja kitchen set di samping kulkas sebelum kembali memfokuskan pandangan pada si mungil.

My Introverted Husband | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang