❝Dia memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah untuk menggoyahkannya❞
•••
"Eomma, Taeyong sepertinya butuh istirahat sekarang."
Nyonya Jung melebarkan mata, menatap sang menantu dengan raut khawatirnya lalu membingkai wajah mungil Taeyong. "Kau baik-baik saja, nak?" Tanyanya lirih. Beralih mendekap si mungil erat sembari mengusapkan telapak tangan pada punggung menantunya.
Jaehyun yang melihat hal itu sontak memijat pangkal hidung sebelum beranjak dari sofa. Menoleh pada Minho sekilas lalu berkata. "Minho-ya, temani Eomma sebentar ya. Aku akan membawa kakakmu ke atas dulu."
Ada yang salah.
Pria bersurai hitam yang masih mengunyah cookies cokelat mengangguk pelan. Ia menggulirkan matanya pada Jaehyun dan Taeyong bergantian. Firasatnya mengatakan jika sesuatu telah terjadiㅡlagi pada pasangan aneh itu. Tapi apa?
Melepaskan tautan, Taeyong tersenyum lembut ke arah sang mertua. "Aku tidak apa apa Eomo-nim, sungguh." Ucapnya dengan lembut. Ia mendongak pada Jaehyun yang berdiri di hadapannya juga Nyonya Jung, mengangkat alis lalu berkata, "Kenapa? Aku tidak apa-apa, jangan berlebihan."
"Kau harus ke kamar sekarang,"
Jaehyun melirik sang Ibu, "Eomma tunggu disini. Jangan pulang sebelum aku kembali." Katanya lalu menggapai lengan istrinya. Namun, Taeyong menepis genggamannya pelan diikuti delikan tajam. "Apa yang kau lakukan? Eomma masih disini, aku baik-baik saja bodㅡ"
Berdeham, Taeyong menyengir sekilas pada mertuanya. "Maafkan aku Eomonim, anakmu ini selalu memancingku untuk mengumpatinya." Ia berkata lalu menyebikkan bibir.
Nyonya Jung terkekeh pelan, mengusap surai sang menantu sebelum mengecupi pipi Taeyong sedetik kemudian. Minho yang melihat hal itu spontan berdecak kagum, kakaknya sudah sangat beruntung memiliki Jaehyun, dan sekarang sang mertua pun amat menyayanginya.
Berbeda dangan Minho, Jaehyun justru memberikan tatapan datar pada wanita di hadapannya.
Ya, meskipun ia tahu sang Ibu sangat menyukai Taeyong, tapi melihat istrinya dikecup seseorang selain dirinya terlalu... Ah ia tak bisa menjelaskannya.
Apa aku cemburu pada Ibuku sendiri?
"Jika dia salah dan membuatmu kesal, kau boleh mengumpatinya."
Taeyong tertawa ringan sembari mengangguk pelan, menyetujui ucapan sang mertua. Menoleh dan menatap Jaehyun geli hingga pria tinggi itu memutuskan untuk duduk dan menyilangkan kaki di atas karpet berbulu di depan sofa.
"Kenapa kau duduk disitu?" Tanya Taeyong pada sang suami.
"Menunggumu selesai berbicara dengan Nyonya Jung versi tuaㅡakh! Eomma! Sakit."
Mendesis pelan, Jaehyun mengusap kupingnya yang telah memerah padam akibat jeweran dari Ibunya. Sedangkan Taeyong dan Minho justru termangu dan bungkam seketika. Keduanya bertatapan sekilas, mengangkat alis bersamaan sebelum paham jika pikiran mereka saat ini sepertinya searah.
Jaehyun juga seorang anak yang senang bercanda dan usil, tapi pada orang-orang terdekatnya saja.
"Taeyong-ah."
Pria mungil itu tersentak, sadar dari lamunan singkatnya lalu tersenyum tulus pada Nyonya Jung, "Iya, Eomo-nim."
"Tegur Jaehyun jika dia salah, pukuli dia jika melakukan hal yang tidak-tidak." Wanita paruh baya itu menghela napas pelan, "Tapi satu hal yang tak boleh kau lakukan pada anakku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fanfiction❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...