26 회

26.3K 3.3K 173
                                    

Dia diam untuk menganalisis dan menyelesaikannya

•••

"Permisi, bolehkah aku mengambil yoghurt yang dianggurkan itu?"

Jaehyun dan Taeyong lantas terbelalak bersamaan ketika mendengar suara sang adik merusak suasana. Buru-buru melepas pagutan, keduanya mengalihkan pandangan pada Minho yang tengah memasang senyum menyebalkan; kedua ujung bibirnya tertarik hingga melebar sempurna, mata sengaja disipitkan dan jangan lupakan kedua alis yang kompak bergerak naik turun bersamaan.

"Lee Minho!"

Sebelum mendengar ocehan sang kakak lebih lama, pria bersurai hitam itu berlari terbirit meninggalkan dapur juga sepasang suami istri itu. Hey, semua ini bukan salahnya bukan? Ia hanyalah pria polos dan tak tahu apa-apa, hendak mengambil yoghurt di kulkas namun matanya disuguhkan adegan bak film romansa.

Jaehyun menciumi Taeyong di depan kulkas.

"Aish, anak itu selalu saja membuatku kesal!" Taeyong menggerutu. Hendak berlari mengejar sang adik namun Jaehyun memanfaatkan situasi dan memeluk tubuhnya dari belakang.

Menumpukan dagu pada pundak Taeyong, pria tinggi itu bergumam, "Sudahlah, Minho hanya bercanda."

Merasa tidak terima, si mungil melepaskan dekapan Jaehyun pada pinggangnya. Berbalik dan menatap sang suami nyalang lalu berkata, "Kenapa kau terus membelanya? Apa kau menyukai adikku bukan aku?"

"Ya Tuhan."

Jaehyun berdecak-decak sembari menggelengkan kepala. Memamerkan gigi melihat tampang kesal sang istri, "Apa kau sering melihat drama akhir-akhir ini?" Tanyanya lalu mengusap bahu Taeyong pelan.

"Tidak, kenapa kau menanyakan hal itu?"

Si pria mungil menautkan alisnya heran. Suamiku benar-benar berbeda dari orang lainㅡaneh lebih tepatnya. Padahal, ia menanyakan pasal sikap Jaehyun yang selalu membela Minho, tapi suaminya itu justru membalas dengan pertanyaan aneh.

Untuk apa dia menonton drama? Hidupnya sudah cukup dipenuhi dengan drama yang sarat akan konflik dan air mata. Sudah cukup bagi Taeyong memahami bagaimana rasanya berada dalam sebuah drama.

"Setauku kisah suami yang mencintai iparnya sendiri hanya ada didalam drama," Celetuk Jaehyun lalu mengangkat bahu.

Mengulum senyum, Taeyong mengangkat dagu sambil melipat lengannya didepan dada, "Tapi bukankah kisah di dalam drama juga ada dan diangkat dari dunia nyata?" Tanyanya masih berpura-pura kesal. Padahal, ia sudah cukup tahu maksud ucapan Jaehyun.

"Tidak semuanya."

Jaehyun membungkuk perlahan hingga wajahnya dengan sang istri sejajar, "Terkadang yang kau lihat di dalam drama hanyalah pengharapan sang penulis untuk menghidupkan karakter tokohnya," Ia menggesekkan hidungnya dengan milik Taeyong, "Ayo kembali ke meja makan."

Menegakkan badan seperti semula, pria tinggi itu merangkul bahu istrinya. Menuntun si mungil agar melingkarkan kedua lengan pada pinggangnya dan tentu disambut suka rela oleh sang empu. Keduanya berjalan pelan ke meja makan dengan posisi ituㅡdi mana Taeyong memeluk pinggang Jaehyun dan lengan sosok terkasih mendekap bahunya.

"Ah, pagi ini indah sekali."

Minho berkata sembari mengunyah roti, membuat apa yang ia ucapkan terdengar seperti orang yang tengah berkumur-kumurㅡtak jelas. Sedangkan, dua pria yang baru saja menghampirinya hanya bisa menggeleng.

"Cepat habiskan sarapanmu, kau akan terlambat." Taeyong berujar lalu mengambil ponselnya di atas meja.

"Aku sudah selesai, hyung." Minho mengangkat kedua tangan masih sambil mengunyah.

My Introverted Husband | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang