❝Kurang percaya dengan kemampuannya sendiri meski ia mumpuni untuk melakukannya❞
•••
Tiga hari mendapat perawatan di rumah sakit membuat Taeyong tak bisa menghirup udara segar dan hiruk pikuk kota Seoul seperti biasa. Hanya aroma menenangkan febreeze yang menjadi konsumsi indera penciumannya belakangan ini.
"Tae, kau makan dulu ya?" Jaehyun yang baru saja duduk di sisi kosong tempat tidur sang istri meletakkan meja kecilㅡdi atasnya ada nampan berisi bubur juga buah-buahan dihadapan Taeyong.
Mengangguk patuh, Taeyong hanya bisa menurut dan menerima suapan demi suapan dari suaminya. Kelaparan membuatnya kehilangan gengsi, padahal ia telah berniat untuk tak menyusahkan sang suami. Hanya saja, berbeda dari dua hari yang lalu, baik itu Nyonya Jung atau Ibunya tak datang lagi ke rumah sakit hari ini sejak pagi tadi.
Tak ada tempat untuk bermanja-manja dan merengek selain Jaehyun sekarang, jadi mau tidak mau ia harus menahan diri agar tak terlalu banyak keinginan.
"Selamat sor,e Taeyong," Kyungsoo masuk ke dalam kamar VIP itu tanpa mengetuk pintu.
Sepasang suami istri yang masih melakukan adegan suap menyuap menoleh ke arah sang dokter sebelum menundukkan kepala sopan. "Selamat sore, hyung," sapa Taeyong pada Kyungsoo.
"Bagaimana perasaanmu?" Pria berjas putih itu mengusap sayang pucuk kepala adik iparnya. "Apa kau masih merasa pusing?"
Taeyong menggeleng dibarengi dengan lengkungan tipis dari bibirnya, "Sangat baik hyung," ia mengerucutkan bibir sejenak "Kapan aku bisa pulang ke rumah?" tanyanya.
"Besok pagi," kata Kyungsoo lalu melirik Jaehyun yang tengah meletakkan nampan berisi mangkuk bekas Taeyong tadi di atas meja, pada sisi depan sofa panjang ruangan itu. "Jaehyun, jam tujuh malam nanti bawa istrimu ke ruangan dokter Park."
"Baik, hyung." Jawab pria berlesung pipi itu dari arah sofa.
Memiringkan kepala, Taeyong melempar tatapan penasaran pada dokter itu "Untuk apa, hyung?"
"Datang saja," Kyungsoo menghela napas sembari tersenyum penuh arti. "Aku pergi dulu, ingat jangan banyak pikiran dan jika kau butuh sesuatu mintalah pada suamimu. Paham?"
Taeyong mengangguk kaku, melirik sekilas ke arah Jaehyun yang berjalan ke arahnya sebelum memusatkan perhatian pada langkah Kyungsoo yang perlahan meninggalkan ruangan.
Sesuai pesan Kyungsoo, tepat jam tujuh malam Jaehyun membawa istrinya ke ruangan seorang dokter Spesialis kandungan bernama Park Shin Hye. Menggunakan kursi roda, ia mendorong malaikatnya itu memasuki tempat dengan cat dominan putih yang mana isinya dipenuhi alat-alat medis.
"Selamat malam dokter, Park." Taeyong menyapa ketika ia berada tepat di depan meja kerja wanita itu.
Sang empu ruangan tengah memeriksa sesuatu di atas kertas, hingga ia tak sadar jika dua orang telah masuk, beruntung Taeyong segera mengintrupsi. "Eoh? Taeyong kan?" Ia tersenyum cerah, mata besar dan gigi rapihnya membuat siapapun yang melihat dokter itu akan terpanah sesaatㅡcantik, hanya itu yang terpikir ketika melihat sikap ramah dan wajah manis dokter Shin Hye.
"Dokter Kyungsoo menyuruhku untuk melakukan USG padamu," sambungnya lalu beranjak dari kursi. Menundukkan kepala pada Jaehyun sebelum berjongkok di hadapan Taeyong yang masih bertengger di atas kursi roda. "Apa kau siap melihat malaikat kecilmu?" Tanyanya sembari mengusap perut berisi sang Ibu hamil.
Mengangguk antusias, Taeyong melebarkan senyuman lalu mendongak pada suaminya. Jaehyun hanya memberi respon dengan mengusap surai lembutnya.
"Ayo kita ke ruangan itu," dokter Shin Hye menatap Jaehyun yang sedari tadi diam dan memegangi bahu Taeyong. "Jaehyun-ah, bopong istrimu dan buat ia berbaring terlentang di atas ranjang di dalam sana. Aku akan menyusul."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fanfiction❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...