Part 17

939 72 23
                                    


¤

Apa rasa kangenmu wajar? Untuk aku yang cuma sekedar masa lalu. Kalau tidak ku harap hapus rasa itu, aku bahkan malu pada diriku.

¤

"Ciee udah rapi aja"

"Ciee mau kencan sama doi"

"Ciee yang malem minggu akhirnya keluar rumah juga!"

"Cieeee...."

Oke, Zayn dan Acel kelewat lebay. Padahal Zayn malah sudah rapi sejak tadi. Manusia satu itu sepertinya sedang menjomblo tapi kenapa malam minggu gini dia mau keluar? Padahal peraturan malam minggu adalah, jomblo dilarang keluar rumah, bisanya cuma memenuhi jalanan saja.

"Diem ah! Grogi nih!" ketus (Nk) pada kakak dan adiknya itu.

"Ntar kalo diboncengin peluk pinggang ya kak, bukan megang pundak apalagi kepala" terang Acel sok dewasa.

"Ntar kalo turun dari motor gandengan tangan, jangan jalan sendiri-sendiri!" tambah Zayn.

"Nah kalo dia naik mobil atau truk atau gerobak, gimana?" saking kesalnya pertanyaan tak logis keluar juga dari mulut (Nk).

"Kalo dia naik mobil atau truk, tugas dia cuma bukain pintu doang buat lo! Tapi kalo naik gerobak, gue gak relain lo jadi pacar apalagi jadi istrinya dia! Kere banget ngajakin kencan naik gerobak!"

Cerocosan Acel malah membuat Zayn dan (Nk) tertawa. Tapi Acel justru cemberut.

tin tin

"Tuh udah dateng!" ucap Zayn.

"Ihh Acel pinter!" kata (Nk) yang ingin beranjak tapi mampir dulu mencubit kedua pipi adiknya itu, sampai Acel tambah cemberut.

"Kak berangkat ya, pamitin sama papa mama, assalamualaikum.."

"Hm walaikumssalam"

"MA, PA, KAK (NK) SUDAH BESAR!"

Teriak Acel melengking memenuhi rumah. Tapi (Nk) tetap berjalan keluar menuju seseorang yang sudah menjemputnya.

♧♧♧

Aca memandang sekitar. Cukup ramai pula tempat yang malam ini dia dan (Nk) kunjungi. Mengingat ini malam minggu juga.

Berbeda dengan (Nk) yang malu dan bingung dengan apa yang akan dia perbuat bersama Aca malam ini. Di tempat se ramai ini.

Aca mengajak (Nk) ke sebuah taman kota dimana taman ini tak pernah sepi pengunjung, apalagi jika sudah malam hari. Cuaca yang bagus sering mendukung juga bagaimana kondisi taman ini.

"Ca.." panggil (Nk) lirih. Tapi Aca tak mendengar karena saking pelannya suara (Nk).

Jangan tanya Aca kenapa, dia cuma kagum karena lama tak berkunjung ke taman ini. Bisa dikatakan cukup lama. Dia berpikir taman ini dibuat khusus untuk mereka yang punya pasangan. Jadi kebanyakan yang datang ke taman ini kaum remaja yang tengah di mabuk asmara.

Tapi pikiran Aca salah. Tak hanya kaum remaja yang sering mengunjungi taman ini, rombongan keluarga besar pun ada juga yang sering menjadikan tempat ini sebagai tujuan mereka menghabiskan malam daripada cuma di rumah.

Di pusat taman ada sebuah air mancur cukup besar disana. Tambah bagus lagi desain taman yang cukup menarik dan indah karena dibuat tanah berundak.

Yang namanya taman pasti tak jauh dari tumbuhan bunga-bungaan, semak belukar dan lampu-lampu indah menyala jika malam hari. Ini salah satu simbolisasi dari kebanyakan taman sebenarnya.

RETURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang