Lagi pengen up aja, gatau kenapa part nya mungkin gaje wkwk😂
.
.
.
."Kak kok adik kamu belum pulang? Udah mau sore loh" tanya mama Zayn, (Nk) dan Acel.
Zayn saat ini terlihat sedang berapi-rapi sambil memakai sepatu kenegaraannya kalau mau pergi-pergi apalagi kalau mau nongkrong sama teman-temannya.
"Acel di kamar ngorok ma" kata Zayn acuh masih sambil membenarkan letak sepatunya.
"Bukan Acel tapi (Nk)"
Selesai sudah aktivitas Zayn membenahi kedua sepatunya. "Aku bakal cari ma sekalian aku nongkrong sama temen-temen" ucap Zayn lalu diangguki oleh mamanya.
"Aku pergi dulu ma, assalamualaikum" pamit Zayn.
"Walaikumssalam"
Zayn pun pergi dengan mengendarai motornya. Harusnya motor itu jadi hak milik (Nk) tapi Zayn rusuh, hanya karena mobilnya lagi di bengkel.
Menuju tempat yang sudah dijanjikan oleh dia dan beberapa teman-temannya. Tapi hanya karena omongannya pada sang mama, Zayn jadi berpikir harus mencari (Nk) kemana. Tahu tempat nongkrong (Nk) sama teman-temannya saja, Zayn tidak tahu.
Namun Zayn memilih membawa motornya menuju sebuah resto. Tempat dimana dia akan menemui teman-temannya.
Tibalah Zayn di resto itu.
Cocok sekali mereka memilih tempat. Tidak di dalam resto, melainkan diluarnya. Zayn pun bergabung dengan mereka.
"Woy, sorry telat" ucap Zayn pada mereka. Memang Zayn yang paling terakhir datang.
"Kelamaan lo!" Umpat Zaki.
"Sorry lah emak gue lagi rempong nyariin adik gue"
"Si (Nk)? Udah gede biarin aja selama dia inget jalan pulang" ucap Mungga.
Disana mereka berkumpul ada Zayn, Zaki, Mungga, Diat, Faris dan Dika. Dari mereka, cuma Diat saja yang masih duduk di bangku SMA kelas dua belas. Tapi tidak apa, sudah sama-sama besar.
Tiba-tiba Zaki mendapat sebuah telepon.
Dari sambungan telepon beberapa detik itu Zaki terlihat sudah mengiyakan sesuatu dengan si penelepon.
"Putra mau gabung" kata Zaki.
"Suruh aja kesini!" ucap Dika.
Dan ya, tidak lama datanglah Putra. Tapi Putra sendiri, tidak mengajak teman-teman lain.
"Sendiri lo? Temen-temen lo mana?" tanya Faris ketika Putra sudah duduk diantara mereka.
"Gak gue ajak! Personilnya aja kurang satu" jawab Putra.
"Ngomongin soal personil lo, bukannya Aca udah balik ya?" tanya Diat. Karena Diat juga bersekolah di SMA Paradigma maka dia juga tahu soal Aca.
"Balik sih balik tapi amnesia gitu" ucap Putra.
Zayn mencerna satu per satu ucapan mereka. Soal kondisi waktu itu, sungguh Zayn ingin mengatakan pada mereka.
Sejak (Nk) mengatakan bahwa Aca kembali dan bertemu lagi dengan (Nk), Zayn mulai ragu kalau Aca itu tidak benar-benar amnesia. Karena seingat dia akan perkataan mamanya, Aca dan keluarganya pindah ke Singapore dan tidak akan kembali.
Tapi nyatanya Aca kembali.
"Ada satu hal yang gak lo tau Put" kata Zayn kemudian.
"Maksudnya?"
Semua menatap Zayn bingung. Fokus mereka jadi ke Zayn. Mereka sama-sama menatap lekat ke arah Zayn.
Jujur saja Zayn risih kalau begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN
FanfictionA fanfiction Jarak pernah mereka rasakan ketika ikatan itu telah ada. Meski jauh namun waktu yang membuat mereka harus saling tau kabar tidak perlu ada sebuah pertemuan. Dulu memang mereka tidak saling kenal. Hanya karena sebuah aplikasi lalu gadi...