Part 33

698 62 21
                                    


¤

Perlahan namun pasti, kamu akan kembali. Dan kita akan mengulang masa itu lagi..

¤

bugh

klringgg

"Gausah maen kalo asal-asalan doang!" ketus Naya duduk bersila diatas cor-coran piggir lapangan, tentunya dibawah pohon agar tidak kepanasan.

Dia dan Chila sedari tadi sibuk saling tukar makanan dan minuman.

Lain dengan Putra, Revo dan Bryan,yang cuma saling diam dan sekali ngomong. Tapi tubuh mereka bergerak aktif karena main basket.

Rafly, dia malah sok berfoto selfie padahal wajahnya kucel dan berminyak. Untuk porsi Ralfy, dia begitu baginya sudah cukup ganteng.

"Woy! Gue tuh gak percaya! Gak per-ca-ya sumpah!"

Naya berdiri dan berteriak ke mereka semua. Keadaan sekolah yang sudah cukup sepi membuatnya berani berteriak disana.

Lima menit lalu, seluruh OSIS juga baru selesai merapatkan diri setelah MPLS hari pertama usai.

"Gausah heboh Nay, nyatanya meski lo gak percaya, dia tetep kembali" sahut Bryan setelah melempar bola pada Revo.

"Iya balik, tapi gak inget kita!" sahut Putra dengan nafasnya yang memburu.

"Gimana kita? Sama (Nk) aja dia gak inget" giliran Rafly menyahut.

"Lo semua lupa ya? Kita kesana dulu inget kan emaknya bilang apa? Dia amnesia" Chila mencoba menengahi perseteruan ini.

"Amnesia kan gak perlu berobat sampe jauh kan ya!" sekarang gantian Revo berceletuk.

"Penyakit lupa ingatan, atau emang beneran mau lupain kita?" ucap Bryan mengambil duduk di sebelah Chila dan merampas botol minuman Chila.

"Intinya, Aca kembali ke Paradigma dan gak ada yang dia inget sama sekali!" ucap Rafly dan menatap mereka satu per satu.

Kini mereka berenam sudah membentuk lingkaran di pinggir lapangan.

Hari pertama sekolah setelah libur panjang kenaikkan kelas. Hari yang penuh kejutan juga.

Aca, sahabat mereka sejak awal masuk kelas sepuluh, telah kembali.

Tapi dia menjelma bukan layaknya Aca dulu kepada teman-temannya. Dia berubah, bukan soal penampilan atau gayanya. Tapi ini soal perubahan pola ingatan dia.

Satu contoh Revo. Sempat pagi tadi dia bertemu Aca di dekat pos satpam sekolah. Karena Revo anggota OSIS, jadi sekitar pukul setengah tujuh pagi tadi dia sudah berada di sekolah.

Rapat selesai! Revo mendengus karena banyaknya rintitan acara dan kegiatan selama MPLS tiga hari nanti. Lalu seseorang menyuruh Revo menemui seseorang lain di pos satpam.

Dari ruang OSIS, Revo berlari menuju kesana.

Seketika kecepatan lari Revo berkurang. Dia melihat seorang lelaki berdiri dengan kepala menunduk menatap Hp. Dari rambut, Revo mengenal gaya itu.

Aca, batin Revo.

Demi memastikan kebenarannya, Revo mendekat dan melupakan amanah tadi. Karena dia tahu, di pos satpam tidak ada anggota OSIS satupun.

"Ca.." sapa Revo dengan menepuk pelan bahu lelaki itu. Dia sontak menatap orang yang telah menghampirinya.

deg

RETURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang