Part 41

666 50 9
                                    


Karyud alias Karyawahyudha berjalan antusias menuju sebuah kelas. Berharap akan menemui seseorang yang dia cari. Namun langkah Karyud terhenti karena dari jarak dia berhenti sekarang, Karyud melihat Rafi tengah bersama Ajeng.

Dua sejoli itu sedang asik bergurau. Karyud memutar otak mencari cara agar sampai di kelas 11 IPA 1 tanpa bertemu Rafi dan Ajeng.

Tentang masalah di mall kala itu, seperti mimpi buruk bagi Karyud. Dimana dia melihat Ajeng tengah bersama Saputri, dan tidak lama Mungga, kakak kelas Karyud dulu datang menghampiri Ajeng dan Saputri.

Seingat Karyud kala itu, Rafi dan Ajeng tidak ada masalah apa-apa, tapi yang jadi pertanyaan Karyud, seberani itu Ajeng main dengan cowok lain? Lalu Saputri, yang saat itu bersama Putra, aneh!

Lalu Karyud harus rela mencari jalan lain selain jalan itu.

Sampailah Karyud di depan kelas 11 IPA 1. "Eh Ervin ada di kelas?" tanya Karyud pada salah satu gadis yang merupakan murid kelas 11 IPA 1.

"Ada tuh" jawab gadis itu.

"Tolong panggilin dong!" pinta Karyud dan gadis itupun masuk ke kelas dan mencari Ervin.

Ervin kemudian muncul dan menemukan Karyud dengan wajah kebingungan.

"Lo kenapa? Nyari gue kenapa?" tanya Ervin setelah beberapa detik mengamati wajah Karyud.

"Gue ketemu cewek sinting di kantin!" refleks Ervin membungkam mulutnya karena menahan tawa.

"Gue serius woy!" Karyud tidak terima karena Ervin menertawakan dirinya.

"Yang lo maksud itu Pika, yang suka sama lo sama Hendry juga?" tanya Ervin di tengah dia masih tertawa.

Karyud tidak menjawab, dia menunggu Ervin sampai dia berhenti tertawa dengan sendirinya.

Padahal tidak lama lagi jam istirahat berakhir.

"Kita harus bantuin Aca buat sembuh dari ingatannya" ucap Karyud kemudian.

Ervin berubah serius menatap Karyud. "Maksud lo?"

"Kasian dia! Gue gak mau mantan musuh gue jadi umpan seseorang demi sesuatu yang gak bener!"

Ervin semakin tidak mengerti kemana arah perkataan Karyud.

"Lo halu? Sama kaya waktu lo cerita ke gue kalo Ajeng meet sama Mungga itu?" justru Ervin tidak percaya dan tidak mengerti Karyud.

Jika mendelik pada masalah Ajeng dan Mungga dulu, memang benar terjadi. Namun Karyud sendiri yang tidak pintar dalam mencari bukti. Hingga dia bercerita soal pertemuan Ajeng dan Mungga kepada Ervin dan tidak dipercayainya. Bagi Ervin itu hanya sekedar karangan cerita dari Karyud.

Tapi kali ini Karyud tidak mau membahas lagi masalah itu, dia cuma mau membicarakan soal Aca.

"Maksud lo umpan seseorang demi sesuatu yang gak bener?"

Tiba-tiba suara khas perempuan terdengar diantara Karyud dan Ervin. Mereka berdua pun menoleh dan mendapati gadis bernama Chila tidak jauh dari mereka berdua berdiri.

"Karyud kebanyakan halu jadi ya gitu" Ervin menampik.

Karyud menatap Chila, dia merasa Chila bisa mendengar penjelasan sesuatu dari apa yang dia lihat.

"Lo mau dengerin gue?" tanya Karyud pada Chila.

"Apa?"

Karyud menatap sebentar ke arah Ervin, berharap Ervin tidak akan mengacaukan perkataannya lagi.

"Ini soal Aca" Chila langsung melebarkan kedua matanya.

"Aca? Aca kenapa?"

"Gue gak tau mau ngomong gimana, intinya Aca..."

RETURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang