¤Selesai, ketika kata tak bisa lagi mewakili rasa. Ketika air mata sudah tak lagi terbendung. Cerita itu berakhir disaat banyak orang menginginkan mereka untuk selamanya bersama.
¤
"Gue, lagi usaha buat lo..."
Betapa jelinya (Nk) mendengar satu per satu kata-kata Aca. Menatap wajah Aca, meski sekarang hatinya deg-degan. Tapi Aca rese! Dia malah menggantungkan kalimatnya.
"Buat lo..."
tring tring
Suara telepon mengganggu. Ternyata itu ponsel Aca. Ada telepon masuk dan segera Aca angkat.
"Kenapa?" jawab Aca tanpa salam ataupun hallo.
"Anjir lo, main minggat aja! Ngapain sih ke UKS? Pacaran?"
"Kepo lo, kenapa?"
"Lo di UKS kan? Gue sama yang lain nyusul deh"
"Gue lagi pacaran, gak usah nyusul, ganggu!"
(Nk) melongo mendengar kata-kata Aca. Dia memang di UKS tapi maksudnya pacaran sama siapa? Sama dirinya?
"Tadi siapa?" tanya (Nk) ketika Aca sudah mematikan teleponnya.
"Putra!"
"Terus ngapain bilang pacaran?"
"Biar mereka gak kesini!"
plak
"Aduh" rintih Aca karena lengannya dipukul (Nk). "Lo kok mukul gue?" tanya Aca agak kesakitan.
"Kenapa sih harus bilang pacaran? Lo mau buat gue sakit lagi kaya dulu? Disaat gue udah lupain semua, sekarang lo mau mulai lagi? Satu hal Ca, gue masih sakit tiap kali gue inget video lo sama cewek itu. Tapi gue gak pernah punya alasan buat ngehapus video itu dari Hp gue!"
Kedua mata (Nk) sudah berkaca-kaca. Dia pergi hingga membuat Aca menahannya, tapi dia menolak. Aca juga tak bisa memaksa. Membiarkan (Nk) pergi adalah pilihannya.
Untung saat itu terjadi, Rafi dan Ajeng sudah tak disana. Jadi mereka tak mendengar kalimat (Nk) tadi.
Aca salah, harusnya dia tak mengatakan kata itu. Tapi semua sudah terlanjur.
Video itu, bahkan dia sempat mengarsipkannya dari akun instagramnya. Tapi jika (Nk) sudah lebih dulu menyimpan, dia tak bisa melarang.
♧♧♧
Siang yang terik hari ini. Dia terus membiarkan seorang gadis duduk sendirian di bangku taman, kepanasan dan tentunya dalam keadaan tak secerah hari ini.
Alam juga tak menurunkan hujan, atau sekedar angin ribut agar gadis itu berlalu dari sana. Kasihan, dia tak ada teman.
Temannya baru saja pergi karena dia yang meminta. Dia ingin sendiri. Mungkin dengan begitu dia bisa sedikit memperbaiki perasaannya.
Gadis ini cuma menatap sekitar, panas tapi angin semilir terus berhembus. Rambutnya yang tergerai dibiarkan berkibar, dia amat menikmati.
Sampai tangannya mulai beraktivitas. Mengambil Hp dan membuka sesuatu.
Video itu.
Kejadiannya tepat sebulan sebelum hari kelulusan. Dia amat jeli mengingatnya.
Disana di video itu, ada seorang laki-laki yang dia cinta. Tapi yang bikin naik darah adalah adanya seorang perempuan. Mengapa kala itu bukan dirinya yang ada dalam video itu? Padahal dirinya adalah pacar si laki-laki dalam video itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/185110886-288-k870121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN
FanficA fanfiction Jarak pernah mereka rasakan ketika ikatan itu telah ada. Meski jauh namun waktu yang membuat mereka harus saling tau kabar tidak perlu ada sebuah pertemuan. Dulu memang mereka tidak saling kenal. Hanya karena sebuah aplikasi lalu gadi...