Part 10

959 64 18
                                    




"Chil itu kan.. Rafi?"

(Namakamu) berbisik pada Chila dan langsung ditanggapi dengan anggukan.

Rafi yang sekarang jadi pusat perhatian (namakamu) malah asik dengan ponselnya. Tapi tatapan (namakamu) berubah kala pesanan makanan dan minumannya sudah datang. Dengan malu-malu mereka berdua tetap menyantap pesanan mereka tanpa lebih menghiraukan lima cowok itu.

Untuk kali ini, mata Chila menoleh pada sesuatu yang bakal tak mengenakan hati. Tatapan orang itu dari jarak kurang lebih lima meter. Sampai dia melengos dan entah marah atau kecewa. Kejadian masih di kantin dan orang itu baru saja tiba di kantin.

Perut kosong Chila langsung terisi penuh, agak mual juga. Padahal siomay pesanannya baru habis setengah. Dia memilih menghabiskan minumannya saja lalu langsung mengajak (namakamu) pergi dari sana.

"Udah yuk, gue kebelet nih! Temenin gue ke wc!" rengek Chila tapi suaranya agak pelan karena takut di dengar lima cowok di depannya itu.

Chila sudah ambil posisi berdiri dan menarik-narik tangan (namakamu). "Biasanya aja sendiri" gerutu (namakamu) yang sudah ditarik Chila keluar dari tempat duduk mereka tadi.

Tapi sebelumnya mereka membayar makanan dan minuman mereka dulu.

♧♧♧

Sebuah pemandangan indah menghampar. Tak luas namun cukup menyejukkan mata. Banyak murid yang kerap melewati waktu istirahatnya disini, daripada di kantin.

Sebuah kursi taman yang hanya sanggup diduduki dua orang, sudah terisi oleh dua gadis cantik.

Mereka sibuk masing-masing. Dimana yang satunya malah asik memainkan kipas untuk menyejukkan badannya. Satunya lagi kesal sambil mengamati keadaan sekitar.

Niat menuju kamar mandi justru membawa mereka ke tempat itu.

The Garden of Paradigma. Begitulah mereka semua penghuni SMA Paradigma menamai taman itu.

"Lo tadi cuma pengin ngindarin orang ya?" tanya (namakamu) pada Chila. Chila tak langsung menjawab.

"Chil..."

"Iya emang"

"Siapa?"

"Ajeng"

"Lah, kenapa?"

"Kayanya dia deket sama Rafi. Terus tadi gue liat dia ngeliatin kita duduk sama geng cogannya Rafi. Gue gak mau dikatain pho atau sejenisnya kaya kemarin"

"Nah kalo gak kenal deket gak boleh apa duduk gitu sama mereka? Itu kan kantin siapapun bebas dong mau duduk sama siapa"

"Tapi gue kenal Rafi (nam)"

"Gak deket juga kan?"

"Hm ya gak sih, tapikan..."

"Cuma gak mau dibilang pho , jangan takut kalo deket sama cowok ganteng di sekolah ini lah"

"Dih gak ngarep sampe situ (nam)"

RETURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang