Part 28

735 62 22
                                    


¤

Biarkan aku mencintai dengan caraku sendiri. Karena ketika aku tahu kamu masih ada rasa itu, kamu tidak tahu, bahagianya aku..

¤

"Besok ikut gue yok, reuni!" pinta Zayn pada (Nk).

(Nk) tidak segera menjawab. Dia masih menatap jalanan sekitar sekolahnya yang sudah padat oleh beberapa siswa yang berlomba masuk ke sekolah.

Belum ada niatan bagi (Nk) untuk keluar dari mobil.

Pertemuannya dengan dua orang yang pernah ada di waktu dulu, sanggup membuatnya hari ini malas untuk menginjakkan kakinya di area sekolah.

Andai boleh pun, dia ingin tidak masuk sekolah hari ini.

"Ogah! Gue mau istirahat aja di rumah" jawab (Nk).

Zayn merasa pagi ini ada sedikit berbeda dari (Nk). Tidak ceria dan terkesan lesu.

Tapi sebelumnya Zayn sudah menanyai apakah (Nk) sakit, dia cuma menjawab baik-baik saja.

(Nk) pun keluar dari mobil. Dia juga sudah berpamitan pada Zayn. Dari dalam mobil Zayn cuma melihat punggung adiknya menjauh masuk area sekolah.

"Hai..."

(Nk) berhenti berjalan dan melihat siapa orang yang menyapanya di depan. (Nk) berdecak, mengapa orang itu harus hadir di waktu masih dibilang pagi gini?

Cuma senyum tipis yang (Nk) berikan sebagai tanda dia menerima sapaan itu.

"Kelas lo dimana? Bareng gue yuk!" ajaknya.

(Nk) tidak menjawab, dia cuma langsung berjalan begitu saja agar orang itu mengikutinya tanpa perlu (Nk) memberitahu.

Ternyata benar, orang itu mengikuti langkah (Nk). Bahkan berani berjalan di sebelah (Nk).

Orang itu nampak ingin mengatakan sesuatu, tapi sedikit ragu. Tak apalah, daripada penasaran. Orang itupun bertanya sesuatu pada (Nk).

"Maksud lo kemarin...."

"(NK)!!"

Pertanyaan orang itu terpotong oleh teriakan seseorang yang memanggil (Nk). Dia dan (Nk) pun menoleh, lalu mendapati Aca..

Dari sana Aca berlari dan menghampiri (Nk). "Gue kira belum sampe sekolah, taunya udah nyampe sini!" ucap Aca.

"Kenapa emang?" tanya (Nk).

Dan seketika Aca melihat ke arah seseorang di samping (Nk). Tidak suka, begitulah pandangan Aca sekarang.

"Kenapa lo bisa bareng dia?" tanya Aca pada (Nk).

"Ketemu di depan gerbang" jawab (Nk).

Aca diam sejenak, menatap seseorang di samping (Nk) dan bergantian menatap (Nk).

"Gue gak suka lo deket-deket dia!" kata Aca. (Nk) kaget seketika, maksudnya?

"Ish! Kenapa sih?" (Nk).

"Suka-suka dia lah mau deket siapa, hak dia juga, emang lo siapa? Cuma mantan kan!" sindir orang itu.

Aca geram sekarang. "Iya mantan, tapi lo bakal tau setelah ini!" tunjuk Aca tepat pada wajah orang itu.

"Tau? Tau apa? Tau kalo lo mau nyakitin (Nk) lagi dan peduli sama orang yang baru aja lo kenal, gitu?" sindirnya lagi.

(Nk) bisa membaca raut wajah Aca. Emosi. Dan kedua telapak tangannya sudah mencengkeram disana.

RETURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang