Di sebuah mall, kini Naya berada bersama bundanya.Ada hal aneh yang sempat Naya lihat ketika tadi masih berada di parkiran. Tapi Naya tidak punya rasa kepo akut yang akan membuatnya langsung mencari tahu hal aneh yang dia lihat itu.
Naya dan bundanya sudah menuju kasir. Tiba-tiba saja panggilan alam datang.
"Bun, Naya ke toilet dulu ya!" kata Naya.
"Iya, nanti langsung nemui bunda kalo udah selesai" jawab bundanya.
Naya pun bergegas setelah mengacungkan dua jempolnya pada bundanya.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai di toilet, karena memang Naya berlari cukup kencang.
Cuma masih dengan hal aneh-aneh tadi.
Naya langsung menerabas masuk ke toilet. Sekarang dia kepo akan hal aneh berikutnya. Makanya dia buru-buru masuk ke dalam toilet.
klek
Naya bergegas keluar toilet. Dia kembali menyusuri jalan dimana tadi dia lewati saat menuju toilet.
Benar saja soal yang aneh-aneh tadi. Naya menjumpainya lagi. Jarak yang cukup dekat mampu membuat Naya dengan jelas tahu siapa mereka itu.
Ingin menghampiri, tapi takut jika kesalahan.
"Ngapain Ajeng sama Mungga ya?" gumam Naya pelan.
Ya mereka yang Naya lihat adalah Ajeng dan Mungga.
Sepengetahuan Naya, Ajeng adalah pacar Rafi. Lalu mengapa hari ini dia bersama Mungga berada di mall? Pikir Naya.
Mungga sendiri ialah sepupu Naya. Berdasarkan berita yang beredar dari beberapa teman-teman Mungga, yang Naya kenal juga. Mungga itu jomblo. Tidak sedang dekat dengan cewek manapun. Lalu, alasan apa yang membuat Mungga bisa bersama Ajeng kali ini? Dan tahukan Rafi soal ini?
Semua pertanyaan berputar dalam otak Naya. Mereka berdua menjauh dari tempat dimana Naya lihat. Akhirnya Naya memilih mengikuti mereka sebentar. Itung-itung cari informasi.
Dari jarak cukup jauh Naya terus berjalan mengikuti kemana Mungga dan Ajeng berjalan. Tidak peduli akan orang-orang yang memandang aneh Naya karena beberapa kali dia menabrak orang lain.
Fokus Naya cuma ke satu arah, Mungga dan Ajeng.
Tapi...
brukk
"Aduh.."
"Aww.."
Naya menabrak seorang gadis.
"Eh sorry-sorry, gue gak sengaja" kata Naya kemudian.
Gadis itupun sontak menatap Naya, kaget.
"Eh Naya, iya gapapa kok" kata gadis itu.
Naya kenal dengan gadis itu, Saputri. Pikiran Naya berputar pada satu masalah, Ajeng.
Ajeng dan Saputri adalah teman dekat. Dan soal Mungga dan Ajeng, mungkin Ajeng barusan bersama Saputri. Lalu Mungga?
Ah sial! Ini terlalu rumit untuk Naya pecahkan sendiri.
"Sekali lagi sorry ya Sap" kata Naya lagi dan Saputri tersenyum menanggapi. "Gue dul...." ucapan Naya terpotong oleh kehadiran seseorang.
"Sorry Sap gue lama ya" kata seseorang yang baru saja datang diantara Naya dan Saputri.
"Lah Put?" ucap Naya bingung. Pasalnya itu adalah Putra.
"Naya" kaget Putra mendapati Naya bersama Saputri.
"Lo-lo ngapain disini?" tanya Naya pada Putra. Naya memandang bergantian antara Saputri dan Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN
FanfictionA fanfiction Jarak pernah mereka rasakan ketika ikatan itu telah ada. Meski jauh namun waktu yang membuat mereka harus saling tau kabar tidak perlu ada sebuah pertemuan. Dulu memang mereka tidak saling kenal. Hanya karena sebuah aplikasi lalu gadi...