DAD 5

214 35 3
                                    

Pagi ini seluruh murid disuruh berkumpul di lapangan. Entah apa yang akan di umumkan oleh para guru kepada muridnya.

Saat kepala sekolah sudah datang, berdiri di depan microfon dengan tegap, semua siswa dan siswi yang tadinya bergerombol saling ngerumpi dan ada yang duduk karena kepanasan, kini semua pun langsung berdiri.

"Baiklah anak-anak, disini saya akan memberitahukan bahwa pada hari sabtu sampai dengan minggu sekolah kita akan mengadakan camping bersama. Di dalam camping tersebut ada beberapa materi yang akan di isi oleh guru baru kita, dan ada beberapa juga setiap kelas menampilkan sesuatu, entah itu nyanyi, musikalisasi puisi, stand up comedy dan lain sebagainya. Bapak harap kalian semua dapat ikut serta dalam kegiatan sekolah kita ini. Mungkin cukup itu saja, apakah ada yang ditanyakan?" Ucap kepala sekolah membuka sesi pertanyaan kepada siswa.

Salah satu siswi pun mengacungkan tangannya, "saya mau bertanya, Pak. Dimanakah lokasi yang akan di tempati untuk camping?" Tanya siswi tersebut.

"Mohon maaf, Bapak dan ibu guru termasuk saya tidak bisa memberitahu kalian dimana tempat camping kita nanti." Jawab kepala sekolah.

Setelah semua di bubarkan, beberapa siswa dan siswi berbincang, menebak-nebak dimana tempat camp yang akan di tempati, ada yang berbicara peralatan apa saja yang biasanya dibawa saat camp, dan ada juga yang berantusias menampilkan sesuatu saat acara camp nanti.

Sedangkan Dara dan Sena sedang duduk di depan kelas. Hanya diam tak ada yang membuka pembicaraan mereka berdua.

"Dara, kamu tahu nggak peralatan apa saja biasanya yang dibuat camping?" Tanya Sena menoleh ke arah sampingnya.

" kenapa kamu tanya sama aku?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Sena, Dara malah berbalik tanya kepada Sena.

" 'kan kamu sering ikut kegiatan kemah dan kamu juga sering mendaki gunung dengan teman sekomunitas mu." Jawab Sena.

"Jangan terlalu banyak membawa barang saat camp, percuma. Jika kamu membawa barang-barang terlalu banyak, kemungkinan besar kamu tidak akan mempergunakannya. Bawa saja yang penting-penting. Seperti, baju ganti seperlunya usahakan jangan banyak-banyak, jaket, senter, alat sholat, alat mandi dan juga yang paling penting adalah tenda dan kantong tidur." Ucap Dara menjelaskan sejara detail kepada Sena.

"Oh, baiklah. Memangnya kenapa kalau seandainya aku membawa banyak barang, Dara?" Tanya Sena lagi.

"Ya ampun, bukannya tadi sudah aku jelaskan dengan detail, apakah dia tidak mendengarkannya?" Gumam Dara dalam hati.

Bukan karena datang bulan yang membuatnya hari ini kesal dengan semua orang. Tetapi, kejadian tadi malam lah yang membuat Dara ingin memakan semua orang termasuk musuhnya, Derry.

"Sena," panggilnya dengan menghela napas, "aku sudah menjelaskannya tadi, dan menurut aku hanya perempuan yang tibetan yang membawa barang-barang tidak berguna saat camp." Jelasnya lagi.

Setelah menjelaskan lagi, beberapa saat kemudian hening lagi yang datang. Dara dan Sena masih duduk di depan kelas berdua, Sena yang memakan makanan ringannya dan Dara yang selalu membaca novel saat waktu lenggang.

Sampai akhirnya, Derry dengan teman-temannya berjalan dari arah timur. Sedangkan Sena tak mengedipkan matanya karena ketampanan Derry. Sampai akhirnya mereka berjalan di depan Sena dan Dara.

"Awww....!" Teriak Dara dengan keras, pasalnya kakinya telah di injak oleh Derry.

"Oh maaf gue sengaja." Ucap Derry membalikkan badannya meminta maaf dengan raut wajah yang menyebalkan.

Dara yang napasnya sudah tak beraturan, tangannya yang sudah mengepal dan wajahnya yang berubah menjadi merah padam.

PLAK!
Satu tamparan telah melayang di pipi kanan Derry.
"Aku udah sabar ngadepin sikap kamu yang selalu saja membuat aku marah, udah cukup Derry, cukup kamu berbuat masalah dengan aku." Jelas Dara dengan nada marah.

𝐔𝐧𝐩𝐥𝐚𝐧𝐧𝐞𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 "𝐃𝐀𝐃"✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang