DAD 27

78 18 1
                                    

Pagi ini Dara menuju sekolah seperti biasa. Bertemu dengan Derry seperti biasa, meskipun ada yang aneh saat Derry berbicara, dia sedikit sedih.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi,semua murid sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Begitu juga dengan Dara dan Derry.

Kini Dara sudah berada di rumahnya. Entah kemana sang mama mungkin saja sedang keluar kerumah temannya.

Saat Dara berada di depan tv, terasa ada mobil yang sedang berhenti di depan rumahnya. Dengan penasaran Dara membuka pintu rumahnya untuk mengecek siapa yang berkunjung ke rumahnya.

Tak disangka oleh Dara, yang datang saat itu, seorang pria berbadan tinggi, memakai jas kantor dan tersenyum ke arahnya.

"Assalamualaikum Ra" sapanya saat sudah berada di depan Dara berdiri.

"Waalaikumsalam, ayo kak, silahkan masuk dulu" ucap Dara mempersilahkan pria masuk

"Mama kamu kemana Ra?" Tanyanya

"Mama lagi keluar kak, ada apa?" Tanya Dara balik.

"Besok hari minggu, apakah kamu sibuk besok?" Tanyanya.

"Tidak Kak, memangnya ada apa?"tanya Dara penasaran

"Besok bisa temani Kakak keluar? Tenang saja, besok kamu kakak teraktir lagi" ucapnya.

Yah, pria itu, pria yang selalu mengajak Dara keluar dengannya. Siapa lagi kalau bukan Arkha.

"Oke! Kalau soal makan Dara mau kak" ucap Dara membuat Arkha saat itu tertawa.

Hari itu telah tiba. Dara dan Arkha pergi ke salah satu tempat makan. Seperti biasa Arkha selalu menanyakan tentang Dara bersekolah.

Dan saat itu juga, saat dimana Dara pergi keluar dengan Arkha, Derry datang ke rumah Dara, dan saat itu juga mama Dara mengatakan kalau Dara pergi keluar dengan Arkha.

Derry sangat heran dengan Dara yang tak memberi Derry kabar jikalau dirinya pergi dengan Arkha.

Sebelum pulang Derry pamit kepada orang tua Dara. Bukan. Derry tidak pulang ke rumahnya, melainkan pergi ke rumah Arkha. Menunggu Arkha pulang saat sudah mengantarkan Dara ke rumahnya.

Memang belakangan ini Arkha selalu tampak bahagia. Bahkan dia sempat cerita kepada Derry bahwa dia sedang mencintai seorang gadis kecil yang membuatnya lupa akan masalalunya. Fikiran Derry menerawang, apakah Arkha menyukai gadisnya saat ini? Apakah Arkha juga mencintai Daranya.

Belum selesai urusannya dengan sepupu Dara yaitu Alfarizi yang menurutnya juga menyukai Dara. Kini saingan Derry malah bertambah satu lagi, yaitu yang selama ia anggap adalah kakaknya. Yang bukan lain adalah Arkha.

***

Arkha mengantarkan Dara pulang ke rumahnya dengan selamat. Sebelum pergi untuk pulang, tak lupa juga dia berpamitan kepada kedua orangtua Dara.

Dengan rasa bahagia di hatinya, dengan senyum yang telah terukir, kini Arkha sudah berada di depan rumahnya.

Terdapat motor Derry di dalam garasinya. Heran yang ada dalam fikiran Arkha, tumben Derry ke rumahnya, biasanya juga Arkha yang main ke rumahnya.

Arkha memasuki rumahnya, tak ada Derry disana. Hanya ada mamanya yang sedang menonton tv. Mamanya berkata kalau Derry sedang berada di kamarnya.

Dengan cepat Arkha melangkah ke arah kamarnya. Ternyata benar. Derry sedang berada di dalam kamar Arkha. Dia sedang berbaring sambil memainkan ponselnya.

"Lo dari mana?" Tanya Derry saat Arkha menatap dirinya menghadap cermin

"Mau tau aja, apa mau tau banget?" Bukannya menjawab, Arkha malah kembali bertanya kepada Derry.

Tentu saja semua itu membuat Derry emosi. Dengan melemparkan ponselnya ke ranjang Arkha, dia berdiri dan menghampiri Arkha yang sedang berdiri di depan kaca.

Apa yang akan Derry lakukan? Dengan wajah merah padam, Derry mencengkram kerah baju Arkha, tentu saja membuat Arkha kaget. Tetapi Arkha mengetahui kenapa Derry bisa seberani ini kepada Arkha.

"Gue saranin sama lo, jauhin Dara. Gue ga' mau kalau lo deket-deket dengan dia lagi " ucap Derry
"Ternyata gue udah salah menilai lo, selama ini gue selalu curhat tentang Dara sama lo, Dan lo sering curhat sama gue kalau lo sedang menyukai gadis kecil. Lo itu tega nusuk gue dari belakang " ucap Derry menatap mata Arkha sangat dekat.

"Maafin gue Der. Mungkin lo bisa ngatain kalau gue itu nusuk lo dari belakang ataupun nikung sepupu gue sendiri. Tapi, ini sudah menjadi tekad gue, Dara itu gadis yang beda. Dia mampu menghilangkan masalalu gue, walaupun itu tidak sepenuhnya. Gue akan membuat dia suka sama gue. Dan gue ga' peduli walaupun saingan gue itu sepupu gue sendiri " ucap Arkha menjelaskan dan dia melepaskan cengkraman tangan Derry di kerah bajunya.

"Ga' laku lo? " hina Derry kepada Arkha dengan senyum ejekannya " kita liat aja nanti, siapa yang akan Dara pilih. Gue atau lo " ucap Derry lalu dia pergi meninggalkan rumah Arkha dengan motornya.

Entah mimpi apa Derry semalam sampai Arkha tega melalukan ini terhadapnya. Derry sangat menyayangi gadisnya dan dia sudah mendapatkan Dara walaupun itu tak sepenuhnya.

Tapi apa! Semuanya justru berbelit-belit. Seorang perempuan yang selama ini Derry jaga supaya tak ada seorang pun mengambilnya, tapi Arkha dan Alfarizi sepupu Dara pun ingin merebutnya dari Derry.

Derry memberhentikan motornya di salah satu taman kota. Dia duduk di kursi taman sambil menenangkan fikirannya. Fikirannya mejelaskan, bahwa dia harus menjaga Dara agar tak bisa pergi darinya. Dia tidak ingin kehilangan Dara untuk yang kedua kalinya.

***
Disisi lain Dara yang sedang berada dikamarnya, dia memikirkan sifat Arkha yang belakangan ini selalu perhatian padanya.

"Apa iya Kak Arkha suka sama aku ya? " tanya Dara kepada dirinya sendiri.

Tentu saja Dara bergidik ngeri. Masak iya seorang Arkha menyukai gadis yang sangat jauh dari umurnya.

Di dalam hati Dara hanya ada nama Derry. Dia sangat menyayangi Derry walaupun Dara tahu, terkadang sifat Derry tak bisa ditebak olehnya.

Entah kapan dia akan bersatu dengan Derry, tapi yang pasti, Dara akan tetap menyebut nama Derry jika ia sedang rindu dengan Derry.

Derry yang sedang berada di dalam kamarnya, dia khawatir dengan Dara dan perasaan yang dimiliki Dara.

Akankah Dara memilih Arkha di banding dirinya? Sudah cukup bagi Derry, kalau Mila sudah menyiksanya. Dia tidak ingin ada seorang yang datang memperlakukan Dara semena-mena disaat Derry tak ada disisinya.

"Gimana yah kok gue jadi khawatir gini. Lagi apa yah Dara sekarang? Apa dia lagi mikirin gue atau mungkin dia malah mikirin Arkha?" Tanya Derry kepada dirinya sendiri sambil menatap langit-langit di kamarnya.

"Gue harus bisa perjuangin Dara, gue udah janji sama dia waktu kecil, gue harus bangkit dan terus bangkit jika gue jatuh. Walaupun suatu saat nanti Dara ga' akan berpihak ke gue lagi, tapi gue akan terus menepati janji gue sama dia walaupun nyawa gue taruhannya" ucap Derry meyakinkan dirinya.

Selesai memikirkan Dara, Derry mulai terlelap dalam tidurnya. Memikirkan Dara sebelum tidur adalah kebiasaan Derry dalam kesehariannya.

Dia tidak peduli kalau Dara tak memikirkannya jika ingin tidur. Yang terpenting Derry selalu melakukan semua itu.

•••

-----------------------------------------------
Happy Reading....semoga suka yah para readers
Mohon kritikannya. Maaf jika masih banyak typo di part ini. InsyaAllah akan aku perbaiki dalam part-part selanjutnya.
Jangan lupa vote dan koment😊
-------------------------

Pasuruan, 23 juni 2019

Salam sayang

De_Catelyn.

𝐔𝐧𝐩𝐥𝐚𝐧𝐧𝐞𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 "𝐃𝐀𝐃"✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang