DAD 41

160 6 0
                                    

Setelah beberapa menit menempuh jarak antara rumah sakit ke apartemen yang selama ini Derry tempati, kini taksi itu telah berhenti tepat di depan apartemen Derry.

"Turun." Perintahnya kepada Dara. Tanpa ada penolakan Dara pun menurutinya.

"Kenapa dia dingin lagi? Ya Tuhan lindungi aku."

Setelah sampai, Derry menekan password untuk masuk ke dalam apartemennya. Hening begitu lama antara Derry dengan Dara. Derry yang duduk di tepi ranjang sedangkan Dara duduk di sofa dalam kamar Derry.

"Kamu kenapa, Eri?" Setelah beberapa saat hening, kini Dara sudah mulai membuka pertanyaan untuk Derry.

"Kenapa kamu milih dia? Kenapa kamu milih Kevin?!" Suaranya yang lantang memenuhi ruangan itu, Dara tersentak saat Derry berdiri dari duduknya dan mengeluarkan suara lantangnya. Kenapa dia sangat kasar?

"Kamu kenapa? Jangan marah-marah, Derry." Pinta Dara yang kini juga mulai berdiri.

PRANG!

PRANG!

PRANG!

PRANG!

Derry yang sudah tak bisa menahan lagi amarahnya, Derry yang sudah marah, kecewa, hatinya sakit saat Dara memilih Kevin daripada dirinya. Perjodohan? Apakah gadisnya tidak bisa menolak?

Arrrrgh..... Derry tidak bisa apa-apa sekarang.

"Derry tolong berhenti!" Teriakan Dara kini sudah keluar. Dia tak tega melihat Derry dengan tangannya yang sudah mulai berdarah akibat dirinya yang membanting barang-barang yang berbahan kaca.

Dengan gerakan cepat Dara berlari mengejar Derry yang akan memecahkan barang lagi.

Grep

Kini dirinya memeluk Derry dari belakang. Takut jika Derry terluka lagi, takut jika dirinya di siksa lagi dengan Derry. Sudah cukup dirinya disiksa oleh Derry waktu itu di sekolah. Itu sangat menyakitkan baginya.

"Tolong berhenti, jangan marah-marah lagi, aku takut." Ucapnya sambil terisak di punggung Derry.

Mendengar Dara menangis, Derry segera membalikkan tubuh gadisnya dan memeluknya dengan erat. Mengecup puncak kepalanya berkali-kali.

"Kenapa kamu pilih dia?" Tanyanya lagi dengan nada suara yang sangat lembut.

"Dengerin dulu penjelasan aku," ucapnya sambil mendongakkan kepalanya menatap Derry yang tubuhnya lebih tinggi darinya.

Derry menuntun tubuh Dara ke arah sofa. Mendudukkan Dara disana, ia ingin mendengarkan penjelasan apa yang akan Dara katakan kepada Derry.

"Pertunangan aku sama Kevin di batalkan, bukan aku yang tidak mau, tapi Kevin yang membatalkan. Aku tidak tau kenapa dia membatalkan pertunangannya denganku tapi aku sangat beruntung. Sedangkan tentang Ayah kamu yang bilang sama kamu kalau aku sudah bertunangan, itu hanya kerjaan Ayah kamu, Eri. Supaya kamu sadar dan Ayah kamu enggak mau kalau kamu merendahkan kodrat wanita." Ucapnya panjang lebar.

Derry masih diam mencerna semua penjelasan dari Dara. Tidak dia sangka jadi beberapa hari ini Ayahnya sudah mengerjainya? Apa Ayahnya tidak tau bagaimana perasaannya saat mendengar Dara bertunangan dengan Kevin.

Dengan cepat Derry menarik tangan Dara dan membawa tubuh Dara ke dalam pelukannya. "Tetap bersama aku, selamanya. Jangan sama yang lain. Aku sayang kamu, Ara."

Dara tersenyum bahagia. Derry menyayanginya? Apa betul? Apa dirinya tidak salah dengar? Tolong beri tahu Dara apakah dirinya salah dengar sekarang?

𝐔𝐧𝐩𝐥𝐚𝐧𝐧𝐞𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 "𝐃𝐀𝐃"✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang