DAD 11

166 23 4
                                    


Pagi sudah tiba dan hari minggu sudah datang.
Hari yang tak disukai Dara dari hari minggu sebelumnya, bagaimana tidak tadi malam Sena menghubungi Dara untuk tidak lupa akan hari ini.

Dara tetap tak ingin beranjak dari kasurnya, dia tetap menutupi tubuhnya dengan selimut hangatnya.

Sampai akhirnya datanglah seorang perempuan yang berdecak pinggang di ambang pintu kamar Dara.

"Dara, ayo bangun, ini sudah pagi dan Sena sudah menunggu kamu di bawah," pinta Mamanya.

Sedangkan Dara tak menjawab ia malah memiringkan posisi tidurnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Setelah Mamanya pergi membangunkannya, Sena datang dan melompat-lompat di atas kasur Dara dan tak lupa dia juga mengguncang tubuh Dara.

"Duh, apa sih, Sena," ucap Dara sambil menguap.

"Kita ada janji sekarang mau lari pagi di taman, kamu ganti baju dulu sana," pinta Sena.

"Berdua aja kan, Sena?" Tanya Dara sambil tersenyum.

"Yah sama Derry dong." Jawab Sena sambil memutar bola matanya.

"Oh, oke." Jawab Dara sambil masuk ke kamar mandi.

Dara sudah siap dengan penampilannya, kaus putih yang melekat di tubuhnya, celana panjang yang ketat berwarna merah jambu, sapatu olahraga berwarna putih serta topi polos berwarna putih dengan rambut yang ia kuncir.

Sena dan Dara sudah berangkat ke taman kota, mereka berdua keliling taman kota sampai akhirnya mata Dara bertemu dengan sosok Derry, seorang laki-laki yang sangat di sukai oleh temannya, Sena.

"Hai Sena," sapa Derry sambil melirik Dara. Sedangkan yang dilirik hanya melihat suasana sekitar taman.

Saat ini Dara, Sena dan Derry sedang duduk di kursi panjang taman.

"Sebentar yah, aku beliin minum dulu," ucap Derry melenggang pergi membeli minum.

"Lihat deh, Dara, Derry baik banget yah," puji Sena.

Dara hanya tersenyum simpul, "baiknya sama lo doang dan ada maunya, mungkin?" Gumam Dara dalam hatinya.

Tak butuh waktu lama, Derry sudah datang membawakan dua botol minuman, yang satu sudah setengah yang mungkin sudah ia minum, dan yang satunya lagi?

Ia berikan kepada Sena.

"Buat Dara mana?" Tanya Sena kepada Derry yang langsung duduk di sebelahnya.

Derry tersenyum, "dia bisa beli sendiri." Jawab Derry sambil meminum airnya lagi.

"Harusnya kamu---" ucapannya terpotong oleh Dara.

"Benar, Sen, aku bisa beli sendiri." Jawab Dara tersenyum simpul lalu pergi meninggalkan Sena dan Derry.

Dara menyusuri taman, menari orang yang berjualan minuman sampai akhirnya dia melihat seseorang yang menjual permen kapas.

"Pak, permen kapasnya dua, yah." Ucap Dara kepada sang penjual.

Setelah membeli permen kapas, ia lanjutkan mencari minuman.

𝐔𝐧𝐩𝐥𝐚𝐧𝐧𝐞𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 "𝐃𝐀𝐃"✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang