DAD 24

108 18 0
                                    

"Derry" panggil dara saat membuka kamar rumah sakit tempat alfarizi di rawat

Sontak membuat derry terkejut, karena dia sudah mengganggu dara dengan alfarizi.

Derry tak menjawab apapun, dia hanya membalikkan badan dan melihat gadisnya yang sedang berdiri di hadapannya.

"Lo kesini ngapain?ngikutin ya?" Tuduh dara kepada derry

"Tadinya gue mau ngajak lo keluar untuk makan, dan katanya tante, lo ada disini, dan saat gue mau masuk gue liat lo lagi tertawa saat nyuapin dia. Yaudah gue pergi dulu" ucap derry lalu melangkah pergi. Sakit hatinya jika melihat dara sedang bercanda gurau dengan orang lain, meskipun pria itu adalah sepupunya.

Sepupu ya sepupu, tapi jika tatapannya berbeda bukan seperti sepupu, apa salahnya dia salah faham.

Dara yang melihat perubahan derry, mulai bingung, dari memanggilnya dengan sebutan lo dan bukan kamu lagi.

Dara masuk ke dalam ruangan alfarizi, untuk mengambil tas.

"Kejar dia, dia yang selalu ngelindungin lo, bukan gue" ucap alfarizi dengan tersenyum ke arah dara

"Terus lo al?" Tanya dara

"Udah gue nggakpapa kejar dia nanti keburu pergi" ucap alfarizi lagi Dan di angguki oleh dara

Disaat derry mau memasuki mobilnya dara mempercepat larinya dan dia membuka pintu mobil derry untuk masuk.

Derry tak menanyakan apa-apa kepada dara, dia hanya diam, fokus untuk menyetir.

"Lo kenapa ri, kok tadi gitu bilangnya, ada apa?" Tanya dara dengan memegang tangan derry.

Tak ada jawaban dari derry, dia hanya melihat saat dara memegang tangannya, lalu dia kembali fokus menyetir.

***

Derry memberhentikan mobilnya di salah satu rumah makan. Dia mulai masuk ke dalam, memesak makanan dan minuman. Dan juga diikuti dengan dara.

Derry memilih tempat duduk di pojok belakang. Karena disana memang sedikit sepi, membuat fikirannya mulai tenang.

"Zi lo kenapa" tanya dara salah memanggil derry "maksud gue lo kenapa ri?" Tanya dara

"Untuk memanggil nama gue aja, dara sudah mulai lupa, bagaimana kedepannya kalau seperti ini" gumam derry dalam hati.

"Ri" panggil dara lagi

"Makan aja dulu, ini makanannya udah dateng kalau mau bicara nanti aja kalau selesai makan" ucap derry dingin

"Bingung deh kalau dia kek gini, sifatnya ga ketebak banget mulai dari kecil, kadang lucu dan kadang dingin juga.kiranin di antara kita cuma aku aja yang bisa dingin dan awet bicara, ternyata kamu juga. Ehhh tunggu apa jangan-jangan...." gumam dara dalam hatinya. Seketika dia berhenti mengunyah makanannya

"Eri...apa kamu cemburu?" Tanya dara membuat derry berhenti makan. Lau dia menatap dara

"Cemburu itu wajar, dan cemburu itu di lakukan bagi orang yang tidak mampu. Tapi gue mampu" jawab derry lalu dia melanjutkan makannya

"Eri...apa lo suka sama gue?" Tanya dara lagi

"Apa dia sudah gila menanyakan hal yang konyol itu? Kalau gue ga suka sama dia, lalu gue kenapa harus berjuang demi dia, membuat janji konyol itu waktu kecil? Dasar aneh" gumam derry dalam hantinya

"Nggak....gue ga' suka sama lo,omongan gue yang kemarin-kemarin itu acting jangan masukin hati" jawab derry.

DEG
"Apa dia bilang? Dia ga suka gue? Padahal gue udah suka sama lo dari kecil, dan sekarang lo bilang ga suka gue? Lo bilang omongan lo kemarin acting? Emang ini main drama? Dasar gila" umpat dara dalam hatinya, kalau saja ini bukan di luar rumah atau di tempat makan, mungkin dara sudah mencakar-cakar muka derry itu.

𝐔𝐧𝐩𝐥𝐚𝐧𝐧𝐞𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 "𝐃𝐀𝐃"✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang