DAD 32

87 13 5
                                    

Saat Derry berada di depan pintu kamar Dara, Dia membuka pintu tanpa mengetoknya. Dilihat gadisnya sedang berdiam diri diatas ranjang sambil membaca novel.

"Ara...!" Teriak Derry girang saat membuka pintu kamar Dara.

Sedangkan Dara yang mendengar teriakan Derry memanggil namanya, Membuatnya berdiri diatas kasur sambil meloncat-loncat lalu turun memeluk Derry.

"Eri aku kangen banget sama kamu" ucap Dara sambil mendongakkan kepalanya melihat Derry.

"Jangan gitu ih manjanya, bikin aku gemes" ucap Derry sambil mencubit hidung Dara.

"Eri kamu bawa apa kesini? Masak cuma bawa badan aja" ucap Dara sambil cemberut.

"Iya ini aku bawain kamu buah. Dimakan ya biar kamu cepet sembuh" ucap Derry sambil mengus puncak kepala Dara.

Sudah dua jam Derry menghabiskan waktunya untuk Dara. Lega sudah hatinya. Ke khawatiran yang beberapa hari ini dia pendam sudah terbayarkan semua.

Gadisnya baik-baik saja. Walaupun sakit dia terap ceria. Tak ada perubahan sama sekali. Tapi....ada sedikit rasa sedih dimatanya. Entah apa. Tapi yang pasti Dara tak ingin Derry mengetahui semua itu.

Tepat jam 17:00 Dara bersama sang Mama pergi ke rumah sakit. Wulan ingin melihat keadaan anaknya yang belakangan ini kebanyakan mual, pusing dan terasa lelah.

Kini mereka berdua sudah berada di ruangan dokter yang katanya adalah temannya Mama wulan waktu sekolah SMA.

Selesai memeriksa keadaan Dara. Dokter tersebut menuju ke tempat duduknya yang di depannya adalah Wulan.

"Wulan apakah itu anakmu yang kau ceritakan padaku? Apakah dia yang mengalami pelecehan seksual?" Tanya dokter Ririn.

"Iya Rin. Dia anakku. Bagaimana keadaannya?" Tanya Wulan

"Kamu yang sabar. Saat ini dia sedang hamil muda. Kau jangan syok Wulan, tidak perlu ada yang disalahkan. Ini semua sudah takdir. Kamu sebagai orangtua terutama ibu bagi Dara, kau harus memberi semangat untuknya. Agar dia tidak stres dan lain-lain. Aku akan memberikan dia obat untuk menaikkan nafsu makannya dan vitamin untuk ibunya" Jelas dokter Ririn.

Tak ada jawaban dari Wulan. Syok, gagal semua tercampur aduk sekarang. Putri satu-satunya yang ia jaga, yang ia lindungi mulai dari kecil kini dia mengalami kejadiaan yang sangat menyedihkan.

Hancur sudah masa depan anaknya. Kini dia sebagai seorang ibu akan menjadi semangat untuk sang putri. Dia harus berpura-pura tegar walaupun itu rasanya sangatlah sakit.

Sesampainya di rumah. Dara hanya bingung dengan semuanya. Sang Mama tak mau bercerita apa yang dikatakan oleh dokter Ririn tentang dirinya.

"Mama...Dara akan terima semuanya yang diceritakan oleh dokter Ririn. Dara akan terima semuanya dengan lapang dada. Dan Dara akan ikhlas Ma. Jadi Dara mohon, Mama ceritakan semuanya" ucap Dara memohon dengan memegang kedua tangan sang Mama.

Kini Dara dan Papanya sedang menunggu jawaban dari Mamanya. Walaupun itu pahit Dara akan tetap tegar. Dara tak akan menangis. Dia akan menerima semuanya dengan lapang Dada.

Sebelum mulai berbicara, Wulan menarik nafasnya dalam-dalam.

"Kata dokter Ririn, Dara sedang hamil muda. Dia bilang kamu harus banyak istirahat, jangan banyak fikiran. Dan satu lagi, kamu harus banyak makan, makanan seperti sayuran dan buah" ucap Wulan menjelaskan sambil tersenyum.

"Ma...meskipun anak ini tidak memiliki seorang Ayah. Dara akan menjaga dan merawat dia. Dara akan menjadi ibu sekaligus Ayah bagi dia kalau dia sudah lahir nanti" ucap Dara tersenyum sambil mengelus perut yang sekarang sudah ada nyawanya.

𝐔𝐧𝐩𝐥𝐚𝐧𝐧𝐞𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 "𝐃𝐀𝐃"✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang