DAD 7

185 27 5
                                    

"Sena, jangan permalukan aku," bisik Dara kepada Sena.

Kevin mendengarnya dengan jail dia mengangkat sebelah alisnya menatap Dara.

"Emmm.... Dara, sekali lagi aku ingin menawari mu, apakah kau mau pulang denganku dan aku akan mengantarkan mu," tawar Kevin untuk yang kedua kali.

"Iya dia mau, Pak. Dia mau tapi dia malu mengatakannya," sebenarnya Dara lah yang akan menjawab tawaran Kevin tapi, mulut Sena terlalu gesit.

"Bukan begitu, Dara?" Tanya Sena dengan mata yang ia buka lebar-lebar sehingga membuat Dara mengerutkan dahinya.

"Oh ayolah burung kecilku, aku tak apa di dalam bus seorang diri, nanti ada pangeran Derry yang akan menemaniku." Ucap Sena seolah-olah Dara tak rela meninggalkannya.

"Oke, kalau begitu kau pulang dengan Pak Kevin, untuk tas mu aku ambilkan dulu." Ucap Sena lalu meninggalkan Dara dengan Kevin.

Hening, tak ada pembicaraan antara Kevin dan Dara setelah sepeninggalnya Sena.

***

Semua murid sudah pulang termasuk Kevin dengan Dara yang sedang berada di dalam mobil.

Dara hanya bisa diam dan menatap lurus ke jalanan. Sedangkan Kevin selalu melihat ke arah Dara.

"Kamu kenapa, Dara?" Tanya Kevin. "Apakah kamu menyesal karena pulang dengan ku?" Lanjutnya.

Sontak Dara membuka matanya lebar-lebar dan melihat ke Arah Kevin. "Tidak-tidak, aku hanya---"

"Bagaimana kalau kita makan dulu?" Tanya Kevin memotong pembicaraan Dara yang belum selesai.

Dara menggigit bibir bawahnya, "tidak perlu, kak. Aku tidak lapar." Ucap Dara sedangkan Kevin menyunggingkan senyumnya sambil melirik wajah lucu Dara yang entah kenapa sangat, aneh.

Kevin membawa Dara ke dalam restauran termahal, dari penampilannya saja Dara bisa melihatnya, penyambutan pelayannya, gedungnya yang mewah dan tak lupa ia melihat orang-orang disana juga berpakaian mewah. Bukannya Dara tak pernah di ajak ke tempat seperti ini oleh orang tuanya tapi, ia tak mau karena ia pikir hanya akan membuang uang saja.

Sesampainya di dalam restauran Kevin memanggil pelayan untuk memesan makanan, dan sampailah, dimana pelayan laki-laki itu memberi buku menu makanan kepada Dara.

"Astaga, mahal sekali, apakah akan cukup?" Gumamnya dalam hati.

Sedangkan Kevin sudah memesan makanan tapi, Dara hanya membolak-balikkan buku menu tersebut.

"Hei, kau akan memesan apa?" Tanya Kevin membuat Dara tersentak.

Dara terdiam sejenak, "emm aku ingin minum saja." Jawab Dara kemudian.

"Ada apa sebenarnya gadis kecil?" Gumam Kevin dalam hatinya.

"Apakah kau tak akan memesan minuman saja?" Tanya kevin, "apakah kau tidak lapar?" Lanjutnya.

Jelas saja Dara lapar, tapi ini semua tidak mungkin ia pesan. Dara menggelengkan kepalanya dia hanya memesan air putih saja.

"Baiklah, berikan dia air putih." Perintah Kevin kepada seorang pelayan.

Setelah menunggu beberapa menit, pesanan Kevin pun datang, ia mulai memakan makanannya, sedangkan Dara hanya bisa melihat Kevin saat memakan.

"Sungguh bersabarlah perutku," gumam Dara dalam hatinya sambil memegang gelas yan berisikan air putih.

"Aku... aku permisi ke toilet dulu." Izin Dara, ia meninggalkan ranselnya di tempat makan.

"Sebenarnya ada apa dengannya?" Gumam Kevin.

𝐔𝐧𝐩𝐥𝐚𝐧𝐧𝐞𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 "𝐃𝐀𝐃"✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang