DAD 17

127 21 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 17.00pm. Dara yang sudah mandi dan memakai baju biasa di rumah.

Saat dia ingin keluar dari kamarnya tetapi sang mama malah masuk terlebih dahulu.

"Dara." Panggil mamanya.

"Ehh....mama, dara baru aja mau kebawah ma. Ada apa ma?" Tanya dara kepada mamanya.

"Nanti malam habis magrib mama sama papa akan keluar kota, ada pertemuan dengan orang penting yang tidak bisa ditinggalkan papa dan kata papa,mama harus ikut." Jelas mamanya kepada dara, dan dibalas dengan anggukan oleh dara.

"Lalu ma?" Tanya dara

"Mama mau kamu suruh temen kamu yang itu loh rara, nana dan mita suruh nginap disini untuk beberapa hari, biar kamu nggak sendirian. Atau kamu mama titipin di rumahnya tante windi?" Tanya mamanya menggoda dara.

"Ihhh...mama emang dara ini barang, dititipin sembarangan, dara ga' mau biar nanti dara suruh temen dara tidur disini. Tapi ma----" ucap dara menggantung pembicaraannya.

"Jangan kebiasaan dara, jangan gantungin pembicaraan, ada apa?" Tanya maamnya bingung, dengan tingkah anak putri satu-satunya ini.

"Dara belum bilang latar belakang dara sama mereka ma, dara ngakunya sama mereka kalau dara anak orang biasa ma." Ucap dara menjelaskan dengan bibir manyun

"Itu resiko kamu tanggung sendiri, nanti kamu telvon saja mereka bilang alamat rumahnya disini, nanti kamu jelasin." Saran wulan kepada anaknya.dan diangguki oleh dara.

Dara memang tak pernah bilang kepada teman-temannya jika dia memiliki rumah besar dan hidup berkecukupan. Dara hanya bisa mengaku bahwa dirinya hanya anak orang biasa.

Tetapi apa boleh buat, waktu sudah manuntun dara untuk membuka semua latar belakangnya, dan itu akan dilakukannya nanti.

Disaat mamanya sudah turun meninggalkan dara, dengan cepat dara menghubungi teman-temannya.

"Halo mit.." ucap dara menghubungj mita.

"Iya dar, ada apa?tumben nelvon gue?" Ucap mita diseberang sana.

"Nanti habis magrib lo tidur dirumah gue yah, bilangin sama nana dan keke. Bawa baju sekolah juga. Nanti ada yang mau gue omongin juga. Kalau alamat rumah nanti gue kirim." Ucap dara lalu mematikan ponselnya.

Disaat dara sudah menghubungi ketiga temannya. Dia turun ke ruang tv untuk menemui mama dan papanya.

"Mama sama papa sudah mau berangkat?" Tanya dara kepada orangtuanya dengan tangan kanan memegang remot tv.

"Iya, dara baik-baik yah dirumah, mama sama papa keluar kotanya selama seminggu, jadi kamu bilang sama teman kamu suruh seminggu menginap disini." Jelas mamanya.

"Oke! Mama sama papa hati-hati yah kalau sudah sampai kabari dara." Ucap dara memeluk mamanya.

"Iya sayang." Ucap mama dara dengan mengecup puncak kepala dara.

"Yaudah, mama ayo berangkat." Ucap papa dara.

Selesai dara mengantarkan kedua orangtuanya ke depan. Dara mulai masuk kedalam rumahnya, menonton tv adalah kegiatan dara disaat sendiri. Bahkan walaupun dirinya sudah besar dara masih menyukai film kartun kesukaannya.

***

"Eh ini bener nggak mit alamatnya?" Tanya keke

Nana, keke dan mita. Kini mereka sudah berada di depan gerbang rumah dara. Mereka sempat bingung dengan alamat yang diberi dara.

Dara bilang jika dia adalah anak dari seorang anak yang sederhana. Tetapi kenapa alamat rumah yang ia berikan memiliki rumah yang begitu megah?

"Iya ke, ini gue dapet dari dara alamatnya." Ucap mita melihat alamat yang diberikan dara kepadanya.

"Iya ke, ini juga bener lokasinya. Yaudah kita ketok aja dulu, siapa tau dara salah nulis." Ucap nana dan disetujui oleh mita dan keke.

"Assalamualaikum...."salam nana

"Mana nih na ga' ada yang keluar." Ucap keke

"Sabar atuh ke." Ucap mita.

Tak harus menunggu lama. Pemilik rumah tersebut keluar dari dalam.

Betapa tercengangnya mereka bertiga. Saat ia lihat yang keluar dari rumah mewah tersebut adalah dara.

"Eh...kalian udah nyampek? Ayo masuk." Ucap dara mempersilahkan temannya masuk.

Disaat berada di dalam rumah, dara mempersilahkan teman-temannya untuk duduk. Sedangkan dara membuatkan minuman dan mengambil camilan untuk mereka.

"Ini minuman sama camilannya, dimakan dulu." Ucap dara.

"Eh...dara bukannya lo ngakunya sama kita bertiga kalau lo itu anaknya orang biasa? Lah ini kenapa rumah lo megah?" Tanya keke bertubi-tubi.

"Ehh...lo kalau tanya satu-satu keke." Ucap mita dan di tertawakan oleh nana dan dara.

"Ini bukan rumah gue, ini rumah orangtua gue. Memang gue ngakunya sama kalian kalau gue anak orang biasa. Karena gue pengen liat, apakah temen-temen gue sanggup berteman dengan orang biasa, sedangkan kalian anak dari orang yang kaya." Jelas dara.

"Ihhh....dara walaupun lo orang ga' punya, kita tetep menjadi temen kok dara, lo jangan khawatir seperti itu." Ucap keke

Kini mereka ber-empat saling berpelukan, tertawa bersama sambil menikmati camilan yang disediakan oleh dara.

Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu rumah dara. Belum juga dara membukakan pintu rumahnya, tetapi oramg tersebut malah masuk seperti rumahnya sendiri.

"Selamat malam ar---" perkataannya tak dilanjutkan kerena dia terkejut dengan teman-teman dara.

"Loh si kutu, ngapain lo kesini?" Tanya keke.

"Mau belajar matematika." Jawab pria tersebut. Yang tak lain adalah derry.

"Eh buset, sejak kapan seorang derry jadi muridnya dara?" Tanya mita mengejek

"Mita..." ucap dara "kalau bukan karena bu milan gue ga' bakalan jadi guru si kutu kupret ini. Gue ditugasin bu milan dan bu milan udah bilang sama kepala sekolah."
Ucap dara menjelaskan kepada teman-temannya.

"Eh...dara ini pangeran derry nggak disuruh duduk?" Tanya derry kepada dara.

"Duduk aja jangan ribet." Ucap dara

"Tapi dar, darimana derry tau alamat rumah lo?" Tanya nana

"Dia dulu pernah nganterin gue saat gue ga' nemu angkot." Jelas dara.

"Lah jadi derry yang pertama kali tau rumah lo?" Tanya mita

"Iya, yaudah nanti lagi yah tanya-tanyanya, gue mau ngajarin nih anak dulu." Ucap dara dan dibalas anggukan oleh temannya.

Disaat dara berjalan dan diikuti derry dibelakangnya, derry mulai berani membuka bicara kepada dara.

"Ara..kita belajarnya dimana?" Tanya derry.

"Nama gue dara." Balas dara datar

"Iya, kita mau belajar dimana?" Tanya derry lagi.

"Di meja belajar gue, di kamar." Ucap dara dan dibalas anggukan oleh derry.

•••

Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin. Saya beserta keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Happy reading.

Pasuruan,8 juni 2019

𝐔𝐧𝐩𝐥𝐚𝐧𝐧𝐞𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 "𝐃𝐀𝐃"✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang