Thea dan Galang kini sudah berada di dalam rumah. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian ia duduk di kursi depan cermin dan menyisir rapih rambutnya.
Galang juga tengah berada di dalam kamar mandi
Sejak berada dalam satu mobil tadi, Galang yang selalu banyak bicara tiba-tiba saja berubah menjadi seorang yang sangat dingin. Agak aneh, tapi Thea berfikir itu pasti karena Galang juga sama-sama tak ingin menikah dengannya.Thea menghela napas.
Wingky, bagaimana dia sekarang?Saat ia keluar dari areal masjid, Wingky sudah tak berada disana lagi. Andai saja ia bisa menghubungi pemuda itu, ia pasti akan mencaritahu bagaimana keadaanya sekarang, ada dimana dia dan apa yang ia lakukan.
Sayang, Thea tak memiliki ponsel untuk mencaritau kabar tentang pemuda itu"The ...!" teriak Galang dari dalam kamar mandi.
"Ngh, apa?" ucap Thea pelan yang baru tersadar dari lamunannya.
"Ambilin gue anduk dong, gue lupa bawa nih!" teriak Galang lagi.
"Hahhh?" Thea agak kaget, ia lupa kalau sekarang ia sudah menjadi seorang istri. Bagaimana bisa ia memikirkan laki laki lain?
Iapun mengambilkan sebuah handuk dan berjalan menuju kamar mandi.
"Nih," ucap Thea kemudian seraya mengetuk pintu.
Galangpun sedikit membuka pintu kamar mandi dan mengulurkan tangannya untuk mengambil handuk itu.
"Thank's."
"Hhhh, lain kali bawa anduk sendiri. Jangan kebiasaan," ucap Thea sedikit menggerutu.
Galangpun membuka pintu kamar mandinya setelah ia mengeringkan tubuh dengan handuk yang di berikan Thea.
Thea yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi tersentak kaget saat melihat Galang hanya mengenakan handuk saja di setengah bagian tubuhnya.
Nafas Thea tiba-tiba tak beraturan, karena ia sangat tak terbiasa melihat hal ini di depan matanya langsung.
"AAAA! Kenapa kamu gak pake baju?" ucap Thea agak berteriak dan menutupi matanya dengan telapak tangan.
"Hahh? gue kan abis mandi. Ya jelaslah gue belom pake baju, gimana si." ucap Galang
Thea sedikit merenggangkan satu jarinya untuk melihat Galang, mencoba membiasakan diri dengan hal ini.
Iapun menarik napas menurunkan tangannya namun hanya sampai hidung saja, ia lihat Galang kini tengah menatapnya dengan wajah ketus.
"Ngapa lo? Hhhh, dasar cewe aneh," gerutu Galang seraya melangkahkan kakinya menuju lemari pakaian.
Thea menghela napas, entah kenapa setiap kali ia bicara dengan pemuda ini darahnya seolah merangsak naik ke atas kepala semua.
"Ada juga kamu yang aneh, kamu itu ..."
"Apa? Sekali lagi lo ngomong, gue bakal buka-bukaan di depan lo sekarang," ucap Galang yang memotong perkataan Thea dan menghadap ke arah istrinya dengan tatapan mengancam.
"Hahhh?" Thea melongo, menangkap arti aneh di perkataan Galang barusan.
Galang tersenyum lebar.
"Kenapa? Lo ko jadi bengong gitu si? Lo pasti lagi terpesona kan sama keseksian tubuh gue? Lo mau liat keseluruhan tubuh gue, hmhh?" ucap Galang lagi dan kini ia mendekati Thea dengan memasang wajah menggoda.
Thea jadi salah tingkah sendiri dan menutupi dadanya dengan kedua tangan.
"K- kamu mau ngapain?" ucap Thea terbata-bata dan tanpa menatap wajah Galang yang menurutnya sangat mengerikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YANG TAK DIINGINKAN
FanfictionEND❤ Tentang perjuangan dari seorang anak yang ingin mendapat pengakuan dari ibu kandungnya selama belasan tahun. Perjalanan mempertahankan rumah tangga dengan pertaruhan nyawa. Penuh siasat dan intrik.